Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Minggu, 12 Juli 2015
Polisi Duga Bom Alam Sutera Terkait Seruan ISIS
Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian menegaskan ada kemungkinan peristiwa ledakan di toilet Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Kamis (9/7), behubungan dengan seruan Juru Bicara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk berjihad di Bulan Ramadan.
"Mungkin ada kaitannya dengan pernyataan dari Abu Muhammad Al-Adnani yang mengatakan Bulan Ramadan adalah bulan paling bagus untuk berjihad," kata Tito kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (11/7).
Tito mengatakan, Indonesia diketahui memiliki jaringa-jaringan ISIS. Sehingga, Detasemen Khusus 88 Anti-Teror dilibatkan oleh Polda Metro Jaya untuk mempelajari kemungkinan aksi teror yang terjadi di Mal Alam Sutera berkaitan dengan fatwa tersebut.
Lebih lanjut, Tito mengungkapkan, ada kelompok-kelompok di Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS. Kelompok tersebut tersebar di beberapa lokasi, seperti; Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun, Jemaah Al-Islamiyah yang merupakan kelompok Bom Bali diyakini tidak berafiliasi dengan ISIS.
"Jaringan yang ada di sana berhubungan dengan kelompok yang ada di kita, otomatis kita harus waspada. Terutama di wilayah yang disebutkan tadi," ujarnya.
Selain menjelaskan perihal fatwa tersebut, Tito mengatakan, terduga pelaku bom di Mal Alam Sutera memiliki karakteristik, yaitu tidak menjadikan masyarakat umum, khususnya warga Indonesia sebagai targetnya. Ia mencontohkan, kelompok yang jelas menargetkan asing (barat) adalah kelompok Jamaah Al-Islamiyah (JI).
"Kalau kelompok JI agak sedikit jauh. JI dari dulu tidak menargetkan masyarakat umum, targetnya dari dulu barat," katanya.
Tito menuturkan, bahan peledak yang digunakan kelompok JI terbilang canggih, berbeda dengan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) Mal Alam Sutera. Menurut Tito, terduga pelaku pengeboman di Mal Alam Sutera terbilang masih dalam percobaan. Ia menilai, pelaku masih melakukan eksperimen terhadap lokasi yang diledakkan.
"Ini relatif eksperimen, masih coba-coba. Tergetnya kan Mal, Mal bukan target barat," ujarnya.
Oleh sebab itu, Tito yakin, pelaku bom di toilet Mal Alam Sutera bukan dari kelompok JI. Sebab, ia melihat contoh kasus sebelumnya, seperti kasus bom buku di Kantor Berita Radio (KBR), Utan Kayu, Jakarta, pada Maret 2011, yang di otaki oleh Pepi Fernando.
Hasil penyelidikan kala itu membuktikan, sebelum keluar dan membentuk kelompok sendiri, pada tahun 1998, Pepi diketahui pernah bergabung dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Disana Pepi aktif mendalami kajian yang bekaitan dengan NII, melalui buku-buku yang ia baca.
"Kita tahu ini kelompok lain, kelompok lain itu yang kita atensi," ujarnya.
Sebelumnya, Tito mengatakan polisi telah mengantongi ciri-ciri terduga pelaku peladakan bom di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Kamis (9/7). Dugaan tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.
"Iya, laki-laki. Ada petunjuk CCTV, tapi tidak mungkin kita publikasi ke publik, ini untuk kepentingan polisi," kata Tito kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (11/7).
Tito menjelaskan, dari pemeriksaan CCTV yang berada dekat toilet menunjukkan, ada seorang pria yang telihat membawa sebuah bungkusan berukuran kecil, yang sementara diduga merupakan bom yang meledak. (CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar