Rabu, 11 Juli 2012

SBY: Indonesia Sudah 20 Tahun Tidak Modernisasi Alutsista


”Saya pastikan semuanya terbuka dan transparan dan tidak menggunakan tank tempur untuk menembaki rakyat kami."

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan pengadaan tank Leopard dari Jerman akan dilakukan secara transparan dengan tujuan yang positif untuk memenuhi kebutuhan persenjataan dalam negeri.

Tank Leopard Pesnan TNI dari Jerman
Tank Leopard Pesnan TNI dari Jerman

”Saya pastikan semuanya terbuka dan transparan dan tidak menggunakan tank tempur untuk menembaki rakyat kami. Harapan kami adalah perdamaian dan sebuah negara memerlukan kekuatan persenjataan minimal,” ujar Presiden dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Selasa (10/7).

Menurutnya, pengadaan ini merupakan bagian dari kerjasama komprehensif antara Indonesia dan Jerman. Selain pengadaan, kerjasama industri pertahanan juga meliputi pelatihan, penelitian, investasi gabungan dan juga produksi sistem persenjataan.

“Yang penting tujuan pengadaannya positif,” kata SBY.





SBY menyebutkan saat ini sudah tidak ada lagi perang (hostility) di kawasan Asia Tenggara. Namun, ia mengakui dalam 20 tahun terakhir Indonesia memang tidak memodernisasi alat utama persenjataannya (alutsista). Hal itu membuat Indonesia tertinggal dalam alutsista padahal Indonesia negara terbesar dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.





Sebelumnya, Kementerian Pertahanan memastikan membeli Main Battle Tank Leopard dari Jerman sebanyak 100 unit dalam rangka modernisasi alat utama sistem senjata TNI Angkatan Darat, padahal sebelumnya Indonesia berencana untuk membeli Tank Leopard dari Belanda.





Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan pengadaan tank Leopard ini berdasarkan kebutuhan yang diajukan oleh TNI Angkatan Darat.


Sumber : Berita Satu

1 komentar:

  1. betul mantap pa, klw perlu bukan beli 100bj . tpi 1000bj tank Leopard

    BalasHapus