Komisi Pertahanan DPR menyatakan Indonesia batal membeli delapan unit helikopter serbu canggih dari Amerika Serikat, Apache Longbow. DPR beralasan harga Apache terlalu mahal.
Bell OH-58D Kiowa Warrior |
Untuk pembelian alat sistem pertahanan Angkatan Darat, dia menambahkan, diprioritaskan tank tempur utama Leopard. "Lagi pula tank ini kan baru, diprioritaskan."
Batalnya pembelian Apache bukan berarti Indonesia tak jadi membeli helikopter serbu. Indonesia kini mengalihkan pandangan kepada 16 helikopter Bell buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Menurut Hasanuddin, ini karena harga Bell lebih murah ketimbang Apache. "Memang Bell tidak sehebat Apache, tapi kita belum mendesak untuk beli Apache," kata dia.
Saat ditanya apakah pembelian Apache dibatalkan karena ada kontrak dengan PT DI, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjawab tidak. Dia bersikeras masalah utamanya adalah harga yang kemahalan.
"Lagi pula kalau beli produk PT DI, kita ikut mengembangkan industri pertahanan dalam negeri," ujarnya.
Pemerintah Amerika Serikat pernah menawarkan untuk menjual delapan helikopter AH-64 D Longbow Apache kepada Indonesia. Produk tempur bikinan Boeing ini memang sudah termasyhur di dunia lantaran sukses dalam banyak misi Angkatan Darat Amerika Serikat.
Sumber : Tempo
trus GANDIWA gimana??
BalasHapusiya mas bro Lukman, proyek gandiwa gimana nich PTDI?
BalasHapusBaguslah kalau membeli heli dr PT DI, akan tetapi PT DI hrs memberikan yg terbaik diklasnya utk TNI AD heli serang dan memberikan kesempatan pd PT DI memberikan pengabdiannya thd pengembangan alutsista utk NKRI. Bravo....anak2 bangsa saling berbagi
BalasHapusRepot Amat sih.., Pake cara gini aja :
BalasHapus1. Bikin 2 Unit Gandiwa buat Contoh Tawarkan ke TNI dan juga Negara Lain.
2. Misal Anggap Saja TNI tidak mau, maka Utamakan Pesanan dari Luar Negeri, agar menjadi koreksi & pertimbangan Pemerentah.
Syarat:
PT. DI Memang Mampu Memproduksi dan harus siap bila ada pesanan dari LN
Cara ini memang agak berlebihan tapi patut dicoba, sekarang pertanyaannya apakah PT. DI berani ato tidak ?
Ataukah mungkin ada saran yang lebih baik lagi/lebih halus
O ya tambahan lagi....
HapusJangan menjadikan MASALAH SEOLAN-OLAH ITU SOLUSI TAPI HASILNYA TAMBAH MASALAH, BUATLAH SOLUSI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH..
THINK OUT THE BOX & OPEN YOUR EYES NOT ONLY YOUR MIND
Baguslah kalau beli dari produk sendiri, yang penting dan harus dipikirkan kenapa harus ingin beli heli apache Amerika yang notabene sering mendikte jika negara mempunyai permasalahan, jika apache punya kemampuan untuk ini dan itu, tolong sekarang dicoba danberinovasi buat PTDI untuk membuat heli yang sepadan dengan apache minimal berusaha untuk menandingi disamping kita punya kemampuan, kita juga akan disegani dan yangpenting bisa mandiri. Ok bravo Indonesia ku.
BalasHapusMembuat heli baru--yg benar2 baru--itu sgtlah sulit dan mahal!! Afsel dgn Rooivalknya gagal! padahal Rooival itu Platformnya pengembangan dari Super Puma. Jg asal ngomong saja, dengan membuat dua contoh, jual ke luar negeri! apa platform helinya--buat baru atau yg sudah ada? kalau yg sudah ada--misal super puma atau bell, apa saja sub sistemnya, senjatanya, dll. kalau semua impor ya SAMI MAWON! Beda dg Turki, mereke realistis. beli platform Mangusta dari Itali, di modif pakai sub sistem dan rudal buatan dalam negeri mereka. Ini sdh luar biasa. Kita?? kembangkan sistim2, rudal dll. masalah heli gampang, pakai saja bell, buat modif, jadiilah super cobra--karena heli ini berasal dari versi Bell Huey.
BalasHapusCobain Heli Kamov KA-50 masbro. senjatanya mematikan!
BalasHapusharusnya beli apache aja
BalasHapus