Jumat, 24 Agustus 2012

Alasan Komisi I DPR Setujui Pembelian Tank Leopard


Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pembelian tank Leopard oleh pemerintah setelah ada perubahan beberapa hal yang sempat dikritisi Komisi I. Perubahan itu diketahui dalam rapat antara pihak Komisi I dengan pihak pemerintah pekan lalu.



Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mengatakan, awalnya para politisi Komisi I termasuk dirinya menolak rencana pembelian tank Leopard bekas dari Belanda lantaran berat tank mencapai 64 ton. Tank itu dinilai tak cocok dengan kondisi geografis di Indonesia. Selain itu, harga jual terlalu mahal untuk tank bekas, yakni 2,5 juta euro per unit.

Alasan lain, kata Tubagus, tidak ada transfer teknologi kepada BUMN di Indonesia seperti PT Pindad. Kemudian, tambah dia, berdasarkan penjelasan yang diterima Komisi I, pemerintah akhirnya akan membeli tank baru dari Jerman dengan harga antara 700 ribu euro sampai 1,5 juta euro atau tergantung persenjataan yang dipasang.

Selain itu, tambah politisi PDI Perjuangan itu, pembelian murni antar negara dan tidak melibatkan makelar atau pihak ketiga. Hal lain, berat tank disebut hanya 40 ton atau medium tank.

"Karena langsung dari pabrik, maka melibatkan BUMN seperti PT Pindad dalam TOT (transfer of technology). Dengan informasi seperti itu, maka Komisi I menganggap sudah tidak ada masalah lagi dengan rencana pembelian tank Leopard. Tapi perlu dikonfirmasi langsung lagi dengan Kemenhan atau TNI," kata Tubagus melalui pesan singkat, Kamis (23/8/2012).



Sumber : Kompas

6 komentar:

  1. Mana ada Leopard 2A6 Ton..!!! tubagus hasanudin memang bekas orang militer tapi norak dan katrok...otaknya sudah di cuci sama malingsial kalee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. 40 ton tank leopard rangka doang

      Hapus
    2. Komentar anggota dewan yg terhormat ini memang membingungkan.... hehehe.. mungkin wawasan alutsista beliau terlalu luas kali..?!

      Tapi ada kemungkinan selain Indonesia pendapatkan 100 unit Leopard 2A6, Indonesia akan mendapatkan TOT pembuatan tank medium sekelas Marder, ulasannya bisa di baca di artikel "Menanti Tank Medium Buatan PINDAD".

      Hapus
  2. Mana ada Leopard 2A6 40 Ton..!!! tubagus hasanudin memang bekas orang militer tapi norak dan katrok...otaknya sudah di cuci sama malingsial kalee...

    BalasHapus
  3. Mampu menggagakan rencana baik kok bangga..kemampuan orang menggagalkan rencana baik hanya dimiliki orang licik n pas-pasan ilmunya.

    Yg perlu dipertanyakan buat orang yg menggagalkan niat baik adalah ilmu pengetahuannya,terutama dalam ilmu fisika n matematikanya. Sangat tampak bodoh jika ngotot bhw leopard 2a6 tdk cocok dg geografis indonesia.

    Memang ada jenis leopard 2a6 (62 T) n leopard 1a6 (40 T), berdasarkan strukturnya antara keduanya hampir ada kesamaan pd panjang n lebar tank, kemampuan segala medan n sama2 mampu menyelam..tapi ada perbedaan bobot yg berkorelasi dg bahan n kemampuan lapis bajanya terhadap hantaman bom.

    Kesimpulannya, bhw kemampuan leopard 2a6 jauh di atas leopard 1a6. Jadi kalau pilihan berdasarkan kemampuan, pilihan leopard 1a6 adalah pilihan bodoh n salah besar.

    Yg perlu disesalkan,dasar perhitungan keilmuan yg dangkal, tapi kenapa ototnya lebih dikedepankan..kenapa di DPR masih ada bahasa pokoke n mengesampingkan logika..sangat tidak mendidik n tdk cerdas.

    Saya sebagai rakyat, sangat kecewa dg polah tingkah DPR kita

    BalasHapus
  4. Mampu menggagakan rencana baik kok bangga..kemampuan orang menggagalkan rencana baik hanya dimiliki orang licik n pas-pasan ilmunya.

    Yg perlu dipertanyakan buat orang yg menggagalkan niat baik adalah ilmu pengetahuannya,terutama dalam ilmu fisika n matematikanya. Sangat tampak bodoh jika ngotot bhw leopard 2a6 tdk cocok dg geografis indonesia.

    Memang ada jenis leopard 2a6 (62 T) n leopard 1a6 (40 T), berdasarkan strukturnya antara keduanya hampir ada kesamaan pd panjang n lebar tank, kemampuan segala medan n sama2 mampu menyelam..tapi ada perbedaan bobot yg berkorelasi dg bahan n kemampuan lapis bajanya terhadap hantaman bom.

    Kesimpulannya, bhw kemampuan leopard 2a6 jauh di atas leopard 1a6. Jadi kalau pilihan berdasarkan kemampuan, pilihan leopard 1a6 adalah pilihan bodoh n salah besar.

    Yg perlu disesalkan,dasar perhitungan keilmuan yg dangkal, tapi kenapa ototnya lebih dikedepankan..kenapa di DPR masih ada bahasa pokoke n mengesampingkan logika..sangat tidak mendidik n tdk cerdas.

    Saya sebagai rakyat, sangat kecewa dg polah tingkah DPR kita

    BalasHapus