Rabu, 27 Februari 2013

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai Minta Maaf ke Panglima TNI


Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai sampaikan permohonan maaf secara resmi kepada TNI terkait pernyataannya yang dinilai melukai keluarga besar institusi tersebut, Rabu (27/2). Komisioner Komnas HAM mengakui, pernyataannya disampaikan dalam momentum dan waktu yang tidak tepat.

Laksda TNI Iskandar Sitompul berama Natalius Pigai Sebelah Kanan
Laksda TNI Iskandar Sitompul berama Natalius Pigai Sebelah Kanan
(foto : .detik.com)

"Momentum saya menyatakan [kata-kata tersebut] tidak tepat karena keluarga besar TNI sedang berduka. Oleh karena itu saya menyampaikan langsung permohonan maaf," kata Natalius di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (27/2)

Dijelaskan, pernyataannya yang menyebutkan prajurit TNI sesaat sebelum terjadi penembakan di Puncak Jaya tengah tidur dan nongkrong sebagai bentuk niat baik. Sebagai prajurit yang bertugas di daerah konflik, tentu harus terus meningkatkan kewaspadaan.


Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul menegaskan, keluarga TNI sendiri sudah menerima permohonan maaf dari komisioner Komnas HAM. Selanjutnya, untuk meluruskan persoalan, secara resmi Komnas HAM akan menggelar jumpa pers.

"Keluarga besar TNI sudah menerima permohonaan maaf Komisioner Komnas HAM, saudara Natalius Pigai. Permohonan maaf diterima karena pernyataan yang disampaikan komisioner disampaikan dalam momentum yang tidak tepat," kata Iskandar.

Sebelumnya, direncanakan Menkopolhukam Djoko Suyanto akan memfasilitasi pertemuan antara Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai dengan Panglima TNI. Pertemuan dilaksanakan pascamunculnya resistensi pemberitaan terkait penembakan yang menewaskan anggota TNI di Puncak Jaya, Papua.

Panglima TNI dan Komisioner Komnas HAM menggelar pertemuan tertutup sejak Rabu (27/2) pagi di Mabes TNI Cilangkap untuk menyelesaikan silang pendapat yang terjadi. Pertemuan akan diakhiri dengan Konfrensi Pers yang melibatkan semua unsur yang hadir dalam pertemuan.

Panglima TNI sebelumnya meminta klarifikasi kepada Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai terkait pernyataannya yang menyebutkan TNI hanya tidur dan nongkrong sesaat sebelum tragedi penembakan di Papua. Akibat penembakan tersebut, sedikitnya tujuh prajurit dan empat warga sipil tewas. 



Sumber : Berita Satu

10 komentar:

  1. itu hanya dimulut saja, mereka tunggu kesempatan yg tepat untuk menyikat TNI. kan mereka dibuat, untuk membonsai TNI? mereka ini hanya puncak gunung ES yang terlihat di "lautan konspirasi busuk". dibawah permukaan masih ada "sisa gunung (baca: skenario konspirasi)" yang siap dijalankan untuk mengacak acak NKRI.

    BalasHapus
  2. mereka tahu bahwa ada pelanggaran HAM terhadap Anggota TNI, apa yang mereka lakukan? mereka malah justru menyerang TNI dengan "gonggongan khas" mereka. kenapa mereka tidak melirik sedikitpun tentang kematian anggota TNI? apakah ini bagian dari "Skenario Konspirasi" yang dijalankan, yaitu dengan mengalihkan perhatian publik? apakah TNI bukan manusia? sehingga mereka "tidak bernafsu" dalam membela HAM yang dimiliki oleh anggota TNI?
    berada di pihak manakah mereka?
    kenapa mereka terlalu sibuk mencari kesalahan TNI? apakah mereka digaji (baca: diberi tulang) dari tuan mereka yang ada di negara barat untuk terus mencari kesalahan TNI?
    mungkin kalau mereka hidup di jaman Pak Harto, mereka tidak akan berani menggonggong.

    BalasHapus
  3. bagaimana menurut forum? apakah dugaan saya terlalu prematur bila saya katakan, "mereka tidak bernafsu membela HAM yang dimiliki TNI, karena tugas mereka adalah membonsai TNI?"

    BalasHapus
  4. kalau kita perhatikan, ANJING ANJING PEMBELA HAM ini sangat aneh. mereka tidak ada rasa kasihan terhadap korban, dalam kejadian ini yang menjadi korban adalah TNI, hal ini sangat berlawanan ketika TNI memberantas pemberontak. mereka seolah menjadi "ibu peri" yang sangat sayang kepada manusia yang tidak berdaya. bukannya menanyakan kabar, atau mengucapkan bela sungkawa yang paling dalam, eh..... mereka malah menghina habis habisa TNI. coba anda fikirkan, apakah pantas sebuah lembaga yang getol "menggonggong" untuk membela HAM, tapi kali ini mereka malah menghina korban? apa yang ada di otak mereka? apakah TNI bukan manusia? atau mungkin mereka salah baca berita?

    BalasHapus
  5. pesan khusus: tolong untuk Tomihadia jangan ikut forum ini

    BalasHapus
  6. Kalau anda telah membaca artikel ttg balkanisasi di web ini, anda akan semakin ngeri akan konspirasi yg sdang tjd di indonesia

    BalasHapus
  7. KOMNAS HAM dindonesia 100%murni bkn pnggiat HAM ssungguhny.mreka itu virus2 asing yg dsbarkan utk mnggrogoti tubuh bangsa,melemahkn & mmcah belah NKRI. Satu kata KOMNAS HAM biaaadap..!

    BalasHapus
  8. Komnas HAM, terutama LSM-LSM pembela HAM banyak dibentuk dan diprakarsai oleh 3 negara (yaitu : AMERIKA SERIKAT, INGGRIS DAN AUSTRALIA) untuk memecah belah negara-negara lain, termasuk Negara tercinta kita ini.

    BalasHapus
  9. KOMNAS HAM ANJIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG, ANTEK AMERIKA GOBLOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG, BABIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

    BalasHapus