Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Sabtu, 11 Juni 2016
Badan Intel Kemhan Benteng Ancaman Nonmiliter
Mantan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Syarifudin Tippe menyatakan Badan Intelijen Pertahanan bakal memayungi segala ancaman yang berasal dari unsur militer maupun nonmiliter.
Tippe berkata, dalam sektor intelijen, Badan Intelijen Strategis (BAIS) Tentara Nasional Indonesia yang sudah ada selama ini hanya bekerja dalam ruang militer. Akibatnya terjadi kekosongan ruang dalam menghadapi ancaman nonmiliter di bidang pertahanan.
Untuk menutupi kekosongan ruang tersebut, menurut Tippe, dibutuhkan Badan Intelijen Pertahanan. Badan intel ini nantinya juga akan membantu intelijen militer.
"Pertahanan itu luas, dan ada ruang kosong yang tidak terjamah intelijen TNI, yaitu intelijen nonmiliter. Di situlah tugas Badan Intelijen Pertahanan," kata Tippe kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/6).
Jumat, 10 Juni 2016
8 RM Multi Launch Rocket System (MLRS) Kaliber 122 MM Vampire Marinir TNI AL Jalani Latihan
Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) mengelar latihan bagi operator alutsista terbaru milik Marinir, RM Multi Launch Rocket System (MLRS) Kaliber 122 MM Vampire. Pembukaan pelatihan digelar di lapangan apel Yonroket-1 Mar Kesatrian Sutedi Senaputra, Karangpilang, Surabaya.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, yang diwakili Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) Lukman mengatakan, kendaraan tempur RM Multi Launch Rocket System Kaliber 122 MM Vampire merupakan alutsista jenis terbaru yang dimiliki Korps Marinir.
Hadirnya delapan unit kendaraan tempur jenis terbaru ini merupakan realisasi dari upaya pembangunan kekuatan Korps Marinir guna memenuhi standard kekuatan pokok minimum.
Lebih lanjut, Buyung menuturkan, modernisasi alutsista menjadi keharusan dan tuntutan sehingga akan lebih efektif dalam pencapaian tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi segala ancaman.
Menhan Perintahkan Berantas Habis Geng Motor Sampai Akar-akarnya
Berandalan bermotor di Bandung kembali makan korban. Peristiwa berdarah itu menimpa Pratu Galang, seorang prajurit Kopassus TNI AD.
Minggu (5/6) dini hari kemarin. Saat itu, Galang baru saja bertemu temannya di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. Pukul 01.30 WIB, di sekitaran Jalan Rajawali, dia dihentikan sejumlah orang. Jumlahnya 20 motor.
Tanpa ampun lanjut, Galang langsung dikeroyok dan mendapatkan tikaman dari gerombolan motor tersebut. Setelah puas, gerombolan itu meninggalkan Pratu Galang yang berlumuran darah. Pratu Galang sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Aksi keji ini mengundang kemarahan dari sejumlah pihak. Bukan sekali dua kali gerombolan motor yang disebut geng motor ini bikin kejahatan di kota Bandung. Mereka menebar teror saat malam hari. Warga Bandung sudah muak dengan kelakuan mereka.
Gunakan Teknologi Swedia dan Prancis Pindad Akan Produksi Rudal Anti Serangan Udara
PT Pindad (Persero), akan memproduksi 2 tipe peluru kendali atau rudal. Selama ini, kebutuhan rudal pertahanan masih bergantung pada produk impor.
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memproduksi 2 jenis rudal, yakni rudal anti serangan udara dan rudal jarak pendek. Untuk teknologinya, BUMN senjata ini akan bekerja sama dengan 2 negara Eropa yakni Swedia dan Prancis.
"Kita ada punya rencana ke rudal anti serangan udara, kerja sama dengan Swedia, kita sedang kolaborasi kemungkinan kerja samanya, yang jelas kita akan sama mereka. Dalam 2 tahun semoga bisa (produksi)," jelasnya kepada detikFinance, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Suasana Menjalankan Ibada Puasa diatas KRI Diponegoro-365
Langit sedikit berawan, ombak mengalun setinggi satu setengah meter disibak haluan KRI Diponegoro-365. Daratan Pulau Sulawesi, samar-samar mulai kabur ditelan laju kapal yang berlayar dengan kecepatan 18 knots, setara 35 kilometer perjam.
Satu dua perahu nelayan melintasi kanan dan kiri lambung kapal jenis Corvette kelas Sigma itu, kadang ada saja yang melambaikan tangan atau sekedar mengangkat tangan tinggi-tinggi menyapa awak KRI yang berada di buritan.
Matahari condong ke Barat, mendekati garis horison. Di atas geladak terbuka, Perwira Pelaksana KRI Mayor Laut (P) Norman Fauzi sibuk memberikan pengarahan kepada Bintara Utama Pelda Moh Ichsan.
"Bama (Bintara Utama) siapkan keperluan jamaah, kita sambut Ramadhan di geladak terbuka," perintah Palaksa yang dijawab dengan kata siap oleh Ichsan, Kamis (9/6/2016).
Senapan Subsonic SS2-V7 Pindad Akan gantikan MP7 Buatan Jerman
PT Pindad telah berhasil memproduksi senjata Subsonic untuk kebutuhan tentara nasional Indonesia. Salah satu keunggulan senjata subsonic adalah keberadaan penembak tidak bisa diketahui lawan. Tanpa suara tiba-tiba musuh terjatuh.
Salah satu penggunaan senjata subsonic yaitu pada operasi Woyla yang dilakukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Saat ini pasukan khusus Angkatan Darat (AD) tersebut menggunakan MP5, senapan subsonic asal Jerman. Nantinya senapan subsonic ini akan digantikan oleh produksi PT Pindad.
Senjata subsonic buatan PT Pindad Persero adalah senapan SS2-V7 yang menggunakan peluru kaliber 5,56 mm. Untuk peluru, senjata subsonic menggunakan peluru khusus. Senapan juga tidak perlu dikokang saat akan menembak.
PT Pindad Perkenalkan 4 Senjata Baru
PT Pindad resmi memperkenalkan empat varian senjata api terbaru. Senjata tersebut ialah, Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,66 mm, Sub Machine Gun PM3 dan pistol G2 premium.
Direktur utama PT Pindad Silmy Karim membeberkan peruntukan dan spesifikasi masing-masing senjata itu. Karim menuturkan, Senapan Serbu SS3 menggunakan amunisi kaliber 7,62 mm dan didesain sebagai designated marksman rifle dalam pasukan yang membutuhkan akurasi tinggi.
Sementara SS2 subsonic didesain khusus dengan peredam dan dilengkapi amunisi 5,56 mm. Alhasil, senjata tersebut cocok untuk operasi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap.
Lalu sub machine gun PM3 didesain dengan sistem penembakan gas operated dengan amunisi 9 mm. senjata ini lahir untuk mendukung operasi tempur jarak dekat, pembebasan sandera atau perang kota.
Kamis, 09 Juni 2016
Polisi Ledakan 3 Bom Milik Terduga Teroris di Surabaya
Polisi meledakkan bom yang ditemukan di lokasi terduga teroris kemarin. Peledakan atau disposal itu dilakukan oleh tim Gegana Polda Jatim di sebuah tanah kosong luas di Jalan Tambak Oso Wilangon 1.
"Bom yang diledakkan ini adalah barang bukti yang ditemukan oleh rekan densus 88 kemarin," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Iman Sumantri kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/6/2016).
Iman mengatakan, ada tiga bom yang diledakkan. Tiga bom itu adalah bom yang ditemukan di Lebak Timur 3D/18, tempat di mana densus 88 juga membawa terduga teroris Priyo Hadi Purnomo dan satu lagi yang belum diketahui identitasnya.
Tiga bom itu adalah bom rakitan yang siap diledakkan. Pertama adalah bom dengan sistem aktivasi switch command atau dikendalikan melalui ponsel. Kedua adalah bom pipa dan ketiga adalah bom aktivasi anti cahaya. Iman menyebut tiga bom ini mempunyai daya ledak tinggi (high explosive).