Cari Artikel di Blog Ini

Sabtu, 31 Januari 2015

Lapan Kembangkan Dron Berdaya Jelajah 600-800 Kilometer

"Kan tidak cukup hanya 200 km. Paling tidak, ya, lebih besar lagi daya tempuhnya, sampai 600-800 kilometer. Makanya, riset ini akan terus dikembangkan oleh Lapan,"

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menyebutkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) tengah mengembangkan "drone" untuk mengawasi perairan Indonesia.

Lapan Kembangkan Dron Berdaya Jelajah 600-800 Kilometer

"Mendukung program Presiden Joko Widodo, riset tengah dilakukan untuk membantu mengawasi perairan dari masuknya kapal-kapal asing. Riset ini dilakukan Lapan," katanya di Semarang, Jumat malam.


Hal itu diungkapkannya di sela peluncuran buku berjudul "100 Tokoh Jawa Tengah", sebuah buku berisi profil tokoh-tokoh berpengaruh dari berbagai bidang di provinsi itu, di Hotel Santika Premiere, Semarang.


Nasir termasuk salah satu dari 100 tokoh berpengaruh di Jateng versi buku yang penerbitannya diprakarsai oleh tokoh Jateng Bambang Sadono, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Ia menjelaskan riset yang dilakukan memang pada pembuatan peralatan pendukung, yakni "drone" atau pesawat tanpa awak untuk membantu mengawasi perairan Indonesia dari masuknya kapal-kapal pencuri ikan.

Menurut dia, pengembangan riset itu sudah mampu menciptakan prototipe "drone" yang bisa melaju sejauh 200 kilometer dari daratan sehingga bisa membantu mengawasi jika ada kapal-kapal pencuri ikan yang masuk.

"Sekarang ini sedang dikembangkan. Pesawat tanpa awak itu akan dilengkapi kamera, bisa membantu mengawasi jika ada illegal fishing di perairan Indonesia," kata Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang itu.

Tentunya, kata dia, pengawasan perairan Indonesia yang sangat luas membutuhkan "drone" dengan kapasitas tempuh yang lebih jauh sehingga hasil riset yang ada akan terus dikembangkan dan disempurnakan.

"Kan tidak cukup hanya 200 km (daya tempuh, red.). Paling tidak, ya, lebih besar lagi daya tempuhnya, sampai 600-800 kilometer. Makanya, riset ini akan terus dikembangkan oleh Lapan," pungkas Nasir.

Nasir termasuk salah satu dari 100 tokoh berpengaruh di Jateng versi buku yang diprakarsai penerbitannya oleh tokoh Jateng Bambang Sadono, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. (Antara)

8 komentar:

  1. ini yg perlu di subsidi.......pokoknya produk nasional wajib disubsidi... nanti anak cucu kita yg merasakan hasilnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenernya indonesia ada profesor yg kerja di jepang lg ngembangin drone tp gw lupa namanya, knp gak dia aja di bawa pulang kandang suru bikin drone kembangin lg, lapan mestinya rekrut ini org

      Hapus
    2. Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo

      Hapus
    3. Dia udah ngerasa jadi WN Jepang, Bro. Udah hidup enak di sana.
      Justru sekarang dia lg ngerjain proyek drone untuk Malaysia.
      Jadi nanti drone yg dipake Malaysia untuk mengawasi perbatasan Indonesia-Malaysia adalah buatan orang Indonesia. Wkwkwk...

      Hapus
  2. Dengar2 kita sdh pesan Global Hawk dr USA cz itu keinginan Presiden beli drone yg bs utk jarak jauh, lama dan tdk dipersenjatai, utk mengawasi lautan RI yg sangat luas ini

    BalasHapus
  3. Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo

    BalasHapus
  4. Lanjutkan pak penelitiannya, selagi bp Pres berasal dr alumni UGM akan diglontarin uangnya dan kalau mengadakan penelitian yg benar jangan2 uangnya ditlikung malah2 bisa kena cokol pak Polri.....he......he.....muda2 berhasil ya pak penelitiannya................

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters