Jumat, 27 Juli 2012

Kemhan Pastikan Pembelian Leopard


Kementrian Pertahanan memastikan rencana pembelian Main Battle Tank jenis Leopard 2A6 dari Jerman tetap terealisasi. Penolakan dari parlemen Jerman dan DPR RI bukanlah sebuah ganjalan untuk memperkuat pertahanan negara.

Brigjen TNI Hartind Asrin
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin menyatakan, rencana pembelian Main Battle Tank jenis Leopard 2A6 dari Jerman tetap terealisasi.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin menyatakan, proses pembelian tank berbobot 60 ton itu sudah tuntas. "(Penolakan) itu memang ada, namun terjadi dalam diskusi kecil. Tak membuat pembelian tank menjadi batal," kata Hartind di Jakarta, Jumat (27/7).

Menurut dia, penolakan yang diberikan anggota Parlemen Jerman pun bukanlah sebuah sikap Parlemen melainkan opini pribadi. Dengan demikian, penolakan tersebut tidak akan mengubah keputusan kedua negara melakukan transaksi.

Sebelumnya, laman Spiegel Online memberitakan adanya penolakan terhadap rencana jual beli MBT tersebut. Anggota parlemen senior dari Partai Hijau Katja Keul menyatakan, Jerman tak bisa menjual tank Leopard kepada Indonesia mengingat masih banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi.


Tank Leopard yang DIpesan Indonesia dari Jerman
Tank Leopard yang Dipesan Indonesia dari Jerman
Pernyataan serupa juga disampaikan wakil kepala kelompok kiri-tengah Partai Sosial Demokrat Democrats, Gernot Erler. Menurut dia, dengan latar belakang ketegangan regional dan konflik teritorial serta situasi HAM di Indonesia yang meragukan, penjualan tank ke Indonesia akan melanggar kebijakan ekspor senjata Jerman.

Di dalam negeri, penolakan tersebut dikemukakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin. Hasanuddin pun memberikan syarat pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) Leopard ini.


Sumber : Jurnas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar