Rabu, 05 November 2014

Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia Belum Selesai Seutuhnya


Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan persoalan kedaulatan wilayah laut Indonesia belum selesai seutuhnya.

"Salah satu program kedaulatan di laut ialah penyelesaian soal batas-batas laut wilayah Indonesia yang beberapa belum selesai. Ini harus dikawal," kata Indroyono di komplek Seskoal, Cipulir Jakarta Selatan, Selasa.



Menurut dia, penegakan kedaulatan wilayah kelautan Indonesia menjadi program kerja yang diutamakan.

Indroyono menyebutkan sesuai dengan hasil Konvensi PBB tentang hukum laut atau UNCLOS tahun 1982, wilayah laut Indonesia ialah 12 mil laut teritorial dan 200 mil Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).


Namun, hasil UNCLOS tersebut belum diratifikasi oleh berbagai negara sehingga banyak negara yang melanggar batas wilayah laut Indonesia.

Ke depan dirinya akan sosialisasikan dan mendorong negara-negara lain untuk meratifikasi kesepakatan konferensi kelautan tahun 1982 tersebut.

"Ini juga harus diratifikasi dan dipromosikan ke luar negeri, UNCLOS tahun 1982 belum banyak diratifikasi," katanya.


Berikan Pembekalan Kepada Perwira Siswa Seskoal

Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo memberikan pembekalan kepada perwira siswa Sekolah Komando dan Staf Angkatan Laut (Seskoal), di Gedung Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa.

Menko Kemaritiman, mengatakan, pendidikan bagi perwira angkatan laut sangat penting untuk mewujudkan kedaulatan wilayah kelautan Indonesia. Oleh karena itu, dirinya merasa perlu memberi materi dalam pendidikan Seskoal untuk menerangkan program-program kerjanya ke depan.

Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo

"Materinya antara lain posisi Indonesia sebagai salah satu poros maritim dunia, pembangunan tol laut dan meneguhkan kedaulatan NKRI di laut," katanya.

Selain memberikan pembekalan, Indroyono juga melakukan peninjauan fasilitas pendidikan Angkatan Laut sebagai penjaga kedaulatan laut Indonesia.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan pihaknya secara sengaja mengundang Indroyono untuk memberi materi dalam pendidikan Seskoal sekaligus untuk meninjau Pusat Kajian Maritim (Pusjianmar).

"Seskoal merupakan lembaga pendidikan tertinggi di TNI AL untuk mendidik perwira AL yang bervisi maritim di mana di sesi yang terakhir ini kami mengundang bapak menteri koordinator kemaritiman untuk memberikan materi," katanya. (Antara)

2 komentar:

  1. Utk mendukung poros maritim Pres Jokowi, PT Pal hrs mendisain Kapal Trimaran berat 30.000 ton dpt digunakan pengangkut pesawat dan dg menggunakan bahan bakar nuklir utk penghematan BBM.

    BalasHapus
  2. bener banget kata bpk sugi , ide nya yg bagus , pal mesti nya buat kri yg bertenaga nuklir hemat bbm dan radio nya bisa digunakan sebagai kekuatan yang besar mampuni, ™ ®

    BalasHapus