Sabtu, 08 September 2012

PPRC Pembuktian Kekuatan Militer Indonesia


Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Wan Zawali menilai latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) merupakan pembuktian kekuatan militer Indonesia.

Ratusan personel TNI yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) mengikuti upacara penutupan latihan gabungan PPRC Kilat XXIX TA 2012 di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (7/9). Latihan PPRC digelar sejak Selasa (4/9) dengan melibatkan 2.500 personel TNI gabungan, baik TNI AU, TNI AD maupun TNI AL. (kepri.antaranews.com/Rusdianto)
Ratusan personel TNI yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) mengikuti upacara penutupan latihan gabungan PPRC Kilat XXIX TA 2012 di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (7/9). Latihan PPRC digelar sejak Selasa (4/9) dengan melibatkan 2.500 personel TNI gabungan, baik TNI AU, TNI AD maupun TNI AL. (kepri.antaranews.com/Rusdianto)
 
"Kami menyambut baik latihan PPRC ini apalagi dilaksanakan di Natuna yang berada di perbatasan sehingga membuat negara tetangga agak takut melihat kekuatan TNI. Apalagi, Sabtu.

Wan Zawali mengatakan, ketangkasan prajurit Linud saat melakukan penerjunan serta pendaratan amfibi oleh Marinir merupakan satu penunjukan kekuatan mental para prajurit dalam menjaga kedaulatan negara.


"Kekuatan tempur di laut merupakan sangat penting mengingat Natuna memiliki lautan yang luas," ucapnya.

Menurut dia, pelaksanaan latihan di Natuna merupakan satu momentum yang tepat ketika sejumlah negara sedang terlibat sengketa kepemilikan beberapa pulau di Laut China Selatan.


Serangan Linud/Foto Rusdianto Sejumlah personel Batalyon Linud 330 Kostrad terjun payung di udara Bandara Lanud Ranai, Natuna dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dengan target latihan menyerang musuh yang menguasai Bandara Lanud Ranai, Natuna pada Selasa (4/9). Latihan tersebut melibatkan sekitar 2.500 TNI dari sejumlah kesatuan baik TNI AD, AL maupun AU untuk melatih prajurit tanggap dalam mengatasi "trouble spot" yang dapat mengancam integritas NKRI. (kepri.antaranews.com/Rusdianto)
Serangan Linud/Foto Rusdianto
Sejumlah personel Batalyon Linud 330 Kostrad terjun payung di udara Bandara Lanud Ranai, Natuna dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dengan target latihan menyerang musuh yang menguasai Bandara Lanud Ranai, Natuna pada Selasa (4/9). Latihan tersebut melibatkan sekitar 2.500 TNI dari sejumlah kesatuan baik TNI AD, AL maupun AU untuk melatih prajurit tanggap dalam mengatasi "trouble spot" yang dapat mengancam integritas NKRI. (kepri.antaranews.com/Rusdianto)

"Pas momennya sehingga negara-negara yang terlibat sengketa dapat melihat bahwa Indonesia sangat serius menjaga kedaulatannya di perbatasan," ucapnya.

Mengenai interaksi para prajurit dengan masyarakat selama latihan, ia mengatakan sangat baik.

"Masyarakat sangat mendukung karena menyangkut pertahanan dan keamanan negara. Latihan ini bukan yang pertama kalinya, latihan yang sama juga pernah dilakukan pada zaman panglima ketika dijabat Wiranto," ucapnya.



Bupati Natuna Ilyas Sabli juga menyambut positif latihan PPRC di Natuna.

"Selaku pemerintah daerah dan atas nama masyarakat, kami berterima kasih kepada TNI yang menetapkan Natuna sebagai tempat latihan. Ini bisa menjadi momen bagi Natuna agar lebih dikenal baik di Tanah Air maupun luar negeri, sehingga nama daerah ini menjadi harum sehingga dipercaya untuk pelaksanaan kegiatan yang lebih besar," tuturnya.

Menurut dia, pelaksanaan latihan berjalan dengan baik dan sukses serta didukung penuh oleh masyarakat, terutama masyarakat desa yang menjadi pusat latihan.

"Selaku kepala daerah saya tentu berharap agar TNI selalu siap dalam mengamankan Natuna," tambahnya.

Latihan gabungan PPRC Kilat XXIX/2012 diikuti sekitar 2.500 prajurit dari sejumlah kesatuan berupa operasi lintas udara, operasi amfibi, operasi gabungan dan operasi serangan darat gabungan yang dilakukan d Desa Ceruk dan Paleman, Bunguran Timur Laut, Natuna.



Sumber : Antara

3 komentar:

  1. disini saya masih belum melihat pengamat militer membicarakan dr latgap PPRC, mengenai embarkasi PPRC, bgmn persiapan sarana prasarana alat peralatan militer dan dari ulasan tersebut akan kita dapatkan kriteria sesui standar prosedur latgap PPRC sdh atau belun. kalau sdh bisa kita tingkatkan/sbg standart latgap dan kalau belum apa yg menjadi kekurangan dr prosedur latgap PPRC. Slamat terus berlatih TNI, krn dg latihan keamanan NKRI berada dipundak mu

    BalasHapus
  2. indoensia baravo..!!

    BalasHapus