Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) dihadapkan pada tiga agenda besar untuk meningkatkan peran dan kekuatan militer.
Menurut Mahfud, TNI harus memastikan pelaksanaan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk mencapai apa yang dia sebut minimun essential force (kekuatan esensial minimum) pada 2025.
Ketua Komisi I DPR RI, Mahfud Siddiq. (ANTARA/Widodo S Jusuf) |
"Sehingga tercapai postur pertahanan yang mampu menjaga NKRI dan efek deterrence (pencegahan) yang kuat," kata Mahfudz di Jakarta, Jumat.
TNI, ia melanjutkan, juga dihadapkan pada kebutuhan untuk meningkatkan standar profesionalisme dan kesejahteraan prajurit serta sarana-prasarana pendukungnya.
Selain itu, menurut dia, TNI harus bisa menjadi penggerak pengembangan dan pemberdayaan industri pertahanan nasional.
"Sehingga pada akhir Renstra tahap III yaitu tahun 2025, Indonesia telah mampu meraih kemandirian alutsista," kata dia.
Ia mengatakan, Komisi I DPR RI sepenuhnya mendukung pelaksanaan ketiga agenda tersebut melalui Panitia Kerja Alutsista, Kesejahteraan dan Sarana Prasarana TNI serta mendukung penerbitan undang-undang pertahanan.
"Kebijakan politik pemerintahan saat ini yang telah memberi porsi perhatian lebih besar terhadap sektor pertahanan, diharapkan bisa tetap dilanjutkan oleh pemerintahan paska 2014," katanya.
Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, penguatan TNI akan meningkatkan posisi dan peran Indonesia di kawasan dan kancah internasional.
"Kemajuan industri pertahanan nasional juga akan berkontribusi besar bagi penguatan ekonomi nasional," demikian Mahfudz Siddiq.
Sumber : Antara
Semua potensi Bangsa harus dikerahkan untuk semangat ini, prajurit Bangsa ini bukan hanya pemegang bedil, dst. Tetapi, para ilmuan teknologi juga prajurit, kasih mereka anggaran yang besar untuk penelitian, dukung mereka dengan menggerakkan inteljen teknologi. Dan, yang juga sangat penting adalah menggelorakan semangat nasionalisme kepada seluruh rakyat Indonesia untuk me-Raya-kan Bangsa, untuk bersama-sama mewujudkan peradaban yang tinggi bagi Bangsa ini. Mental korup, mental menumpuk harta kekayaan, dan mental suap menyuap harus diperangi, dengan semangat jihad '45. InsyaAlloh, 2024 Bangsa ini lebih dari apa yang dicita-citakan Presiden, Pak Siddiq, dan semua abdi negara saat ini.
BalasHapus