Rabu, 07 Januari 2015

BIN Dalami Informasi Ancaman Terorisme, Semua Pihak Diminta Tetap Waspada


Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Marciano Norman mengaku masih mendalami informasi dugaan ancaman terorisme yang disampaikan oleh pemerintah Australia.

"Jadi tidak berlebihan, masyarakat juga tidak perlu khawatir tentang hal itu, karena kita juga melakukan langkah pencegahan tapi sekecil apapun info itu tetap kita dalami," kata Marciano di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/1/2017).


BIN Dalami Informasi Ancaman Terorisme, Semua Pihak Diminta Tetap Waspada

Marciano menegaskan, hingga saat ini tidak ada indikasi kuat yang mengarah ke ancaman terorisme seperti yang disampaikan pemerintah Australia.


Dia meyakinkan, bahwa kondisi di Indonesia sampai saat ini masih sangat aman. Menurutnya, dengan sendirinya isu tersebut akan hilang.

"Ancaman teroris itu selalu muncul. Apabila melihat keamanan baik, tidak akan dan peran masyarakat sangat diharapkan. Melihat keganjilan itu segera diinfokan, supaya diambil langkah yang tepat sehingga tidak perlu takut," tegasnya.

Menko Polhukam Minta Tetap Waspada


Pemerintah menyatakan belum ada ancaman terorisme seperti yang disampaikan pemerintah Australia bahwa teroris sedang merencanakan serangan di Indonesia.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, belum ada laporan ancaman terorisme. Tapi, dia meminta semua pihak harus tetap waspada.

"Belum ada laporan dari BIN, polisi juga tidak melaporkan hal demikian. Artinya bukan berarti kita menafikan tidak ada tapi harus lebih waspada, saya minta ke polri, BIN, TNI lebih waspada," kata Tedjo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Menurutnya, informasi pihak Australia bukan tidak menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Pasalnya, saat ini memang tidak ada ancaman dari terorisme.

"Bukan berarti sudah ada ancaman, kita juga mngingatkan warga kita dari satu tempat hati-hati, boleh-boleh saja, kewajiban kita lebih waspada," kata Tedjo.

Politikus Nasdem ini menambahkan, tidak akan memberikan imbauan terkait ancaman terorisme kepada masyarakat. Sebab, pihaknya belum mendeteksi hal tersebut.

"Itu dia (Australia) ngadop (mengadopsi) dari Amerika. Amerika mengatakan begitu dia ikut aja," tegasnya. (Sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar