Bertempat di dermaga galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne, Prancis, telah dilaksanakan acara peluncuran kapal Bantu Hidro Oseanografi-1 (BHO-1) oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, pada Kamis, (11/12). Acara peluncuran kapal ditandai dengan pemotongan tali menggunakan kapak sebagai tanda simbolis peluncuran kapal BHO-1.
KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio secara simbolis melepas peluncuran kapal Bantu Hidro Oseanografi-1 (BHO-1) di dermaga galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne, Prancis. |
Berdasarkan kontrak pengadaan kapal BHO yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pihak galangan OCEA Prancis, maka dilaksanakan pembangunan kapal sebanyak 2 (dua) buah yang dimulai sejak bulan Oktober 2013. Kapal BHO-1 ini terbuat dari aluminium dengan bobot 515 ton, memiliki dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter direncanakan kapal yang memiliki awak 40 personil ini, akan berlayar menuju Indonesia pada bulan Maret 2015.
Kapal BHO produksi OCEA ini merupakan kapal survei dan pemetaan yang canggih karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru yang dapat digunakan untuk pengumpulan data sampai dengan laut dalam (deep water). Kapal BHO ini merupakan jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel) yang merupakan sejarah baru di jajaran kapal-kapal TNI AL dalam memodernisasi armada kapal khususnya kapal survei hidro-oseanografi. Kehadiran kapal BHO sangatlah tepat jika dihadapkan dengan kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, sehingga tugas pokok dalam rangka melaksanakan survei dan pemetaan dapat terlaksana.
Kapal ini dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini kapal BHO. Selain itu juga dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle), robot bawah air yang dilengkapi kamera bawah air, sehingga dapat memberikan informasi visual kondisi di dalam laut, serta mampu mengambil contoh material dasar laut sebagai bahan penelitian, dengan kemampuan sampai dengan kedalaman 1000 meter.
Dalam melaksanakan manuver kapal ini dilengkapi dengan Dynamic Position, Auto Pilot 70 dan stabilitas kapal menggunakan Anti Rolling Tank. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan metraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Dalam pengoperasian nantinya, kapal BHO ini diharapkan dapat lebih mendukung peran Dinas Hidro-oseanografi TNI AL (Dishidros) pada khususnya dan TNI AL pada umumnya dalam melaksanakan kemampuan survei dan pemetaan untuk kepentingan militer dan sipil yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan dan pembangunan Indonesia.
Dengan acara peluncuran kapal BHO-1 ini, diharapkan pada masa yang akan datang dapat melaksanakan kegiatan operasi survei dan pemetaan sehingga sejalan dengan misi pembangunan nasional maritim Indonesia yang saat ini telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia dalam mendukung Indonesia agar berwawasan maritim dengan mengusung cita-cita besar menjadikan indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan demikian, peningkatan kemampuan dalam teknologi hidrografi dan oseanografi menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung kesuksesan program pemerintah.
Undangan yang hadir dalam acara tersebut antara lain Duta Besar Indonesia untuk Belgia Bapak Arif Havas Oegroseno, Pejabat Kuasa Usaha Ad interim kedutaan besar Indonesia untuk Perancis Bapak Asharyadi, para pejabat tinggi militer Indonesia, para Atase Pertahanan lndonesia di negara Eropa, serta Personil Satgas Yekda Kapal BHO. Sementara dari pihak OCEA hadir Director of Sales Mr. Fabrice Epaud, Director fast patrol Boats Mr. Fabrice Wenbach,Director Quality and Projects Mr. Luc Boulestreau dan Project manager Mr. Franck Mayet, serta Staf OCEA terkait lainnya. (PR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar