Minggu, 28 Juli 2013

Anggota Polisi Lalulintas Gambir Ditembak Orang Tak Dikenal


Malang benar nasib Aipda Patah Saktiyono (55). Di tengah perjalanannya menuju kawasan Gambir untuk berdinas, Aipda Patah ditembak orang tak dikenal di kawasan Cirende Raya.



Penembakan itu terjadi Sabtu (27/7) subuh tadi sekitar pukul 04.30 WIB. Peluru pelaku menembus dada kiri korban.

"Saat berangkat dari kediamannya di Ciputat menuju Gambir, di daerah Cirende, korban yang mengemudikan sepeda motor ditembak dari belakang oleh dua orang tak dikenal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, dalam pesan singkatnya pada wartawan.


Dua orang tak dikenal itu menggunakan sepeda motor matic dan berboncengan. Korban sempat melihat pelaku menggunakan jaket hitam.

"Tembakan itu membuat korban terjatuh dari sepeda motornya dan pelaku langsung melarikan diri," tambahnya.

Saat ini polisi masih mendalami motif penembakan dan memburu pelaku. Sedangkan korban kini mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada, Gaplek, Pamulang.


"Rencana akan dipindahkan ke RS Kramat Jati. Motif masih diselidiki," tambahnya. 


Reaksi Polda Metro

Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus untuk memburu penembak Aipda Patah Saktiyono (55). Aipda Patah diketahui adalah seorang anggota Polantas dari Polres Jakarta Pusat.

"Saya perintahkan dirkrimum untuk membentuk satu tim khusus yang menangani masalah ini, dibantu oleh Dirintel yang terdiri dari anggota reserse Polda dan Jakarta Selatan," kata Kapolda Metro Jakarta Irjen Pol Putut Eko Bayuseno dalam keterangan persnya di Polres Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).

Menurut Eko, ia membagi dalam dua tim. Tim pertama melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi. Tim kedua memburu pelaku. "Sekarang korban sudah di Rumah Sakit Kramatjati, alhamdulillah kondisinya sangat membaik," jelasnya.

Saksi yang sudah dimintai keterangan terkait kasus penembakan ini berjumlah lima orang. Untuk motif pelaku, polisi masih melakukan penyidikan.

Eko menjelaskan, korban ditembak pelaku hanya satu kali. Tembakan itu mengenai punggung kiri. Peluru panas itu langsung menembus dada tengah.

"Pelaku dua orang berboncengan. Satu mengemudi dan kemungkinan besar yang di belakang menembak," ujarnya.

Sebelum kejadian, saat itu korban akan melaksanakan tugasnya berangkat dari rumah menuju tempat tugasnya di Jakarta Pusat. Saat di tengah jalan, korban ditembak.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, ia memerintahkan kepada anggota di lapangan agar tidak sendiri dalam menjalankan tugas. "Minimal dua orang bagi anggota yang akan bertugas di lapangan. Anggota berpakaian preman bertugas menjaga dan mengawasi anggota yang berpakaian dinas," katanya.

(Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar