MENJELANG berakhirnya kontrak penjualan gas alam cair (LNG) dengan Jepang dan Korea selatan, berbagai rencana untuk pengalihan fungsi kilang PT Arun NGL yang selama ini mencairkan gas sebelum diekspor ke kedua negara tersebut. salah satunya, mengubah fungsi kilang PT Arun menjadi kilang Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kilang Arun |
Di tengah kedatangan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko ke Lhokseumawe, Kamis (5/9), muncul isu bahwa kilang Arun akan dijadikan pangkalan militer. Presiden Direktur PT Arun NGL, Iqbal Hasan Saleh, ketika ditanya kabar tersebut mengaku belum mendengarnya. “Siapa bilang, saya baru tahu,” katanya ketika dibuhungi per telepon, Kamis (5/9) siang.
Menurut Iqbal, sesuai dengan arahan Presiden SBY yang ditindaklanjuti dengan kedatangan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, PT Arun akan dijadikan kilang BBM untuk mendukung ketahanan energi nasional. "Presiden sangat apresiasif untuk pengalihan fungsi kilang Arun jadi kilang BBM. Masalah ini akan dibawa ke sidang kabinet,” papar Iqbal.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua DPRK Aceh Utara Abdul Mutaleb, mengatakan kilang BBM merupakan solusi setelah kontrak penjualan LNG berakhir. Dengan pembangunan kilang BBM, katanya, masyarakat Aceh akan sangat terbantu secara perekonomian. “Selain untuk mendukung kepastian pasokan BBM di Aceh dan daerah lainnya,” tandas Mutaleb.
Menjelang kedatangan Purnomo dan Jenderal Moeldoko di Lhokseumawe, Aceh, di seputaran kota terlihat patroli TNI-AD. Beberapa bendera Bulan Bintang yang menjadi kontroversial, mulai diturunkan aparat TNI. Bendera tersebut dikibarkan di ruas jalan tertentu di Kota Lhokseumawe. (Jurnas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar