Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta upaya penanganan masalah terorisme tidak hanya diserahkan kepada pihak kepolisian ataupun komando teritorial TNI.
Presiden SBY meminta keluarga untuk tidak pernah lepas membimbing putra-putrinya untuk jauh dari berbagai bentuk kejahatan terorisme foto : Desmunyoto P. Gunadi / Jurnal Nasional |
"Jangan hanya menyerahkan kepada aparat kepolisian dan komando teritorial TNI. Hanya dengan cara itu kita bisa mencegah secara optimal dan efektif," kata Presiden dalam konferensi pers di Halim Perdana Kusuma Jakarta, Selasa (30/10).
Presiden SBY juga menyeru dunia terutama kepada negara-negara sahabat, agar dalam menjalin hubungan antarbangsa dan antarnegara juga mengindahkan rasa saling menghormati, menghargai, dan sensitif terhadap apa yang berlaku di komunitas, bangsa dan agama lain.
"Jangan sampai dunia juga memproduksi sumber-sumber sehingga terjadi aksi radikalitas dan kekerasan, termasuk terorisme. Istilah penistaan agama yang beberapa kali terjadi, hentikanlah. Tidak ada alasan apapun, tidak ada prakondisi apapun bagi terjadinya aksi-aksi kekerasan termasuk terorisme itu," ujar Kepala Negara.
Beberapa tahun terakhir, lanjut Presiden, muncul juga aksi kekerasan horizontal yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia, terakhir terjadi di Lampung. "Saya menyerukan semua pihak harus ikut bertanggung jawab, peduli, dan bekerja. Semua memiliki tanggung jawab, semua harus peduli dan juga melakukan langkah-langkah yang semestinya. Saya sungguh menyeru di dalam negeri, mari kita jaga kebersamaan, keutuhan, persaudaraan, toleransi, dan harmoni," ucap SBY.
Terorisme, Presiden menambahkan, merupakan sesuatu yang tidak kita kehendaki untuk terus terjadi di Indonesia. Terorisme adalah kejahatan agama manapun. Pada aksi-aksi terorisme itu, orang-orang yang tidak berdosa ikut menjadi korban.
"Oleh karena itu, saya ingin menyerukan, mengajak jajaran pemerintahan, menginstruksikan agar kita tetap melakukan langkah-langkah pencegahan agar aksi terorisme tidak terjadi lagi dimasa mendatang," kata Presiden.
Manakala masih ada aksi terorisme segera ditindak dan pelakunya dibawa ke pengadilan. "Bagi keluarga di seluruh tanah air teruslah membimbing putra-putrinya, anggota keluarganya, menyerukan untuk tidak melakukan kejahatan terorisme itu. Untuk lingkungan masyarakat, ketua RT, RW, kepala desa juga harus peduli. Kalau ada keganjilan, ada rumah kontrakan yang tidak jelas penghuninya, kerjanya malam hari, tidak boleh apatis, tidak boleh tidak punya kepekaan dalam hal ini. Lakukanlah sesuatu untuk mencegah. Kepada pemimpin agama, tetaplah membimbing, tampil, menyerukan agar tidak ada aksi-aksi seperti itu. Pemerintah daerah, bupati, walikota, gubernur, serta jajaran kodam dan kepolisian daerah juga harus terus melakukan segala upaya untuk mencegah dan menanggulangi aksi-aksi terorisme," ujar Presiden.
Sumber : Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar