Atraksi lima helikopter EC-120 Colibri dari Skadron udara 7 Lanud Suryadarma, Kalijati, Jawa Barat, memukau undangan yang hadir dalam peresmian Bandung Air Show 2012 kemarin (27/9/2012). Mereka melakukan atraksi baris-berbaris (PBB) layaknya pasukan saat mengikuti upacara. Empat helikopter berperan sebagai pasukan, sedangkan satu heli berperan sebagai komandan.
foto : angkasa.co.id |
"Hadap kanan, hadap kiri, maju jalan!" Itulah beberapa perintah yang diucapkan Ki Lengser, tokoh penghibur khas Sunda dari atas panggung utama. Ki Lengser diperankan seorang teknisi Skadron 7. Keempat heli tersebut melaksanakan perintah Ki Lengser dengan seksama. Barisan heli buatan Perancis yang dipimpin langsung Komandan Skadron Udara 7 Letkol Pnb. Sapuan ini seolah mengerti benar perintah yang diberikan Ki Lengser dari darat.
Atraksi PBB yang ditampilkan memang terlihat sederhana namun untuk melakukannya butuh keahlian tinggi dari para penerbangnya. Diperlukan koordinasi tangan dan kaki yang selaras agar gerakan ke samping dan hovering tampak teratur dan rapi. Hadirin menyimak gerakan helikopter-helikopter ini, termasuk gerakan hovering-nya, cukup lama, yakni hingga sekitar tujuh menit.
Semula Tim Aerobatic Jupiter yang diperkuat pesawat KT-1B dari Lanud Adisucipto, Yogyakarta, juga direncanakan ikut memeriahkan BAS 2012. Namun mereka batal hadir . Selain Dynamic Pegasus, para undangan juga disuguhkan dengan atraksi flypass tiga pesawat Hawk 100 yang datang jauh-jauh dari Pekanbaru, Riau, dan solo aerobatic pesawat Extra 300 dari peserta asal Amerika Serikat.
foto : angkasa.co.id |
Tiga suguhan aerobatik udara meriahkan Bandung Air Show 2012 yang dibuka pagi tadi (Kamis, 27/9) oleh Walikota Bandung, Dada Rosada. Ketika "tarian di udara" ini masing-masing dipersembahkan oleh tiga jet tempur Hawk 100 TNI AU, tim Pegasus Dynamic dengan heli EC-120 Colibri dari Lanud Kalijati, dan pesawat aerobatik Extra 300 milik peserta dari Amerika Serikat.
Jika dalam BAS 2010, jumlah pengunjung mencapai 50 ribu orang, dalam BAS kali ini ditargetkan mencapai 80 orang. Selain aerobatik udara, pengunjung yang memadati salah satu event HUT Bandung ke-202 ini juga bisa menyaksikan dari dekat 28 pesawat terbang yang dipamerkan statik di pelataran. Selain kepunyaan maskapai penerbangan sipil dalam negeri dan TNI, di antaranya juga ada dibawa langsung oleh peserta dari AS, Australia dan Malaysia.
"Pengunjung banyak datang pasti berimbas pada kenaikkan PAD Kota Bandung dari pajak menginap, pajak restoran, dan lain-lain. Masyarakat sangat berminat, untuk itu saya berharap BAS dapat dilakukan tidak lagi setiap dua tahun, tapi setahun sekali," ujar Walikota Bandung , Dada Rosada saat membuka pemeran kedirgantaraan yang akan berlangsung hingga 30 September ini. Ia didampingi Panglima Koopsau I, Marsda TNI Bagus Puruhito, Danlanud Husein Sastranegara Kolonel (Pnb) Umar Sugeng, sejumlah pimpinan TNI AU dan Muspida setempat.
Dalam BAS 2012 berdiri 211 stand dari berbagai ekshibitor yang tidak saja berasal dari klangan penerbangan, tapi juga dari UKM, BUMN, BUMD dan sektor pendidikan. Pameran mengambil tempat perhelatan di kawasan Lanud Hussein Sastranegara. Dalam kesempatan ini Dada Rosada juga menyempatkan diri mampir ke Stand Majalah Angkasa, dan memberi apresiasi yang mendalam. "Saya beri apresiasi atas dukungan Angkasa dalam BAS ini, apalagi dukungan ini sudah diberikan sejak BAS 2010," ujarnya.
Flypass Hawk Guncang Arena BAS 2012
Ada hal menarik yang terjadi saat pembukaan Bandung Air Show (BAS) 2012 kemarin. Saat Walikota Bandung Dada Rosada memberikan kata sambutannya, tiga jet tempur pesawat Hawk 100 dari Skadron Udara 12 "Black Panther", Pekanbaru, tiba-tiba melintas di hadapan para undangan. Sontak gemuruh jet-jet tempur yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 12 Letkol Pnb. M. Yani ini membuat Dada Rosada menghentikan sejenak pidatonya.
foto : angkasa.co.id |
Setidaknya mereka melakukan tiga kali fly pass di hadapan undangan yang kebanyakan pejabat Pemda Kota Bandung. Pertama kali melintas ketiga pesawat terbang bersamaan. Kali kedua mereka melintas sendiri- sendiri namun dengan ketinggian kurang dari 20 meter di atas landas pacu Bandara Husein Sastranegara. Sedangkan yang ketiga kalinya mereka melakukan pendaratan di tempat yang sama.
Hal tersebut mengagetkan panitia dan seluruh hadirin karena seharusnya mereka melintas setelah Dada Rosada memberikan kata sambutan. Tak ayal raut muka Danlanud Husein Sastranegara terlihat sangat panik karena insiden tersebut. Beruntung setelah ketiga Hawk 100 mendarat justru Dada Rosada yang mencairkan suasana.
"Ini harus disyukuri karena beberapa tahun lalu Bandung tidak pernah mendengar suara pesawat. Sekarang ada lagi suara pesawat apalagi dari pesawat tempur dan itu tanda kalau Kota Bandung semakin maju," celetuknya dibarengi tawa dan tepuk tangan para undangan.
Sumber : angkasa.co.id
sayang yah harus ada insiden pesawat jatuh dan menelan korban, smoga bandung air show selanjutnya lancar tanpa ada insiden" lagi
BalasHapusAamiin, semoga saja BAS berikutnya tahun 2014 tidak akan terjadi lagi insiden seperti ini.
Hapus