Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Kamis, 16 Juli 2015
KRI Teluk Bintuni-520 Resmi Beroperasi
Industri pertahanan dalam negeri kembali membuktikan keberhasilannya dalam mendukung pemenuhan alutsista khususnya untuk TNI Angkatan Laut. Hal ini terbukti dengan telah diproduksinya Kapal Jenis Angkut Tank yang diberi nama KRI Teluk Bintuni-520 dibuat oleh Galangan Kapal PT.Daya Radar Utama (DRU) Lampung. KRI Teluk Bintuni-520, diserahterimakan dari PT DRU kepada Kementerian Pertahanan, dan diteruskan kepada MabesTNI dan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) sebagai pengguna, Rabu (17/6) di galangan PT. Daya Radar Utama (DRU), Lampung, Sumsel.
Serah terima Kapal Angkut Tank berteknologi canggih tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu,Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kasal Laksamana TNI, Ade Supandi. KRI Teluk Bintuni-520 dalam penyelesaiannya juga melibatkan anak bangsa lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS).Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembangunan KRI Teluk Bintuni-520 ini merupakan bagian dari program pembangunan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan kekuatan pokok minimal atau Minimum Essential Forces (MEF). Selain itu KRI Teluk Bintuni-520, juga untuk memperkuat TNI AL dalam mendukung program pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. KRI Teluk Bintuni-520 ini nantinya diproyeksikan untuk memperkuat jajaran Komando Lintas Laut Militer TNI AL (Kolinlamil).
Kapal Angkut Tank ini terbuat dari baja khusus pada bagian hulu (lambung). Baja khusus tersebut diperoleh dari PT. Krakatau Steel Tbk. Kapal ini dirancang untuk dapat mengangkut Tank MBT Leopard TNI AD dan Tank BMP-3F Marinir. KRI Teluk Bintuni-520 memiliki spesifikasi panjang 120 meter, lebar 18 meter, tinggi 7,8 meter dan draft 3 meter serta memiliki ketahanan di laut (endurance) 20 hari dengan daya angkut 10 Tank MBT Leopard, 476 orang (crew + pasukan) dan 1 unit Helikopter.
Disamping itu, kapal ini mampu menjelajahi laut pada kondisi laut yang terburuk dengan jarak jelajah 7200 mil laut. Setelah diserahterimakan, kapal ini nantinya akan dioperasikan untuk mendukung pergeseran materiil maupun personil dibawah jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Diharapkan dengan adanya kapal tersebut mobilitas atau pergeseran materiil dan personel TNI dari satu daerah ke daerah lain semakin lancar. Kapal tersebut merupakan kapal kelas Landing Ship Tank pertama yang diproduksi oleh Industri dalam negeri, sehingga ke depan untuk produk Kapal Landing Ship Tank yang berikutnya akan semakin baik dan sempurna. (ARC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar