Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Sabtu, 18 Januari 2014
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Segera Diputuskan Presiden
Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah menyusun struktur baru untuk membangun pertahanan Indonesia lebih kuat. Struktur baru itu dinamakan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) yang akan diduduki jenderal bintang tiga. Struktur baru ini tinggal menunggu keputusan presiden (Keppres).
Rencana ini disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di Hotel Sultan, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (9/1/2014) malam. Hadir juga dalam acara ini Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, para dirjen, dan para pejabat Kemhan.
Menurut Purnomo, struktur baru ini dibentuk untuk memperkuat koordinasi operasi TNI dalam mempertahankan wilayah Indonesia. Rencana struktur baru ini sudah didiskusikan sejak lama. Saat ini sudah difinalisasi, namun belum ditentukan berapa jumlah Kogabwilhan yang akan dibentuk.
"Ada beberapa alternatif, bisa empat, tiga, atau dua Kogab. Kalau empat Kogab, maka akan ada Timur, Tengah, Barat, dan Pulau Jawa. Tapi keputusan ada di tangan Presiden. Dalam waktu dekat akan diputuskan oleh Presiden," kata Purnomo. Dibentuknya Kogabwilhan ini sangat penting dalam pelaksanaan operasi, mengingat luasnya wilayah Indonesia. Pembentukan struktur baru ini juga sudah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi TNI.
Penambahan struktur baru ini, kata Purnomo, tidak akan menambah jumlah anggota TNI. Kebijakan Kemhan untuk tahun 2014 terkait sumber daya manusia (SDM) adalah tidak ada pertumbuhan (zero growth). "Kebijakan SDM zero growth. Kami hanya mengganti personel-personel yang pensiun. Kalau tahun ini pensiun ada 13.000 personel, ya kami akan rekrut 13.000 orang," kata Purnomo. Jumlah anggota TNI ini saat ini sudah cukup besar, sekitar Rp 500 ribu.
Purnomo membantah bahwa pembentukan Kogabwilhan ini terkait 'inflasi' jenderal di tubuh TNI. Menurut dia, bila dibandingkan dengan Polri, jumlah bintang tiga di TNI masih lebih sedikit. Yang jelas, pembentukan Kogabwilhan ini memang sesuai dengan kebutuhan operasi. Purnomo juga menegaskan tugas Kogabwilhan tidak akan tumpang tindih dengan komando-komando utama di TNI AD, TNI AL dan di TNI AU. (Detik)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDitinjau dari sisi organisasi dan garis komando secara hierarki, kedudukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) ini nantinya dibawah siapa? apakah Kemhan, Panglima TNI atau Kasad, krn struktur baru ini dibentuk untuk memperkuat koordinasi operasi TNI dalam mempertahankan wilayah Indonesia, bukankah fungsi ini sdh ada pada Kodam? Tugas Kodam slk Kotama Operasional Unit Organisasi Mabes TNI dan kompartemen strategis, menurut hemat saya yg menjadi prioritas saat ini adalah mempercepat pembentukan Lanal di wilayah-wilayah strategis pulau pulau terluar indonesia, krn secara geografis wilayah indonesia adalah wilayah maritim yg terluas di dunia, sy kira pembentukan organisasi ini pemborosan anggaran negara dan sebaiknya kebijakan ini agar ditinjau kembali dan perlu pengkajian yg matang, dgn merevitalisasi fungsi Kodam sbg pengemban Kotama Operasional Unit Organisasi Mabes TNI dan kompartemen strategis, sdh cukup menghandle fungsi tersebut. maaf ini hanya sebatas masukan dan saran. Trmksh.
BalasHapusmestinya nambah armada AL kok malah komando gabungan, negara2 luar kuatin AL kita malah kebanyakan DARAT, bingung jg jadinya
BalasHapusapapunan yg dilakuk sby dgn panglimanya, ane pesimis....
BalasHapustapi juga point yg disampaikan di atas bahwa yg perlu al, baru au, baru ad
tapi maklum lah sby dan panglima kan dari ad, jadi ad dimanjakan
Mengantisipasi masalah prbtsan antara india dng R.I dng adanya samudera hindia, n antara singapura serta malaysia dng R.I, maka perlu korgabwilhan barat dng kekuatan dr masing2 matra adalah 2 divisi dng lokasi msg divisi dr 3 matra udara dan matra laut yaitu aceh dan di lampung, sdgkan dr matra darat di tmpatkan di medan dan di palembang, utk mengantisipasi mslh prbtsn drt malaysia dibentuk korgabwilhan utara di kalimantan dng kekuatan 2 divisi dr msg2 matra dng pnempatan dr matra udara ditmpatkan dikalteng dan kaltim, matra laut di tmpatkan di kalbar dan dikaltim, dan divisi darat di kalsel, utk mengantisipasi mslh prbtsn laut filipina dng sulawesi dibentuk korgabwilhan tengah di sulawesi dng kekuatan 2 divisi dr msg2 matra dng pnempatn matra udara di sulsel, matra laut di sulut, matra darat di Sulbar, utk mengantisipasi mslh prbtsn darat NTT dng Timor Leste n mslh prbtasan laut NTT dng Australia shg perlu dibentuk korgabwilhan selatan di NTT dan Maluku yg wil lautnya berbtas dng Timor Leste ditmpatkan dng kekuatan 2 divisi dr msg2 matra : 1 divisi utk msg matra udara dan darat ditmptkan di Kupang, NTT, dan 1 divisi utk matra laut ditempatkan di Ende, sdhkan sisanya utk matra udara dan darat ditmpatkan di Maluku, 1 divisi matra laut ditmpatkan dng pmbgian 3 tmpt yaitu Pulau Roti (NTT), Pulau Sawu (NTT) dan diPulau Sumba (NTT) kemudian krn Amerika menempatkan ribuan personil di Pulau Cocos dan di Pulau christmas dan di selatan pulau jawa ada perbtsn laut dng australia shg Pusat di pulau jawa dng kekuatan msg2 matra adalah 4 divisi, dng pnempatan 1 divisi utk msg2 matra dijatim yaitu di Blitar, Ngawi dan Trenggalek, 1 divisi utk msg2 matra di Jogja dan Jateng, 1 divisi utk msg2 matra di jawa barat, 1 divisi utk msg2 matra di Jakarta.
BalasHapusKok jumlah anggota TNI kita saat ini sekitar Rp 500 ribu. Sekian saran untuk koreksi
BalasHapus