Rabu, 31 Juli 2013

Presiden Ingatkan Generasi Muda Tak Tergoda Terorisme


PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan generasi muda Indonesia agar tidak tergoda dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi di dunia belakangan ini. Menurut Kepala Negara, dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia justru harus menjadi contoh bagi umat beragama di negara lain.

Presiden Ingatkan Generasi Muda Tak Tergoda Terorisme


Demikian disampaikan SBY saat buka bersama dengan ulama dan masyarakat di Pendopo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (30/7).

SBY mengatakan aksi-aksi kekerasan, terorisme, hingga bom bunuh diri bukan cara yang tepat untuk mengamalkan ajaran agama. Tindakan tersebut justru merugikan umat Islam sendiri. “Saya juga memperjuangkan kepentingan Islam, di forum PBB, di Afrika, di Eropa, agar keadilan itu tegak. Tapi bukan dengan cara terorisme atau pengeboman. Oleh karena itu baik kita selamatkan putra-putri kita agar jangan tergoda aksi-aksi seperti itu,” kata Presiden.


Islam menaburkan rahmat bagi semesta alam, menjadi model peradaban dan ilmu pengetahuan dunia. Namun, kejayaan Islam saat ini sudah bergeser. Agar tidak tertinggal peradaban lain, umat Islam harus fokus memajukan umatnya, dan berkontribusi bagi perdamaian dunia. “Para ulama bimbing terus umat menjalankan agama yang benar punya tutur kata, perilaku yang benar-benar islami,” ujar SBY.

Di Indonesia, sebagai bangsa yang majemuk, umat Islam harus menaburkan kasih sayang dan menjaga kerukunan antar umat beragama lain. Selain itu, perbedaan suku, etnis, dan golongan juga menjadi hal yang biasa ditemui di tanah air. Untuk itu, Presiden berpesan agar tetap menjadi warga negara yang baik dengan menggunakan kebebasan yang bermartabat. Jika era reformasi atau kebebasan dijalankan tanpa tanggungjawab maka bisa merusak sendi-sendi bangsa. Perekonomian negara tidak tumbuh sehingga kesejahteraan pun tidak tercapai.

“Mari ceritakan kebenaran jangan suka memfitnah, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Kalau pemerintah kerja siang dan malam hasilnya baik katakan baik, kalau ada yang belum baik, yang belum berhasil katakanlah yang belum baik dan yang belum berhasil. Dengan begitu hidup kita tentram kalau negara kita berhasil,” ujar SBY.

Di hari pertama safari ramadhan selama empat hari tiga malam di Jawa Timur, Presiden SBY dan Ibu Negara berkunjung ke sejumlah kabupaten/kota diantaranya Kabupaten Lumajang. SBY mengaku baru pertamakali datang dengan jabatannya sebagai presiden.

Ikut serta dalam kunjungan kerja tersebut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. (Jurnas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar