Jumat, 10 Juli 2015

Obat pahit Presiden Jokowi buat hindari krisis ekonomi


Ekonomi dunia saat ini tengah diliputi ketidakpastian. Di saat ekonomi Amerika Serikat mulai membaik, yang ditandai dengan rencana The Fed menaikkan suku bunganya, kondisi diperparah dengan krisis ekonomi Yunani dan ambruknya bursa saham China.

Obat pahit Presiden Jokowi buat hindari krisis ekonomi

Dua faktor yang membuat Indonesia gamang tak lain ialah perkembangan Amerika dan China. Pasalnya, dua negara ini merupakan negara adidaya yang imbas kondisi dalam negerinya dapat mempengaruhi dunia.

Pemerintah dan sejumlah otoritas keuangan Tanah Air tak lantas tinggal diam. Presiden Joko Widodo sendiri bereaksi dengan kondisi dunia saat ini. Presiden mengingatkan apa yang terjadi pada negara-negara dunia untuk menjadi pelajaran bagi Indonesia.


Presiden Jokowi melihat beberapa negara tak rasional lantaran pemerintahnya menjanjikan kesejahteraan tanpa melalui kerja keras. "Tak ada seperti ini di dunia. Negara-negara itu sekarang sedang krisis perekonomian. Ini yang harus kita hindari," ujar Presiden Jokowi saat berpidato di depan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Convention Centre (JCC).

Presiden memandang, krisis ekonomi yang melanda Eropa karena kesalahan negara-negara yang tak siap mendongkrak perekonomiannya. Pengetatan fiskal yang dianalogikan sebagai obat pahit, tidak diterima sebagai bentuk penyelamatan dari kebangkrutan.

"Ada negara menolak menelan obat yang pahit. Mereka gagal mendongkrak mesin ekonomi," tegasnya. (Merdeka)

1 komentar:

  1. mengabil langka menguatkan rupiah menjadi 1 dolar satu rupiah atau mata uang negara asing lain dan ini di umum kan oleh bank indonesia , karena di jaman presiden soekarno saja bisa, perataan perekonomian masrakat indonesia dan dunia internasioal jadi imbasnya tidak ada negara adidaya atau maju semua sama rata,

    BalasHapus