Jumat, 04 Januari 2013

Membandingkan Projek Prestisius IFX/KFX dan Jet Tempur Kfir Israel


MESKI Israel gagal membuat jet tempur Kfir yang tangguh, namun efek positifnya banyak didapat. Kegagalan Israel dalam jet tempur Kfir, tidak membuat teknologi dirgantara mereka ikut mati. Israel berhasil menciptakan perlengkapan sensor, elektronik dan sistem senjata bagi pesawat tempur AS yang mereka beli.

Membandingkan Projek Prestisius IFX/KFX dan Jet Tempur Kfir Israel

Bahkan Israel terus berkembang dengan menciptakan: military air system, ground defense system, naval system dan lain sebagainya. Bahkan Israel sangat berkembang dengan teknologi UAV serta AEW&C. Amerika Serikat tidak ketinggalan menggunakan produk UAV dan AEW&C Israel. Begitu pula Rusia yang mulai menggunakan UAV Israel.

Track record negara baru yang mengembangkan jet tempur memang tidak bagus. Namun pembuatan jet tempur KFX/IFX akan memberi banyak efek positif bagi Indonesia dan bahkan bisa memberi efek tidak terduga (invention).


Untuk itulah PT DI telah membuat unit kerja bayangan program KFX/IFX di Bandung. Unit bayangan ini menyalin semua aktifitas KFX-IFX yang dikerjakan para ahli KAI dan PT DI di Korsel. Hal ini untuk pelajaran bagi insinyur Indonesia lainnya maupun antisipasi jika proyek KFX di Korsel terhenti.

Dengan pembuatan KFX/IFX, Indonesia akan belajar membuat sistem senjata, sensor dan elektronik, radar dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan IFX yang dibangun. Tentu insinyur-insinyur Indonesia akan mempelajari sistem terbaik untuk diinstal di pesawat tempur tersebut.

Kesempatan inilah yang sangat mahal, para ahli penerbangan dan militer Indonesia, memiliki kesempatan melakukan “praktek lapangan” dengan medium IFX.



Sumber : Pelita Online

2 komentar:

  1. Kata dahlan iskan, klo kita indonesia mau lawan industri mobil negara maju dengan bikin mobil bensin, kapan menangnya?? Mending bikin mobil elektrik yg ms baru dan cerah ke depan. Sama hal nya dgn pesawat tempur, amerika, israel n eropa mulai mengalihkan sumber dayanya ke pesawat tanpa awak krn di sana lah masa depan. Kalau pun gagal proyek KFX/IFX ini, lbh baik ilmunya diteruskan ke dalam pengembangan pesawat militer tanpa awak.

    BalasHapus
  2. Mungkin perlu riset untuk pengembangan pesawat non konvensional dengan teknologi yang sama sekali baru. Mungkinkah..? Sepertinya belum ada bayangan... tapi siapa tahu ada kejutan dari anak bangsa. Seperti Dr.Ir.Yudi utomo Imardjoko dan Dr.Ing Kusnanto dari BATAN yang berhasil melakukan pengayaan uranium tingkat rendah dengan sistem electroplating yang merupakan teknologi/penemuan baru... satu-satunya di dunia.. Amin

    BalasHapus