Sabtu, 29 September 2012

Batan Teknologi Bangun Pabrik Isotop Nuklir Senilai Rp 1,7 T


PT Batan Teknologi (Persero) berencana membangun pabrik yang memproduksi isotop nuklir di Amerika Serikat (AS). Pengadaan isotop tersebut, nantinya akan digunakan untuk keperluan kesehatan.

Ilustrasi. (Foto: Corbis/OkeZone.com)

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan, pendanaan pabrik isotop nuklir yang akan dibangun PT Batan Teknologi dibiayai Eximbank. Dahlan menyebutkan Batantek memperoleh dana sebesar Rp1,7 triliun.

"Iya betul, itu (pembiayaan) dari Eximbank. Betul pendanaannya dari sana," ujar Dahlan Iskan, kala ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu(26/9/2012).

Dahlan menuturkan, meski Batantek memperoleh pendanaan dari Eximbank. Namun pihak AS juga memiliki investasi yang lebih besar. Menurut dia, kepemilikan pabrik isotop nuklir tersebut nantinya mayoritas dipegang oleh pihak AS. "Mereka mayoritas karena mereka investasi lebih besar, investasi kita Rp1,7 triliun," ujar Dahlan.

Hingga saat ini, Dahlan masih menunggu kabar dari Direktur Utama PT Batantek mengenai laporan ke pemegang saham AS. Selain itu, dia juga berkoordinasi dengan pemegang saham pihak Indonesia. "Nah, kalau nanti pemegang saham setuju baru lah direalisasikan," katanya.


Dahlan menjelaskan, produk yang dihasilkan pabrik reaktor nuklir isotop di Amerika akan berbentuk menyerupai cairan. cairan itu nantinya akan mampu mendeteksi penyakit seseorang. Dengan cara menyuntikan cairan radio isotop itu seperti dikatakan Dahlan, akan mampu mendeteksi penyakit seseorang.

"Nanti itu seperti cairan, nanti akan bisa memdeteksi sakit apa dengan cara menyuntikan cairan itu, cairan itu namanya radio isotop, yang bisa mendeteksi penyakit," jelas dia

Cairan itu yang nantinya akan membedakan organ-organ tubuh, sehingga ketika cairan itu masuk maka akan kelihatan penyakitnya apa. "Lebih untuk mendeteksi," tambah dia.

Menurutnya, cairan ini akan menggantikan penggunaan citiscan, namun lebih praktirs karena hanya di suntikan. "Ini sangat aman, enggak berbahaya, ini sangat aman," tegas Dahlan.

Sebelumnya, Dahlan mengatakan bahwa Batan Teknologi punya peluang menjadi produsen radio isotop atau kedokteran nuklir terbesar di dunia. "Batan Teknologi ini peluangnya besar, negara lain enggak ada yang bisa buat kecuali Indonesia," katanya.

Dia menjelaskan, alasan Batan membangun pabriknya di sana, karena jika diproduksi di Indonesia tetap harus dibawa ke AS. Dalam perjalanan tersebut, dikhawatirkan radiasi isotop tersebut akan habis. "Kalau dikirim ke AS itu radiasinya hilang, satu-satunya cara mendirikan perusahaan di AS," jelasnya. 



Sumber : OkeZone

15 komentar:

  1. baru aja dapat ilmu baru udah mau dkasih amrik . . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan dikasih, tp dijual. Malah kita yg untung dong, amerika yg biayain sebagian besar pabriknya dan dijual oleh Batan untuk amerika. Justru bangga dong!! Lagian bicara teknologi nuklir ya amrik sudah lebih maju lah dr kita, mereka punya 200an reaktor nulkir dan ribuan bom nuklir. Dahlan Iskan aja mendukung, berarti kita Indonesia dapet manfaat yg besar.

      Hapus
    2. betul juga ya, sy jg khawatir sistem baru pengayaan uranium tsb di"curi" bangsa lain. kalaupun dipatenkan di negara lain bisa juga bocor...

      Hapus
  2. klo pemegang sahamnya mayoritas AS yah paling orang Indonesia dsana jd tukang sapu doang

    BalasHapus
  3. namanya juga indonesia , mungk4n paman sam sogokannya gede nd harusnya biar aja bkinx d.indonesia kan bnyak untungx kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cairan Radio Isotop itu umurnya cuma beberapa jam, klo bikin di Indo trus diterbangin ke amrik uda ilang radio isotopnya. Permintaan radio isotop di amrik itu besar, jd ya bikin pabrik di sana itu logis.

      Hapus
    2. betul sekali masa aktif Cairan radio isotop itu cuma beberapa jam saja, di Dalam negripun sudah ada pabriknya hanya untuk mensuplai kebutuhan radio isotop Rumah sakit didalam negeri dan beberapa negara Asia yang terjangkau saja. untuk pemesanan di AS ya jelas pabriknya harus di buat disana.

      Teknologi Radio isotop dengan pengolahan Uranium tingkat rendah dengan Formula YK merupakan hasil temuan peneliti Indonesia, untuk itu kita seharusnya bangga akan hal ini.

      Hapus
    3. masalahnya gimana cara supaya sistem baru pengayaan uranium yang ditemukan Dr Yudiutomo dan Dr.Ing Kusnanto itu bisa aman rahasianya tidak terbongkar atau tdk dicontek. kalo mereka (Amrik) tahu kan mereka bisa bikin sendiri. dipatenkan di amrikpun bisa juga bocor..

      Hapus
  4. pererat kerjasama dengan US.Kalo bisa para busnismen Indo buka pabrik di US.Kiat jg bisa kok.Baguslah kalo temuan itu di apreciate disana,ga papa toh, kan kita bangga juga.

    BalasHapus
  5. ini blog cuma bikin aset kemiliteran dan pertahanan kita bnyak di ketahui negara lain.. liat aja jumlah pengunjung anda di flagcounter dari negara lain yg jumlah nya bkan sedikit lagi .. seharusnya sebagai warga negara yg baik mau menjaga segala aset2 milik negara ga cuma dalam bentuk fisik ... mohonn kerja sama nya ya. agar tidak lebih di perinci lagi dan tidak lebih detail lagi posting2an nya. walau memang menarik juga tapi jangan lupa sama keamanan negara..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak Mas Nasir atas sarannya, artikel yang ada diblog ini bersumber dari beberapa portal berita terkemuka di Indonesia, saya sedikitpun tidak bermaksud untuk membocorkan rahasiah negara.

      sekali lagi terimakasih telah mengunjungi blog ini, Salam.

      Hapus
    2. oo.. baru tahu kalau mas Itep Otenz ini admin blog ini ya...he2... hebat, dari sekian banyak blog2 militer yg sy kunjungi sptinya blog ini the best. lengkap, cool, 7 betah rasanya..
      Saya setuju mas, kapa mas Nasir itu betul rahasia negara memang harus dijaga. tapi masalahnya alutsista dibeli dari uang rakyat, dan rakyat juga perlu tahu penggunaannya sehingga harus transfaran. tapi kita percaya aja deh sm KemenHan pasti tahulah mana yg rahasia / yg bukan dan yang perlu dipublish dan yang perlu dirahasiakan..
      Selamat berkarya terus mas..

      Hapus
    3. Terimakasih pak Thiwid sudah mengikuti berita hamkam melalui blog ini, tujuan blog ini hanya sekedar mengumpulkan dan saharing berita militer saja sumbernya juga diambil dari media online nasional. Tujuannya untuk memberikan wawasan seluas mungkin dalam hal Pertahanan dan Kemamnan Nasional kepada masyarakat. Salam.

      Hapus
  6. Pak Mentri apa ndak salah, bgmn bisa hasil temuan kita begitu saja diberikan AS(pemegang saham mayoritas) dan kalau menurut saya lebih baik pemerintah membantu pendanaan serta pengawasan ada difihak personel Indonesia(itu namanya nasionalis Pak Mentri ). Jangan jadi broker AS (ma'af,kacung AS), jadilah nasionalis Indonesia dan saya katakan salut buat anda. Merdeka...

    BalasHapus