Senin, 02 Desember 2013

Indonesia harus bersikap soal sengketa Laut China Timur


Pengamat hubungan internasional Universitas Nasional (Unas) Burmalis Ilyas meminta Pemerintah Indonesia, untuk ikut andil menetralisir ketegangan yang terjadi antara China dan Jepang soal sengketa Laut China Timur.

Peta Laut China Timur

"Indonesia sebagai negara di Asia harus bersikap, setidaknya menetralisir kondisi yang kini semakin tegang," tegas Burmalis Ilya kepada SINDO, Sabtu (30/11/2013).

Menurut dia, jika ketegangan ini terus berlanjut akan bisa berdampak terhadap politik dan ekonomi kawasan termasuk Indonesia. "Memanasnya situasi Laut China Timur sangat memiliki korelasi terhadap negara kawasan," jelasnya.


Seperti diketahu militer China dua hari berturut-turut sejak Kamis lalu mengerahkan beberapa pesawat jet tempur di kawasan Laut China Timur.

Pengerahan beberapa pesawat jet tempur oleh militer China kemarin pagi itu, diklaim sebagai  balasan atas langkah Amerika Serikat dan Jepang yang sebelumnya melakukan aksi serupa di blok udara yang secara sepihak di klaim China.

AS, Korea Selatan, Jepang dan negara-negara lain menuduh Beijing meningkatkan ketegangan regional dengan mengklaim zona pertahanan atau blok udara di Laut China Timur.

Media China, Xinhua melaporkan, beberapa pesawat tempur China disebar, termasuk dua pesawat jet tempur. ”Beberapa pesawat tempur bergegas untuk memverifikasi identitas dari pesawat AS dan Jepang yang memasuki zona pertahanan udara” tulis media China itu, mengutip juru bicara Angkatan Udara China, Shen Jinke.

Jinke mengatakan, pesawat China mengidentifikasi ada dua pesawat pengintai AS dan 10 pesawat Jepang, termasuk pesawat tempur F-15. (Sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar