Rabu, 17 April 2013

Pertempuran seru Kopassus dan pasukan elit Inggris di Kalimantan


Tanggal 16 April kemaren Komando Pasukan Khusus TNI AD berulang tahun. Banyak cerita menarik seputar operasi militer dan sejarah pasukan elit ini.

Tahun 1963 Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia. Presiden Soekarno memerintahkan Panglima TNI menggelar Operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara Malaysia.


Pasukan RPKAD sekarang Kopassus dalam penugasan misi Dwikora di Kalimantan
Pasukan RPKAD sekarang Kopassus dalam penugasan misi Dwikora di Kalimantan (foto :museumindo.wordpress.com )

Tidak ada pernyataan perang resmi seperti saat operasi militer Trikora merebut Irian Barat. Karena itu TNI tidak mengirim pasukan secara terbuka. Mereka mengirim gerilyawan-gerilyawan untuk membantu Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) yang berperang melawan pemerintah Malaysia.


Walau disebut gerilyawan, sebagian besar anggotanya justru pasukan elit TNI. Seperti Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang disebut Kopassus. Selain itu ada juga Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dari TNI AU. Seragam TNI diganti dengan seragam hijau TNKU. Identitas mereka pun dipalsukan untuk menghapus jejak keterlibatan Indonesia.

"Semua identitas TNI dicabut. Jangan sampai ketahuan kami pasukan TNI. Kami dibuatkan identitas baru, pokoknya kelahiran Kalimantan. Pakaian TNKU hijau-hijau dengan topi rimba," kata Nadi, seorang bintara mantan anggota RPKAD saat berbincang dengan merdeka.com.

Tugas gerilyawan ini mengganggu perbatasan di sepanjang Sabah dan Serawak. Mereka juga bertugas melatih warga Kalimantan Utara tata cara bertempur.

Pasukan Malaysia yang terdesak kemudian meminta bantuan Inggris. Tidak tanggung-tanggung Inggris langsung mengirim sekitar satu batalyon pasukan komando Special Air Services (SAS). Inilah pasukan elite terbaik Inggris yang reputasinya melegenda ke seluruh dunia. Inggris juga mengirim pasukan Gurkha dan SAS tambahan dari Selandia baru dan Malaysia.


Pasukan SAS inggris yang diterjunkan di Borneo (Kalimantan)
Pasukan SAS Inggris yang diterjunkan di Borneo (Kalimantan)

Komandan Pasukan Inggris di Malaya, Mayor Jenderal Walter Walker merasa perlu mendatangkan SAS karena merasa hanya pasukan elite ini yang bisa membendung pasukan gerilya asal Indonesia. Walker tak mau jatuh korban lebih banyak di kalangan Inggris.

Pertempuran antara SAS dan Gurkha melawan gerilyawan TNKU berlangsung seru. Lebatnya rimba Kalimantan menjadi saksi pertempuran yang tak pernah diberitakan media tersebut. Kadang pasukan Inggris mengalahkan gerilyawan TNKU dalam pertempuran. Kadang gerilyawan TNKU yang memukul pasukan SAS dan Gurkha. Sulit untuk mencatat secara pasti data-data pertempuran.

Dalam sebuah pertempuran di Kampung Sakilkilo tanggal 10 Juli 1964, tercatat TNKU meraih kemenangan. Saat itu dua peleton Gurkha melawan satu peleton TNKU. Dalam serangan tersebut, TNKU berhasil menewaskan 20 orang Gurkha tanpa satu pun korban jatuh di pasukan gerilyawan.

Dalam sebuah misi yang lain, kepala Komandan Pasukan Gerilya Mayor Benny Moerdani sempat dibidik penembak jitu SAS. Untungnya SAS tak jadi melakukan tembakan. Kalau gugur di Serawak, tentu Benny kemudian tak akan jadi Panglima ABRI di kemudian hari.

Pasukan Indonesia pun sempat menangkap prajurit SAS dalam sebuah pertempuran. Rencananya tawanan ini akan dibawa ke Jakarta sebagai bukti ada keterlibatan Inggris. Namun karena sulitnya medan, tawanan ini keburu tewas di jalan.

Dari pertempuran di Kalimantan ini pula kemudian SAS belajar mengembangkan taktik gerilya bertempur di hutan. Kalau tak pernah berhadapan dengan pasukan elit Indonesia, mereka tak akan punya taktik ini. (merdeka)

18 komentar:

  1. Bravo & LONG LIFE FOR SPECIAL FORCES
    KOMANDO
    KOMANDO
    KOMANDO

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenape tak disebutkan jumlah korban ke dua pihak sebagai bukti siapa yg menang MUTLAK...
      RPKD 2000 lebih yg mati berbanding 200.

      Hapus
  2. hebat nya kopassus ku...hidup indonesia kue

    BalasHapus
  3. Itu khn dulu, tapi TNI sekarang belum punya PENGALAMAN tempur secara nyata..

    BalasHapus
    Balasan
    1. katamu belum punya...???
      lihat KOPASSUS...

      Hapus
    2. Firalidya, wah peta sejarahmu keterlaluan.

      Hapus
    3. di papua skrg ,perang perebutan timor timur 1975 itu adalah salah satunya mbak Fira di luar negeri(pasukan PBB Indobatt )berhadapan dgn baku tempur israel dan lebanon dan berhasil di cegah oleh TNI indobatt...bnyk sudah pengalaman tentara kita dari dolo sampe skrg...baca berita dan membaca mbak jgn cman nonton infotainmen doank mah .hny org yg belum tau aja yg bilang TNI skrg gk punya pengalaman tempur nyata di papua itu salah satunya,perang vs GAM di aceh

      Hapus
  4. Thanks info artikelnya sangat bermanfaat,....

    BalasHapus
  5. Sumber cerita nya udah valid belom? kok aneh kalo setengah kekuatan gurkha dihabisi 1 pleton gerilyawan. Lalu itu gimana caranya dapet info kalo ada penembak jitu yang lagi ngincar pimpinan tim? Aneh kalo posisi penembak jitu grup se elit gurkha bisa ketahuan sama gerilyawan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu memang kenyataan bro ariq..pasukan se elit SAS,gurka pak beny moerdani lah komandan nya saat itu di buku2 jg di ceritakan.....namnya jg gerilyawan bro..perang itu bukan matematika..di surabaya pun pasukan gurka inggris meregang nyawa oleh laskar2 pejuang yg cman bersenjata bambu runcing

      Hapus
    2. kopassus,KKO,PGT AU jg gabung dgn TNKU....di pasukan gerilyawan itu udah ada mata2 yg bertugas mengawasi namnya jg perang gerilya bro ada dimana2 pasukan itu caranya bisa pake kode apapun jg ...

      Hapus
    3. anda masih ingat bagaimana AS dgn pasukan elit nya nan canggih kalah telak di perang vietnam oleh gerilyawan Vietcong?

      Hapus
  6. kan disitu ditulis.greliyawan itu kopasus
    jangan dipikir greliyawan gak jelas...

    BalasHapus
  7. Saya akan menambahkan sbb,rekan2 bisa membuka catatan dr sandi operasica Claret yg melaksanakan pasukan Inggris (SAS)/pasukan Australia ditambah Gurkha division, utk pasukan Indonesia RPKAD,KKO,Kopasgat melebur menjadi satu yaitu TNKU(Tentara Nasional Kalimantan Utara)dan dlm akhir operasi tsb kedua belah fihak menjadi korban SAS/pasukan Australia 74 orang(tewas), Gurkha 40 orang (tewas)julah 114 orang (tewas) utk pasukan TNI 2000 orang(tewas). Slamat Ultah Kopassus......jiwamu hrs jadi benteng NKRI.

    BalasHapus
  8. KOPASSUS 1 VS 20 SAS menang KOPASSUS 1 orang kalo menurut saya. BRAVO INDONESIA!

    BalasHapus
  9. bravo kopasus indonesia,,taklutkan dunia dengan aksimi.

    BalasHapus
  10. Di museum Kopasus, hanya 21 orang yg tercatat gugur. Itu artinya korban dari rpkad cuman 21 orang

    BalasHapus