TNI Angkatan Laut (AL) membangun pangkalan kapal selam di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Ditargetkan tahun depan pangkalan itu sudah bisa diresmikan pengoperasiannya.
Ilustrasi Pangkalan Kapal Selam foto : wikipedia rusia |
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pembangunan pangkalan itu dilakukan lantaran dalam beberapa tahun ke depan, TNI AL segera diperkuat tiga unit kapal selam baru yang dibeli dari Korea Selatan. Sekarang ini TNI AL baru memiliki dua unit kapal selam.
Proses pembangunan, kata dia, sudah mencapai 90 persen. "Diharapkan 2014 sudah bisa diresmikan dan segera digunakan," ujarnya usai Peresmian Replika KRI Matjan Tutul-602 di Museum Satria Mandala Pusat Sejarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2013).
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menambahkan, pembangunan pangkalan kapal selam tersebut sudah dalam tahap penyelesaian. Misalnya, pembangunan pagar keliling dan pengecatan, serta meubelair.
Infrasktruktur utama pangkalan itu, yakni dermaga, shelter, alat tambat, radio komunikasi serta fasilitas perbaikan sudah siap. Menurut dia, penggunaan pangkalan tak menunggu kedatangan kapal selam dari Korea Selatan, pasalnya TNI AL sudah memiliki dua unit kapal selam, Cakra dan Nanggala.
"Kita sudah melakukan uji coba kesiapan pangkalan. Kita cukup sering kesana untuk bersandar," ujarnya.
Untung melanjutkan, pemilihan Teluk Palu sebagai lokasi pembangunan pangkalan karena teluk ini cukup strategis dilihat dari kepentingan geopolitik dan geostrategis. Lokasi ini dekat dengan wilayah Malaysia, terutama wilayah sengketa di Ambalat.
Sumber : SINDO
utk pangkalan kapal selam tidak selalu terbuka.. misalnya di luar harusnya dipasang atap bertingkat 3 ventilasi (supaya tidak terbang tiupan angin keras.. fungsi atap utk melindungi kapal kapal selam dari deteksi uav/satelit/pswt musuh, sehingga kekuatan skuardon kapal selam sulit diperhitungkan karena tidak terlihat apakah mereka sudah beroperaasi di bawah air atau belum.. usahakan pangkalan terlindungi dinding, untuk terhindari teropong jarak jauh digunakan musuh di laut..
BalasHapusPerlu dipikirkan utk jangka panjang di siapkan pangkalan kapal selam di Papua, utk pengamanan bagian timur dan pengamanan sebelah barat di tempatkan pelabuhab sabang. Baru NKRI Raya sesuai dg UUD akan menjadikan kuat, serta dpt mengamankan Nusantara serta kawasan sekitarnya.
BalasHapusDalam MEF tahap 2 TNI AL perlu memperhatikan:1. Pengamanan kapal selam dari Radar Musuh ataupun dari satelit mata-mata yg tidak suka RI maju.2. Peralatan penangkis serangan musuh baik dari atas permukaan laut atau dari Udara.3 perlu penambahan kapal selam untuk ditempatkan di papua dan sumatera.
BalasHapusIni opini awam dan idealis gue z,
BalasHapusPangkalan KS sebaiknya tetap diperut bumi alias (Goa pantai yg tertutup air laut), sekaligus markas keluarga Warga Hiu tentunya, sarana dan prasana yg dibutuh kan seperti landasan pioneer yg tdk mencolok juga wajib ada, paling tidak jumlah pangkalan seperti ini sesuai konsep Armabar/Armateng/Armatim, mengenai jumlah adalah optional sesuai titik pertahanan dari 3 wilayah tadi.
Diperlukan juga jalur keluar masuknya dgn sekat dinding baja tebal dibawah permukaan laut sebagai portal mekanisme horizontal menghindari sabotage.
A.Jika MEF rampung gue berharap 3x12 sudah ditangan.
B.Jika Menuju konsep Blue Water Nantinya paling tidak 2-3x MEF, jumlah unitnya.
Mahal ..?? tentu saja, tapi ga seberapa jika dirampok kekayaan sumberdaya kita.
Jalasveva Jayamahe.