Sabtu, 21 Desember 2013

TNI AL Kembali Kirimkan Tim Teknis Kapal Selam ke Rusia


Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan membeli kapal selam baru atau bekas.

TNI AL Kembali Kirimkan Tim Teknis Kapal Selam ke Rusia

"Januari 2014 nanti tim teknis segera berangkat ke Rusia untuk menanggapi tawaran kapal selam dari negara tersebut. Tim teknis akan mempelajari kesesuaian penawaran tersebut dengan kebutuhan di Indonesia," kata dia usai menyaksikan peresmian KRI Alamang 644 di Batam, Jumat.

Ia mengatakan, Indonesia memang membutuhkan penambahan kapal selam untuk menjaga kedaulatan NKRI dari kedalaman laut terutama untuk wilayah berperairan dalam.


Marsetio mengatakan, jika dilihat dari luas lautan yang mencapai dua per tiga dari luas NKRI, idealnya Indonesia memiliki sedikitnya 12 kapal selam.

"Kalau Indonesia jadi membeli dari Rusia, maka akan menjadi negara pertama di Asia yang memiliki kapal selam Kilo Class," kata dia.

Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro mengatakan saat ini tengah melakukan negosiasi atas penawaran Rusia agar Indonesia membeli kapal selam Kelas Kilo.

"Kami inginnya kapal tersebut dilengkapi dengan rudal Club S yang mampu membidik sasaran hingga 400 kilometer," kata dia.

Rudal Club S, ialah rudal antikapal jarak jauh yang diluncurkan dari bawah permukaan air. Jenis peralatan tempur ini termasuk kategori misil pembunuh yang mempunyai jarak tembak hingga 400 kilometer.

Ia mengatakan, kapal-kalal selam yang akan dibeli Indonesia cocok ditempatkan pada wilayah timur yang memiliki perairan laut yang dalam.

"Untuk perairan barat yang berkarakterisitik berpulau-pulau cocok dengan kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) ukuran 40-60 meter namun dengan persenjataan yang modern," kata Purnomo.

Ia mengatakan, akan membangun hingga 40 KCR hingga 2024 untuk memenuhi kebutuhan kapal TNI AL terutama wilayah barat.

Jumat sore, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan sejumlah pejabat utama Mabes TNI meresmikan tiga kapal untuk TNI AL.

Kapal tersebut adalah KRI Alamang 644 berjenis Kapal Cepat Rudal ukuran 40 meter, dan dua kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen II-1-63 (KAL Bireun) dan KAL Kumai I-6-58 dengan panjang kurang lebih 28 meter. (Antara)

14 komentar:

  1. Salam,
    Cuma ada satu kata bagi kami rakyat kecil terkait dengan pengembangan dan modernisasi Alutsista TNI, MANTAAAP ..... Buat para Sahabat di TNI-AL; JALESVEVA JAYA MAHE adalah KEHARUSAN.
    Salam Hormat,

    @POSEIDON

    BalasHapus
  2. hebatttt indonesia akan mempunyai 45 atau 20 kapal selam yang nanti 2024 indonesiaku semakin kuat raksasa jaya laut jaya darat

    BalasHapus
  3. Ya segera pak "PUR" . . . Rencana dr 2007 . . Ini dh th brpa duit ada . E . Gk jd - jd .kt dh diremehkn ausi ama malingsia jg singodol . E br mau nawar dlu kpan dan kpan datangny . . . Salam pak "SBY" RAKYAT DUKUNG

    BalasHapus
  4. mantap, amerika dan australia pasti berpikir berkali-kali untuk merebut papua barat, trikora jilid dua, trus tempatkan kapal trimaran buatan dalam negeri untuk menyeimbangkan kekuatan permukaan laut, kalau udara shukoi sudah siap dari makasar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Papua mau direbut sama amerika dan australia untuk apanya? Hanya karena freeport? Gak masuk akal.

      Hapus
    2. Papua sumber daya alammnya melipah

      Hapus
    3. Itu kata pemerintah kita. SDA Papua ada, tapi tdk melimpah.

      Di sekolah kita diajarkan bahwa SDA kita melimpah, itu tidak sepenuhnya benar. Itu hanya propaganda orde baru (era soeharto) untuk menumbuhkan semangat patriotisme warga Indonesia.

      Realitanya? Produksi minyak turun, produksi gas stagnan, ladang gas lepas pantai banyak yg kosong atau tidak ekonomis, akhirnya kita impor BBM. FYI Pertamina lg aktif sekali cari minyak di Afrika Utara, Iraq, Asia tengah untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas Indonesia ke depan...

      Hapus
    4. TUJUAN AMERIKA DAN AUSIE MENGUASAI PAPUA ADALAH, PERTAMA KARENA BAGI MEREKA PAPUA PUNYA NILAI STRATEGIS, KEDUA SDA NYA. DENGAN MENGUASAI PAPUA BERARTI MENGUASAI ASIA PASIFIK

      Hapus
  5. Lebih baik beli baru saja. Pengalaman India beli kapal Induk bekas rusia INS Vikramaditya yang di retrofit oleh rusia sendiri bisa jadi pelajaran.

    Kualitas kapal yang dijanjikan tidak sesuai harapan dan spesifikasi. Waktu sea trial kapalnya ga bisa 'lari' dan rusak mesinnya dan harus balik ke pelabuhan lagi untuk diganti lagi komponen2 mesinnya. India setelah melakukan penyelidikan sendiri marah sekali dengan penggunaan parts murah China dan buruknya kualitas pengerjaan pekerja Rusia! Belum soal harga, awalnya Rusia minta US$1,8 Milyar, ternyata akhirnya bengkak harganya jadi US$ 2,35 Milyar, sempet tegang juga, India merasa ditipu. Namanya juga bekas..buatan rusia pula..

    Nah, dilihat dr kasus India..Indonesia mau beli kapal selam bekas pakai Rusia??

    BalasHapus
  6. Selain Lontong laut, tolong Pak Pur atau pengganti beliau nanti...di MEF-2, ada content Rudal pertahanan jarak sedang dan Jauh S-400/450/500, Flanker familiy (su-35S ditambah), baru kita tenang mengembangkan proyek2 INHAN dlm negeri lainnya, Perkuat dulu pagar dan payungnya, musuh negara tidak akan menunggu NKRI kuat dulu lalu nyerang, pasti memilih saat2 terlemahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau gitu sih pas masa 1998-2001 kita uda di serang musuh dong? Masa itu kesiapan tempur TNI hampir mendekati 0% alias lumpuh. Kenyataannya kita diserang musuh dari dalam sendiri..kekacauan/kerusuhan sara di banyak daerah.

      Hapus
  7. vietnam g punya kilo ya? hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Vietnam People's Navy punya 2 kapal selam Improved Kilo class (Kilo-636 KMV) yg aktif dari total 6 unit yg dipesan dr Rusia dan semuanya brand new.

      Hapus
    2. Bisa buat nutup utang gak?

      Hapus