Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan hubungan militer antara Indonesia dan China semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Rudal C-705 China |
"Sejak dilakukan Forum Konsultasi yang pertama antara militer Indonesia dan China, kerja sama pertahanan kedua negara semakin meningkat," katanya, saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Panglima Pusat Militer China Jenderal Fan Chang Long di Beijing, Jumat.
Ia mengatakan Indonesia sangat menyambut baik hubungan antara kedua negara yang semakin baik, khususnya hubungan militer kedua negara dan diharapkan dapat terus ditingkatkan dan diperluas.
Sjafrie mengatakan kemungkinan dijajaki kerja sama militer kedua negara untuk mendukung diplomasi, menciptakan stabilitas keamanan kawasan dan kerja sama nir militer seperti pendidikan bela negara antara kedua pihak.
Hal senada diungkapkan Wakil Panglima Pusat Militer China Jenderal Fan Changlong yang mengatakan hubungan militer Indonesia dan China semakin baik.
"Saya telah mendapat laporan tentang hasil Forum Konsultasi Pertahanan antara Indonesia-China yang baru saja berlangsung kemaren," ujarnya.
Dan, lanjut Fan Chang Long, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar empat jam itu terdapat perkembangan yang positif dari forum-forum yang telah dilakukan sebelumnya.
Sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-China dibentuk pada 2007 berbagai kerja sama telah dilakukan kedua negara seperti pendidikan perwira, latihan bersama pasukan khusus kedua negara, pelatihan pilot pesawat tempur Sukhoi TNI-Angkatan Udara, kerja sama industri pertahanan dan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata.
Untuk bidang pendidikan dan pertukaran perwira, sejak 1967 sudah 107 personel militer Indonesia yang belajar di China. Saat ini tercatat 12 orang perwira militer Indonesia yang belajar di China.
Sedangkan China hingga kini telah mengirimkan delapan orang perwira militernya.
Untuk latihan bersama, Indonesia dan China telah dua kali menggelar latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata China (People`s Liberation Army/PLA) dengan sandi "Sharp Knife".
Kerja sama antarpasukan khusus dalam penanggulangan terorisme, akan terus ditingkatkan dan diperluas.
Kedepan mungkin dapat dilakukan latihan bersama untuk menghadapi ancaman non tradisional seperti penanggulangan bencana alam.
Sedangkan dalam bidang industri pertahanan kedua negara telah sepakat untuk memproduksi bersama rudal C-705. Hingga kini Indonesia dan China masih membahas proses pelaksanaan alih teknologi dalam pembuatan rudal C-705.
Selain C-705 Indonesia dan China akan membahas lebih lanjut alih teknologi pesawat tanpa awak, serta sistem pertahanan elektronik.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar