Di pinggir Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/9), rasa cemas bercampur haru keluarga Satgas RIMPAC 2014 terlihat saat menunggu kedatangan KRI Banda Aceh-593 dari Hawaii, Amerika Serikat.
Satgas RIMPAC 2014 di atas KRI Banda Aceh-593 saat merapat di Dermaga Kolinlamil | Foto: Firmanto Hanggoro |
Kurang lebih selama tiga bulan di tinggal suami (ayah) bertugas menjadi kesan tersendiri bagi keluarga Satgas RIMPAC 2014. Seperti dialami Lily, istri Kopda (Mar) Irwan Nugroho, yang tidak luput dari rasa haru dan cemas.
“Ya kalau saya sudah tidak kaget kalau suami saya sering pergi dinas, karena dari awal kan juga sudah diberitahukan. Tapi kalau anak-anak kan beda. Dia nanya terus, ayah kapan pulang,” kata Lily menirukan ucapan sang anak.
Menunggu kedatangan suami, Lily ditemani kedua anaknya yang masih kecil. Kedua anaknya tidak sabar berlari ke sana ke mari sambil melongok dari kejauhan menunggu sang ayah tiba.
Lily duduk bersama istri anggota Marinir lain menuturkan perasaannya yang campur aduk dan kebanggaannya kepada sang suami karena telah mengemban tugas mulia dari negara.
“Ya perasaannya campur aduk aja. Dan saya sangat bangga pada suami saya. Alhamdulillah selama ini terus kasih kabar. Pas waktu Bulan Puasa juga sering ingatkan sahur. Dan lebaran juga kasih ucapan selamat,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Keharuan pecah saat KRI Banda Aceh-593 terlihat dari Dermaga Kolinlamil. Suasana riuh menyelimuti tenda dermaga walau terik matahari membakar kulit. Terlebih saat para anggota Marinir menuruni anak tangga kapal menghampiri sanak familinya.
Rasa haru dan bangga turut menyelimuti para anggota Satgas saat menghampiri keluarga. Tidak ketinggalan Letkol Laut Tri langsung memeluk istrinya dan menggendong kedua anaknya. Pria yang menjabat Kepala Satuan Mesin KRI banda Aceh-593 tersebut menuturkan kesan-kesannya selama jauh dari keluarga.
“Namanya menjalankan tugas negara, apa pun kita lakukan. Kita juga terus komunikasi dengan keluarga, dan yang namanya keluarga harus didahulukan,” ujarnya sambil menggendong sang anak.
Kedua anaknya diajak masuk ke KRI Banda Aceh-593 untuk memperlihatkan tempatnya bekerja dan bertugas membawa nama negara.
KRI Banda Aceh-593, Kapal Perang Indonesia Pertama Peserta RIMPAC
KRI Banda Aceh-593 menjadi pionir kapal Indonesia dalam perhelatan Latma Multilateral RIMPAC di Hawaii, Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya Indonesia mengirim kapal perang selama Latma Multilateral RIMPAC diselenggarakan sejak 2008. Pada RIMPAC sebelumnya, Indonesia hanya mengirim Korps Marinir dan Kopaska. Itu pun dalam jumlah yang terbatas.
Kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang diproduksi PT PAL tahun 2011 lalu ini dapat menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, karena keikutsertaannya dalam latihan terbesar di Asia Pasifik itu.
KRI Banda Aceh-593 tiba di Jakarta, usai mengikuti RIMPAC 2014. (Foto: Firmanto Hanggoro) |
Kapal ini memiliki ukuran panjang 125 meter, lebar 22,04 meter, berat 7.286 ton, kecepatan maksimum 15 knot, dengan daya angkut mampu membawa 344 personel, 5 helikopter jenis MI-2 atau Bell 412,2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 21 buah tank.
Selain itu, kapal dipersenjatai senjata meriam kaliber 20 mm dan meriam laliber 40 mm.
KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol (P) Arif Budiman tersebut berlatih bersama 49 kapal perang dari negara-negara peserta Latma Multilateral RIMPAC yang dipusatkan di US Naval Pearl Harbour, serta memiliki lokasi latihan di Pearl Harbour Training Area, serta Perairan Pulau Oahu dan Samudera Pasifik.
Porsi latihan yang diberikan US Pacific Command (USPACOM) meliputi Harbour Phase Photex, HADR (Human Assistance and Disaster Relief) Exercise, CFMCC ROC (Combine Force Maritime Componennt command Recconnaissance Operation Center), CMFP (Command Cooperative Maritime Force Pacific) Training, OPFOR (Opposing Force) Plan, Helo Operations Exercise, Hely Deck Party Exercise, Manuvra Exercise, Ship/Sail Maneuver, Tactical Manuver, Man Overboard Exercise, Screen Exercise, Interoperability with Coalition Forces, Communication Exercise, RASAP Exercise, Medical Helicopter Deck Landing, Engineering Drills, SWET (Shallow Water Equipment Training), Small Arm Shoot, Main Battery Shoot, Navcommex, Surface Serialized, Damage control Exercise, Air Defens Command Post Exercise, Photo Exercise dan Boardex.
KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal yang sehari-hari berada di jajaran Kolinlamil serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satinlamil) Jakarta.
Diharapkan pada pelatihan RIMPAC berikutnya kapal-kapal lain milik Indonesia turut berpartisipasi mendukung upaya TNI AL berkelas dunia dan mengharumkan nama bangsa.
Sumber (Adityo Nugroho : JMOL )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar