Minggu, 21 Oktober 2012

Ujicoba Ketangguhan Rudal Yakhont Jilid 2


Ujicoba Penembakan Rudal Yakhont dari KRI OWA-354
Ujicoba Penembakan Rudal Yakhont dari KRI OWA-354All Foto http://jakartagreater.com

Mimik muka para petinggi TNI, khususnya Angkatan Laut tampak tegang  menyaksikan eks KRI Teluk Berau yang dijadikan sasaran tembak rudal Yakhont oleh KRI Oswald Siahaan di laut Sulawesi 13 Oktober 2012. Maklum, ujicoba rudal yakhont tahun 2011 tidak cukup memuaskan sehingga perasaan cemas  semakin besar di ujicoba kali kedua ini.

” Satu menit….30 second…!”, ujar seorang staf  TNI AL memecah keheningan.

“10..,9.., 8..,7..,6,5…,2,1″, teriaknya kembali menyelesaikan countdown.

Angka yang dia hitung mundur sudah habis. Tetapi tidak terjadi apa apa dengan eks KRI Teluk Berau yang dijadikan  target rudal yakhont.
Staf itupun akhirnya terdiam, menutup mulutnya rapat-rapat.
Semua hening sambil  menatapi KRI Teluk Berau. Tak ada yang bersuara.




Tak lama kemudian muncul bola api kecil dari bawah  KRI  Teluk Berau, disusul ledakan besar  yang menghiasi angkasa.

“120 detik…120 detik… !”, ujar staf  tersebut dengan girang.

Muka para petinggi TNI yang tadinya muram berubah menjadi cair dan tersenyum bahagia. Beban yang begitu besar telah terlepas. Beberapa pejabat  TNI saling pandang penuh makna, seakan ingin berbagi kebahagiaan setelah menahan perasaan tidak karuan.
Bola api berkobar demikian besar disertai  asap putih berbentuk cendawan muncul di bagian belakang kapal.  Tak lama kemudian bagian buritan kapal pun mulai tenggelam.
Para petinggi TNI melihat proses tenggelamnya KRI  Teluk Berau melalui  proyeksi gambar dari teleskop kapal.

Angle Tembakan Yakhont
Dalam beberapa referensi dikatakan angle/ sudut penembakan rudal yakhont, cukup unik.  Rudal itu menyerang sasaran dengan sudut yang rumit untuk menghindari sergapan lawan.
Untuk itu kami penasaran dan mencoba mem-preview rekaman tembakan rudal Yakhont frame by frame.


Kondisi setelah beberapa detik tertembak



Pada awalnya muncul ledakan kecil di bagian bawah belakang kapal, hampir sejajar dengan permukaan air laut.  Namun hanya dalam hitungan sepersekian detik, bola api itu langsung membesar, menciptakan bola api raksasa yang disertai kepulan asap putih menyerupai cendawan.

Konon katanya asap bisa menjadi seperti bentuk cendawan, akibat suhu pembakaran yang sangat tinggi,  membuat oksigen yang ada disekitarnya tersedot ke sumber api.
Perlahan tapi pasti  KRI Teluk Berau mulai tenggelam ke arah bagian belakang. Derajat kemiringan kapal terus mengembang hingga akhirnya hulu kapal tegak lurus dengan langit lalu tenggelam ditelan air laut.  Dasyat, efek tembakan rudal Yakhont hanya membutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk menenggelamkan kapal ini.




“Luar biasa, untuk pertama kalinya rudal Yakhont bisa ditembakkan dari jarak 182 km”, ujar  Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati.
Rudal jenis Over The Horizon Targetting (OTHT)  yakhont adalah rudal supersonik  buatan Rusia dengan dimensi panjang 8,9 meter dan diameter 0,7 meter. Jarak tembak rudal seharga  1,2 juta USD  ini,  sejauh 300 kilometer dan bisa mencapai kecepatan 2,5 Mach (750 meter/detik).

Rencananya latihan tersebut akan mengujicoba berbagai rudal seperti:  Yakhont,  Excocet  MM 40,  C-802 serta Torpedo Sut (Surface and Underwater Target). Namun pada pelaksanaannya, KRI Teluk Berau terlanjur tenggelam saat dihantam  satu rudal Yakhont .
Jika demikian, benarlah adanya bahwa rudal yakhont bisa dikatakan senjata strategis.  Dia bisa menembak sasaran hingga 300 km dan langsung menenggelamkan kapal.



Uji coba senjata strategis  dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012 ini, dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, delegasi Komisi I DPR/MPR RI  Tri Tamtomo dan Yahya Sacawiria, serta seluruh Pangkotama dan pejabat teras TNI AL.

Pujian harus diberikan kepada TNI AL karena berhasil menembakkan Yakhont versi VLS (vertical launching system). Keberhasilan lainnya adalah mengintegrasikan rudal Rusia ke sistem kapal NATO, KRI Oswald Siahaan buatan Belanda.  Diharapkan setelah datangnya helikopter OTHT Kaman SH-2 Seasprite nanti, rudal yakhont bisa diujicoba untuk jarak tembak  maksimal yakni 300 km.

Dengan berhasilnya ujitembak rudal yakhont ini, tentu sudah bisa diterka apa isi rudal yang akan dimuat pada light frigate sigma 10514 yang sedang dipesan TNI AL ke Belanda.

Sumber : JKGR

1 komentar: