Senin, 04 Februari 2013

Tantangan Bagi Petugas Observation Post (OP) di Lebanon


Tidak mengenal waktu, tidak takut ketinggian dan tidak mengenal cuaca. Itulah tugas dan tanggung jawab yang harus dihadapi oleh seorang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalyon) selaku Petugas OP (Observation Post) di Lebanon. 

Salah satu Personil TNI Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL tengah melakukan pengawasan
Salah satu Personil TNI Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL tengah melakukan pengawasan (foto : tni.mil.id)

Dari ketinggian 7 m, di tambah cuaca yang memburuk di wilayah Lebanon Selatan ini tidak menjadikan petugas OP yang terus memantau keamanan maupun perkembangan situasi yang berada diluar lingkungan Indobatt UN POSN 7-1 ini untuk secara bergilir melakukan pergantian jaga.

Kejadian demi kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan datangnya menuntut para Petugas OP harus tetap jeli dan tidak boleh lengah dalam melihat situasi. Dalam keseharian jika petugas OP menemukan atau melihat kejadian yang di anggap membahayakan, maka seorang petugas OP langsung melaporkan kepada piket setempat untuk dapat ditindaklanjuti ke Duty Officer (DO).


Beberapa kejadian yang sering ditemui oleh petugas OP, yakni; adanya warga masyarakat sekitar yang berburu menggunakan senjata yang dapat membahayakan bagi masyarakat sekitar lain serta beberapa kali didapati Over Flight yang dilakukan oleh Pesawat Israel yang memasuki wilayah Udara Lebanon.

Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Lucky Avianto yang melihat kinerja personilnya merasa bangga, Dansatgas pun yakin para personilnya telah lulus dalam seleksi kesehatan sehingga walaupun menghadapi cuaca yang memburuk di Lebanon ini personilnya tetap mampu melewatinya dan tetap siap dalam menjalankan perannya. Dansatgas pun juga berpesan agar dalam melaksanakan tugasnya para petugas OP selain di tuntut agar tetap waspada faktor keamanan pun juga harus tetap diperhatikan.


Sumber : TNI

1 komentar:

  1. Anggota Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL sbg Observation Post, seharusnya mengusulkan utk menggunakan monitor pengawasan melalui satelit dan keamanan anggota akan terjamin. Masak PBB ndak punya fasilitas komunikasi modern, apa gunanya AS, UniEropa, Rusia, Cina yg mempunyai satelit itu tdk memberikan fasilitas dan hrs dipaksa utk menyediakan. Slamat bekerja

    BalasHapus