Sabtu, 04 Agustus 2012

Kapal Cepat Rudal C-705 Trimaran Akan Diterima di Kuartal Terakhir Tahun 2012


Kesibukan PT. Lundin Industry Invest di Banyuwangi- Jawa Timur sudah berkurang, karena Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran yang dipesan oleh TNI AL, hampir selesai dibangun. Bahkan PT. Lundin Industry Invest kembali menawarkan produk trimaran mereka, agar rantai produksi di perusahaan John Lundin tersebut, tetap berjalan.

Timaran Coasguard Version
Timaran Coasguard Version


PT. Lundin Industry memperkenalkan produk terbarunya kapal patroli Trimaran (panjang 63 meter dan lebar 15 meter), dalam tiga varian yaitu Offshore Patrol Vessels, Offshore Patrol and Search And Rescue Vessels, dan Fast Missile Patrol Vessel.

Kapal Trimaran yang dipesan Kementerian Pertahanan adalah jenis Fast Missile Patrol Vessel, berkarakteristik siluman yang dipersenjatai meriam dan rudal. Trimaran ini dilengkapi kapal cepat Rigid Hull inflatable boat (RHIB) 11 meter dan mampu membawa satu unit helikopter. Dalam operasinya Trimaran diawaki 23 personil dan 7 personil pasukan khusus.

 

Kementerian Pertahanan telah memesan 4 unit kapal jenis Fast Missile Patrol Vessel. Diharapkan seluruh kapal selesai dibangun pada 2014. Satu unit trimaran dibanderol Rp 250 miliar diambil dari APBN 2011.

Permasalahannya, kapal Trimaran yang dikerjakan oleh PT. Lundin Industry belum juga terlihat oleh publik. Mengapa PT Lundin sudah menawarkan produk sejenis ke pasar ?.

Jika merujuk kepada pernyataan John Lundin di awal produksi trimaran, PT Lundin bertugas menyiapkan kapal Trimaran, sementara persenjataannya akan ditangani oleh TNI.

Bisa jadi urusan John Lundin hanya sampai menghidupkan mesin kapal tersebut. Instalasi senjata urusan lain. Untuk itu tidak heran, John Lundin menawarkan produk Trimarannya ke pasaran untuk versi sipil dan SAR.

 
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kapal Trimaran akan selesai di kuartal empat 2012. Itu artinya di rentang bulan: Oktober, November dan Desember. Pernyataan ini disampaikan Wamenhan di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta , 2 Agustus 2012.

Kuartal keempat 2012, ternyata bersamaan dengan digelarnya Indo Defence 2012 di Kebayoran Jakarta, 7 – 10 November 2012.

Indo Defence ke V ini akan menampilkan 500 booth pameran dari 40 negara dengan undangan sebanyak 20.000 delegasi. Melihat besarnya event ini, bisa jadi kapal siluman Trimaran akan diboyong dari Banyuwangi ke Jakarta, untuk dipertontonkan di Indo Defence 2012.



Apa yang terjadi dengan Trimaran sekarang ?


Kementerian Pertahanan mempercayakan kepada PT LEN, untuk memasang SEWACO (sensor weapon and control]) atau Combat Management System (CMS) Kapal Cepat Rudal Trimaran. Snejata utama yang akan diusung oleh kapal siluman Trimaran adalah rudal C-705 China. Adapun untuk Close-in Weapon System (CIWS) kemungkinan menggunakan produk China juga, yakni senjata gatling Type 730, 7 barel 30 mm.

CIWS merupakan senjata 7 laras, untuk pertahanan kapal dari serangan rudal, di saat rudal musuh berhasil menerobos pertahanan utama kapal. Close-in Weapon System (CIWS) juga bisa digunakan untuk menembak pesawat, target di pantai, kapal boat dan ranjau laut. Harganya sekitar 5,4 juta USD per unit.

Senjata senjata itulah yang akan diinstal dan diintegrasikan oleh PT LEN ke dalam sebuah Combat Management System (CMS).

 
CMS mempunyai fungsi mendeteksi: data target, sonar, ownship data, speed lock dan unit ekskusi. Setelah memberikan analisa, CMS akan mengaktifkan mengaktifkan gun controller dan missile controller.

Untuk terus mengembangkan CMS PT LEN ini, kini dilakukan integrasi dan sinkronisasi antar kegiatan RISTEK, TNI-AL, Swasta nasional dan PT LEN.

KCR Trimaran buatan PT. Lundin Industry dan konsorsium-nya harus diuji kemampuannya terlebih dahulu.

Menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, apabila dalam pengujian ini berhasil dengan baik maka Kementerian Pertahanan berkeinginan untuk mengembangkannya lebih lanjut. 

Sumber : JKGR

7 komentar:

  1. Maju terus Indonesiaku, kita harus mandiri dan bangkit menjadi macan asia. persetan dengan amerika dan euro yg terus memanfaatkan kita, kita harus rebut kembali kedaulatan kita, bahwa Insya'Allah............Indonesia Bisa Tonji....!

    BalasHapus
  2. Turut bangga dengan kemampuan ini. Namun sebaiknya (saya tidak tahu apakah sudah dilakukan) dibuat juga protoypenya untuk diujicoba apakah keseluruhan kecanggihan fitur-fitur yang dimiliki kapal ini dapat teruji dengan baik sehingga kehandalannya tidak semata-mata berdasarkan hitungan teoritis. Misalnya apakah bahan komposit serat karbon tersebut mampu menahan serangan peluru/meriam/rudal atau senjata-senjata dengan kekuatan tertentu, dan juga apakan kemampuan siluman (anti radar/stealth) benar-benar teruji. Demikian juga untuk fitur-fitur yang lainnya misalnya apakah pada kapal ini bisa diinstal rudal-rudal yang canggih. Saya sangat berharap ada inovasi lagi misalnya untuk jenis kapal selam, dan mungkin juga kapal induk.. Selamat berinovasi..

    BalasHapus
  3. Harganya kemahalan tuh .... pantas saja gak bisa deteksi karena dibuat dari plastik serat karbon sih, dan berbahaya kalau nabrak karang kecil atau tertembak meriam saja langsung saja jadi berkeping2 saja dan brantakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serat Karbon yang dipakai untuk mebangun KRI Klewang lebih keras dan lembih kuat daripada plat baja.... jangan disamakan dengan serat karbon plastik ember.... hehehehe

      Hapus
    2. anonim," kalau ada 10 orang rakyat indonesia punya pemikiran seperti anda.kayaknya pemerintah bisa jantungan,ok gini aja.kalau mau yg paling mura ,malah bisa gratis.kamu suruh pemerintah buat kapal dari pohon pisang. MURAHKAN..?? DASAR BEGO,kalau pemerintah beli hibbah salah,beli yg canggih kemahalan.

      Hapus
  4. di ujicoba saja dulu dengan menabrakkan kapalnya ke karang kecil, kalau kagak ancur baru tuh kapal diproduksi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamu yg nyetir yaa....hahaha..gini aja gampang.tabrak kan aja ketiang jembatan sura madu dalam kelajuan 100 km perjam.hancur apa tidak.jangan lupa ya isi bensin dulu didalamnya penuhin....biar gak susah -susah gali kuburan.

      Hapus