Sejumlah jenderal bintang tiga di TNI AL berpeluang menggantikan posisi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio yang akan memasuki masa pensiun pada bulan ini.
Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, sudah ada tiga nama calon kuat pengganti KSAL. Ketiganya yakni, Wakil KSAL Laksda Didit Herdiawan, kemudian Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinator Keamanan Laut (Bakorkamla) Laksamana Madya DA Mamahit dan Kasum TNI Laksamana Madya Ade Supandi.
KSAL Laksamana Marsetio (kiri) menyalami Wakasal Laksda Didit Herdiawan. (Puspen TNI) |
Menurut dia, pemilihan KSAL harus dengan persetujuan presiden yang dipilih oleh Panglima TNI melalui proses Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
"Yang jelas harus bintang tiga, saya tidak hafal satu persatu (track recordnya). Angkatan Laut tentu harus menguasai semua hal yang berhubungan dengan laut," katanya.
Disinggung soal pengganti Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, politikus PDIP ini mengaku belum mengetahui secara jelas nama-namanya. "Saya belum familiar yang jelas ada Wakasau (Marsekal Madya Bagus Puruhito), ada dua calon," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh SINDO beredar nama-nama kandidat yang bakal menduduki jabatan KSAU. Mereka adalah, Wakil KSAU Marsekal Madya Bagus Puruhito. Kedua Irjen Kemenhan Marsekal Madya Ismono Wijayanto. Ketiga, Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsda TNI Hadiyan Suminta Atmadja.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengakui, jika KSAL Laksamana TNI Marsetio akan memasuki masa pensiun pada bulan ini. Namun demikian, dirinya belum bisa menyebutkan siapa calon penggantinya.
"Iya, Desember ini pensiun. Tapi siapa-siapa yang bakal menjadi penggantinya saya belum bisa menyebutkan. Masih diproses. Kalau KSAU pensiun pada April mendatang," paparnya.
Menurut Fuad, semua nama-nama jenderal bintang tiga yang muncul memenuhi syarat untuk menduduki jabatan KSAL. Sosok KSAL yang tepat, kata Fuad, adalah orang yang memahami dengan baik dan mengetahui kekurangan Angkatan Laut (AL).
Memiliki pendidikan dan pengalaman yang baik. Selain itu, KSAL juga harus mengetahui apa yang diharapkan oleh negara dan rakyat. "Cuma saya belum bisa sebut satu persatu karena Panglima masih sibuk melaksanakan tugas-tugasnya," jelasnya. (Sindo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar