Jumat, 28 September 2012

KRI Klewang-625 Terbakar Habis


Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab dan tingkat kerusakan akibat kebakaran itu.

KRI Klewang-625 Terbakar Habis
Api membara diatas KRI Klewang  (foto : sealandadventure.blogspot.com)

"Kami nyatakan, benar bahwa KRI Klewang-625 terbakar tadi. Namun kami belum tahu penyebabnya, kami masih menunggu penyelidikannya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, kepada ANTARA News, di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jumat petang.

Kabar beredar menyatakan, KRI Klewang-625 dengan rancangan sangat berbeda dengan kapal konvensional itu terbakar sekitar tengah hari. Menurut sumber, kapal itu terbakar sesaat sesudah tim inspeksi dari TNI AL meninggalkan dermaga tempat kapal itu ditambat.


Direncanakan, Senin depan (30/9) kapal ini diujicoba berlayar terakhir sebelum upacara serah terima kepada TNI AL.



KRI Klewang-625 Terbakar Habis
KRI Klewang 625 Terbakar di Dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi (Foto: Irul Hamdani : http://surabaya.detik.com)

KRI Klewang-625 seukuran 63 meter ini merupakan kapal tipe trimaran (tiga lunas) yang dibangun Lundin Industries, di Banyuwangi. Kapal perang ini sangat pas untuk keperluan operasional di perairan lithoral (bukan laut dalam), mengingat Indonesia banyak dikelilingi laut-laut semacam ini.

KRI Klewang-625 dibangun berbahan baku sejenis serat gelas yang diklaim kekuatannya menandingi baja namun tidak memantulkan gelombang radar. Teknologi stealth ini juga dimiliki pesawat terbang intai F-117 Night Hawk milik Angkatan Udara Amerika Serikat.


KRI Klewang-625 Terbakar Habis
KRI Klewang 625 Terbakar di Dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi (Foto: Irul Hamdani : http://surabaya.detik.com)


Diketahui bahwa bahan komposit sejenis serat gelas itu rentang terhadap api. Jika satu peluru kendali setingkat MM-39 Mark II Exocet ditembakkan dari geladaknya, maka api semburan mesin jet arsenal itu sangat besar dan panas. Inilah yang harus diantisipasi kapal-kapal perang berbahan baku komposit itu, walau diklaim mampu menyerap pantulan gelombang radar dan elektromagnetik lain.

Dengan biaya sekitar Rp114 miliar perunit, KRI Klewang-625 direncanakan dibangun sebanyak tiga unit. Kapal ini masih tahap menjelang diserahterimakan dari pihak pembuat kepada pemesan, yaitu TNI AL.



APA PENYEABNYA......????


Sumber : Antara

22 komentar:

  1. Apa yang menjadi peyebab kejadian ini.?
    apakah human error, sabotase atau kesalahan produksi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya kalau sabotase 50-50, tapi human error dan kesalahan produksi sudah pasti!

      Hapus
  2. Ya ampuuun.... Mengapa bs terjadi..? Bgmna dg kelanjutan program pengadaan Trimaran selanjutnya... Mudah2an bukan krn kesalahan teknis perancangan kapal... Msh blm lenyap rasa bangga krn ini mrp prduk dlm negeri... (thiwid widyarti)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tragis memang nasib KRI Klewang 625, baru lahir beberapa minggu kini sudah habis terbakar.

      Hapus
  3. Kita semua Turut prihatin atas musibah ini....semoga bisa kita ambil hikmah yang lebi besar,....jangan patah semangat terus berkarya dan berinovasi, untuk menunjukkan jati diri kita...bahwa kita bangsa yang Mandiri.
    Untuk AL...tetap semangat Jales Veva Jaya Mahe...

    BalasHapus
  4. Apa mungkin sabotase sama seperti kasus sukhoi ?

    BalasHapus
  5. mungkin sabotase....kan ada yang iri atau bisnis mereka ga mau diusik???sabar"

    BalasHapus
  6. kalau yang aku baca dari okezone.com kemungkinan dari kebakaran tersebut karena adanya arus pendek, tapi belum tau penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut

    BalasHapus
  7. Itu pasti sabotase....

    BalasHapus
  8. Kalau pun ini karena sabotase, menurut saya kesalahan desain lah yg membuatnya gampang disabotase. Kapal perang umumnya terbuat dari besi baja dan aluminium. Tapi KRI Klewang terbuat dr reinforced fiber yg mudah terbakar. Kalau terbuat dr besi baja ato aluminium lebi sulit untuk disabotase, paling ga tenggelam kalau dipasang peledak dan kalau dibakar pasti bs dipadamkan. Dari foto terlihat jelas sekali sekujur badan terbakar. Lihat kapal2 perang yg terbakar biasanya ga langsung tenggelam, kapalnya aja gosong tp tetep ngambang.
    Ga usah lah kaitkan dgn sukhoi segala, teori sabotase yg tidak terbukti. Insiden sukhoi murni human error (atc dan pilot). Teknologi trimaran kita ini masih sangat prematur, amerika saja yg punya trimaran punya byk masalah (karatan ekstrim). Kalau kita yg lalai dlm desain TERIMA dan BELAJAR dari situ, bukan dengan mencari kambing hitam spt sabotase!

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut informasi sementara dari PT. Ludin, kemungkinan kebakaran dipicu oleh krosleting listrik, sepertinya ada kesalahan desain yang terlewatkan oleh Ludin sehingga terjadi kecelakaan fatal seperti ini. semoga ini menjadi pelajaran.

      Hapus
    2. Benar, dari berita di koran katanya saat pemasangan sistem kelistrikan dan pompa untuk sistem pemadam kebakaran kapal kemungkinan korsleting terjadi. Jadi pas api berkobar sistem sprinkler air nya blm berfungsi. Lucunya kata Lundin kapal masi blm jadi tapi TNI sudah minta untuk segera diluncurkan. Untungnya kapalnya sudah di asuransikan, jadi tidak ada kerugian finansial yg signifikan buat TNI/Negara dan Lundin, hanya kerugian waktu saja. Semoga SOP peluncuran kapalnya lebih baik ke depan spy insiden memalukan seperti ini tdk terjadi lagi.

      Hapus
    3. bagaimana mungkin sebuah kapal perang bisa rusak terbakar hanya karena hal yang sederhana... korsleting listrik.. :/ wah pasti ada masalah dalam hal risetnya...

      Hapus
  9. Duh Gusti,baru saja bikin bangga.. Sudah terbakar pula. Kayaknya mesti ganti bahan,biar lebih aman.

    BalasHapus
  10. negara tetangga sebelah langsung mencibir haduh,, emang sih bahan dari serat komposit karbon mudah terbakar, tp ya sulit di terima nalar kalau yg terbakar itu adalah kapal perang yg terbaru,, masih dalam suasana euforia kebanggaan bangkitnya alutsista matra laut dan harus lenyap begitu saja.. semoga dengan sisa kontrak tiga kapal trimaran yg akan diproduksi hasilnya jauh lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tenang saja mas john, KRI Timaran masih dalam tahap uji coba, malah belum diserah terimakan kepada TNI AL, artinya masih dalam tanggung jawab PT. Ludin, tidak usah hiraukan gonggongan tetangga...

      dengan kejadian ini PT. Ludin harus berpikir ulang untuk memilih bahan dasar pembuat kapal bahkan mungkin harus memikirkan sisi keamanan dan kekuatan kapal supaya kejadian seperti ini kelak tidak akan terulang lagi.

      Hapus
    2. sipp,, nice info bang,, jangan lupa besok kedatangan cn-295 d'tunggu postingnya heheheee

      Hapus
  11. Kalau sabotase malah lucu juga. Bikin kapal baru langsung dibakar. Mungkin mau nunjukin kalau Indonesia tidak butuh kapal yang canggih. Wkwkwkwk

    BalasHapus
  12. Blm dipakai aj udah kbakar gimana kalo dalam pertempuran beneran? bisa bisa kapal yg membunuh kita bukan musuh.....Akanya orang bisa/pandai jangan dibuang keluar negeri....

    BalasHapus
  13. ayo dong pt.lundin bikin yg baru dan dimodifikasi menjadi lebih canggih dan moderen,jangan langsung ngdeown baru kena musibah sedikit saja,mungkin musibah itu akan menjadi koreksi yg berharaga untuk ke depannya

    BalasHapus
  14. kapal perang canggih bisa terbakar habis ?????????????????????????????????????????????????????????????????

    BalasHapus
  15. kapal perang canggih bisa terbakar habis ?????????????????????????????????????????????????????????????????

    BalasHapus