Sabtu, 31 Januari 2015

AS Peringatkan Indonesia Hati-hati Undang Kim Jong-un


Pada April nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika. Kabarnya, pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan datang ke acara tersebut.

Melihat potensi kedatangan Kim Jong-un, Amerika Serikat (AS) negara yang selalu berseteru dengan Korut akhirnya angkat bicara.


AS Peringatkan Indonesia Hati-hati Undang Kim Jong-un

Melalui Duta Besarnya, Robert Blake, Negeri Paman Sam meminta Indonesia berhati-hati atas keputusan mengundang Jong-Un. Karena negara ini tengah dalam sorotan dunia akibat beberapa masalah dan sanksi dunia.

"Keputusan harus dibuat Indonesia. Namun Indonesia harus berhati-hati terhadap pandangan dunia terhadap negara yang tengah mendapat sanksi ini," ujar Blake, di pusat kebudayaan AS @america, Rabu (28/1/2015).


"Dan, itu pasti menjadi pertimbangan dari kementerian luar negeri (Indonesia)," tegasnya.

Kabar kedatangan Jong-un ke Tanah Air pertama kali diembuskan oleh Kantor Berita Korsel, Yonhap.

Dalam pemberitaannya, Yonhap menulis, kunjungan Jong-Un, ke Indonesia akan menjadi lawatan internasional pertamanya sejak berkuasa 2011 lalu.

Kemlu RI sampai saat ini belum menerima konfirmasi kedatangan Jong-Un. Tetapi, dipastikan Kemlu, sebanyak 109 negara di Asia Afrika termasuk apakah Korut diundang dalam hajatan besar ini.  (Liputan6)

10 komentar:

  1. RI selalu hati2 dg siapapun.... korut kan musuhnya AS gakda urusan dg indonesia...sbg negara NONBLOK saya rasa gpp mengundang, toh tidak merugikan/membahayakan RI, justru berpotensi menguntungkan scr ekonomi.... yg pntng kita tdk memihak siapapun, kalo urusan yg begini/ekonomi, bolehlah indo mengatakan...indo tdk punya musuh dan berteman dg semua negara,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar saudara, haruskah indonesia tunduk pada kemauan usa..

      Hapus
  2. Naah itu kita harus waspada klo ada yg membunuh Kim Jong Un perang nuklir bs terjadi walaupun nanti Korut pasti menyalahkan USA krn yakin Indonesia negara bersahabat (Thousand Friends Zero Enemy) slogan Politik Luar Negeri kita

    BalasHapus
  3. Naah itu kita harus waspada klo ada yg membunuh Kim Jong Un perang nuklir bs terjadi walaupun nanti Korut pasti menyalahkan USA krn yakin Indonesia negara bersahabat (Thousand Friends Zero Enemy) slogan Politik Luar Negeri kita

    BalasHapus
  4. sebenernya bgn loh mau kt ngundang siapa aja bkn urusan negara laen, kt kan nyari kawan bkn nyari musuh, gw pikir jg korut jg punya pikiran sama kt gak musuhan persahabatan tetep dijaga toh jelek bagus korut jg gak ngerugiin kt gak nyampurin urusan kt, mn tau nasib negara kt kl kesusahan dia org bisa bantu bgt jg sebaliknya.

    BalasHapus
  5. Ini KAA Konferensi Asia Afrika, AS n Rusia bkn Asia n Afrika, okee silakan buka lg Atlas atw buku sejarah

    BalasHapus
  6. tulisan lu aja gw gak ngerti, masi gak nyambung, mmg indonesia ada TOT nuklir, menydeihkan kau tomi gak tau apa2 bicara soal TOT nuklir.

    BalasHapus
  7. Ada alautsista Indonesia yg dipesan dr AS, apa tdk akan di embargo ?, saya kira zah2 aja sbg negara non blok Asia Afrika utk datang dan semua hrs terpikirkan oleh pemerintah Indonesia plus minusnya serta apa kaitan AS mengatakan demikian dia aja bermain ke lawannya dg seenaknya. Indonesia bebas utk mendatangkan negara manapun, sip..........negara pemberani thd kekangan domonasi AS...... yg sedikit demi sedikit kekuasaan di asia pasifik mulai tergerus.....oleh kemajuan dunia

    BalasHapus
  8. untuk mengundang korut atw korsel..amerika tdk ada urusan nya brooo...itu hak kita sebagai pendiri KAA..siapa tau mereka bisa damai disini.. usa mmg provokator untuk urusan mencampuri negara lain.tau sendiri semua negara tim teng sdh amburadur di buat nya.. klw korut siapa tahu mau memberi tehnologi cara pembuatan roket atw rudal untuk jarak jauh, krn kita blm mampu untuk guidelance nya...

    BalasHapus
  9. Itu adalah strategi dibalik kedatangnya Korut, ttp AS ketakutan kalau Indonesia dpt teknologi nozzel makanya dia mengancam akan di berlanjutnya lagi embargo dan pemerintah dpt usir aja kontraktor kilang2 minyak AS termasuk swasta luar negeri utk di nasionalisasi.

    BalasHapus