Sabtu, 02 Februari 2013

Pencapaian Pemenuhan EMF Hingga Awal Tahun 2013


Pemerintah melalui Kementrian Pertahanan tengah berupaya untuk membangun minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimum terkait alutsista TNI, hingga akhir tahun 2012 setidaknya pemenuhan kekuatan pokok minimum alutsista sudah mencapai 30 persen, pencapaian ini tentu saja menimbulkan optimisme bagi upaya pemenuhan EMF ditahun berikutnya.

Pencapaian Pemenuhan EMF Hingga Awal Tahun 2013
ilustrasi Tank Leopard TNI yang dipesan dari Jerman

Hingga tahun 2014 pemenuhan target EMF diharapkan akan mencapai 38 persen. Hal ini diungkapkan oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono kepada pers saat acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI tahun 2013 di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2013.


Panser Indobatt di Lebanon Dihadang Massa


PRAJURIT TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalyon) yang tengah melaksanakan patroli dengan kendaraan tempur Panser VAB di sekitar area operasi Indobatt, UN Posn 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan, Jum’at (1/2/2013) dihadang oleh sekelompok massa yang tidak dikenal, beberapa diantaranya membawa senjata dan memaksa para awak agar segera keluar dari dalam Panser. 

Panser Indobatt di Lebanon Dihadang Massa

Menurut Dansatgas Indobatt Mayor Inf Lucky Avianto, kejadian tersebut merupakan skenario latihan yang dilaksanakan oleh personel Indobatt guna mengantisipasi adanya gangguan kelompok bersenjata yang dapat membahayakan keselamatan personel Satgas.


Jumat, 01 Februari 2013

12 bom rakitan ditemukan di Poso


Sebanyak 12 bom rakitan ditemukan di pinggir jalan di Kelurahan Moengko Lama, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat.

Pejabat Humas Polda Sulawesi Tengah AKP Winarto bom-bom rakitan berbentuk pipa itu awalnya ditemukan oleh warga pada sekitar pukul 09.30 WITA.


12 bom rakitan ditemukan di Poso

Empat dari 12 bom rakitan tersebut itu sudah siap ledak, namun dapat dijinakkan oleh Tim Gegana Brimob Polda Sulawesi Tengah. Proses penguraian bon rakitan tersebut berlangsung di Mapolres Poso.

Winarto mengaku hingga saat ini belum mengetahui pihak yang meletakkan bom rakitan tersebut.


TNI AL Perketat Pengamanan Perairan Natuna


Sesuai instruksi Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, TNI AL akan memperketat pengamanan di Laut Natuna. Pengamanan di perairan Natuna merupakan penguatan untuk mengatasi konflik yang semakin meningkat di Laut China Selatan. "Eskalasi di Laut China Selatan dan Laut Sulawesi meningkat," kata Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Madya Marsetio, di sela-sela Rapat Pimpinan TNI AL di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta, Kamis (31/1).

TNI AL Perketat Pengamanan Perairan Natuna

Untuk pengamanan di perairan Natuna, TNI AL bahkan meminta Armada RI Kawasan Barat mengalihkan pengawasan dari Selat Malaka ke Natuna. Natuna merupakan perairan yang sangat dekat dengan Laut China Selatan sehingga potensi konfliknya semakin besar.

Menurut Kasal, mengingat sangat pentingnya pengamanan di perbatasan Laut China Selatan, Rapim TNI AL menghadirkan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Kementerian Luar Negeri, Linggawati Hakim. "Beliau banyak berbicara tentang diplomasi perbatasan," ujar dia.


Imparsial desak DPR evaluasi MoU Polri-TNI


DPR RI diminta mengevaluasi Memorandum of Understanding (MoU) antara TNI-Polri tentang perbantuan dengan cara memanggil segera Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Imparsial desak DPR evaluasi MoU Polri-TNI
 

Sekedar informasi, belum lama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomer 2 Tahun 2013 terkait penanganan gangguan keamanan. Alasan dikeluarkannya Inpres ini, karena gangguan keamanan dalam negeri akhir-akhir ini meningkat.

Sebagai tindak lanjut dari Inpres Kamtibmas tersebut, Polri dan TNI kemudian menandatangani MoU yang diantara isinya mengatur tentang tugas perbantuan TNI kepada Polri dalam menangani persoalan keamanan dalam negeri.


F5 Tiger II Lanud Iswahjudi Kembali Mengangkasa


SETELAH 10 bulan, menjalani perawatan akhirnya pesawat tempur F-5 Tiger II Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi dapat terbang kembali, setelah menjalani  tes flight oleh Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb M. Nurdin, Kamis (31/1).

F5 Tiger II Lanud Iswahjudi Kembali Mengangkasa

Hal tersebut sangat membanggakan terutama bagi para teknisi, sehingga pesawat tempur F-5 dapat bergabung dengan temannya pesawat tempur F-16 Fihting Falcon dan Hawk MK-53, dalam menjaga kedaulatan NKRI.


Bom Terbang Hipersonik AS dan Jepang : Ancam Wilayah Udara Asia Pasifik


Manuver udara Amerika Serikat di Indonesia perlu diwaspadai oleh para stakeholders(pemangku kepentingan) kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Indonesia. Baru-baru ini berkembang informasi bahwa satelit-satelit pengindra Sumber Daya Alam (SDA) Amerika Serikat LANDSAT-1 sampai VII telah melintasi wilayah udara Indonesia pada ketinggian 36 ribu km di atas bumi. Tentu saja ini suatu perkembangan yang cukup mencemaskan dari segi kedaulatan dan integritas territorial udara Republik Indonesia.

Bom Terbang Hipersonik AS dan Jepang : Ancam Wilayah Udara Asia Pasifik
ilustrasi (img : whyfiles.org)

Betapa tidak. Menurut informasi dari Arie Sukiasto, pakar politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, dari pantauan satelit-satelit pengindra SDA tersebut, berhasil menemukan beberapa data penting bahwa mulai dari Aceh hingga Papua, ternyata penuh dengan cekungan Minyak Bumi dan Mineral Gas. Sudah barang tentu serangkaian data-data ini selain penting juga strategis dari sisi kepentingan nasional Amerika. Sehingga dengan demikian, Amerika punya referensi yang faktual dan terukur untuk menguasai daerah-daerah Indonesia yang memiliki nilai strategis dari segi geopolitik.  Khususnya yang kaya minyak dan mineral gas. Termasuk yang belakangan mulai terungkap di Sampang, Madura-Jawa Timur.

Justru gara-gara terjadinya pembantaian warga Muslim Syiah di Sampang, daerah ini mulai terungkap kandungan minyaknya yang cukup besar di Indonesia. Sekadar gambaran betapa kayanya Madura, mari kita telisik pendapatan daerah Kabupaten Sumenep dari bagi hasil migas untuk tahun 2011 dan 2012.


Kamis, 31 Januari 2013

Alutsista Maritim Canggih Terbaru Dalam Rapim TNI 2013


Dalam ajang pameran alutsista yang diselengarakan di area Mabes TNI bersamaan dengan Rapim TNI 2013, ada sesuatu yang menarik karena baru telihat dan muncul di pameran kali ini.  Walau masih baru ditawarkan ke TNI, alutsista yang cocok digunakan untuk korps pasukan katak TNI AL ini cukup menarik perhatian.

Stan Pameran PT. Elmas Viana Djaja Dengan Membawa 3 Produk Alutsista Maritim Anggih
Stan Pameran PT. Elmas Viana Djaja Dengan Membawa 3 Produk Alutsista Maritim Anggih (all foto : ARC)

 PT. Elmas Viana Djaja membawa 3 kendaraan khusus dalam pameran ini, yaitu Arnawama, Titah Hitam RI-1 dan Ganendra RI-1. Mengadopsi tekhnologi dari Belanda dan akan di produksi di Indonesia, sebuah lokasi di Cilegon telah disediakan untuk proses produksi. Berikut sekilas kemampuan yang di tawarkan dari masing-masing  kendaraan khusus tersebut:

Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan RI-Papua Nugini


Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infantri 310/Kidang Kencana Kodam III Siliwangi, Sukabumi melaksanakan penugasan untuk mengamankan perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) di wilayah Provinsi Papua. Sebelum diberangkatkan ke perbatasan RI-PNG, Satgas ini terlebih dahulu mengikuti upacara militer dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) III Siliwangi, Brigjen TNI Sudirman Kadir, di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (30/01). Selanjutnya, anggota Satgas diangkut dengan KRI Tanjung Kambani (KBI)-971, satu satu unsur jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Sudirman Kadir saat Inspeksi pasukan di Kolinlamil
Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Sudirman Kadir saat Inspeksi pasukan di Kolinlamil (foto : Dispen Kolinlamil )

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi, Mayjen TNI Sonny Widjaja mengingatkan agar Satgas dalam mengemban tugas pengamanan perbatasan RI-PNG, tidak saja akan berdampak positif terhadap upaya menjaga keutuhan wilayah NKRI, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan rakyat terhadap kredibilitas TNI sebagai alat pertahanan negara. Kehadiran Satgas juga secara langsung akan meningkatkan citra Kodam Siliwangi sebagai salah satu satuan terpercaya di jajaran TNI AD.


The Last Flight: N-250 (by WH)


Kisah perjalanan hidup seseorang yang terlibat langsung dalam sebuah industri strategis di negara ini, merupakan informasi yang mahal sekaligus memberikan perspektif tersendiri, yang susah kita dapatkan dari tulisan-tulisan berita formal. Hal ini karena si penulis bagian langsung dari peristiwa,  sehingga informasinya lebih berwarna. Istilahnya “roh” tulisannya, bisa kita dapatkan dengan terang.

pesawat N250 IPTN
Pesawat N250 IPTN (all foto : jkgr)
 
Berikut cuplikan kisah dari rekan kita WH, yang aktif  dalam berbagi informasi dan berdiskusi:

Perjalanan N-250 dan N-2130

Hampir 20-an tahun yang lalu, saya terlibat dalam desain N-250 dan N-2130 (sekelas Boeing 737). Just sharing dan agak menyimpang sedikit.  Dalam setiap rancang bangun pesawat, yang paling rumit dan mahal adalah desain sayap. Benda ini harus tipis tetapi harus mampu menghasilkan gaya angkat yang dibutuhkan. Kuat tapi ringan untuk menahan seluruh berat pesawat dan di dalamnya harus cukup volume untuk fuel dan sistem terutama flight control — hal hal kontradiktif yg selalu bikin pertengkaran antar Departemen. Desain sayap N-2130 sudah sampai iterasi pertama pengujian 2 dimensi di terowongan angin transonik di Perancis.


Pesawat F16/Fighting Jatuhkan Bom 250 Kilogram Karya LITBANG TNI AU


Bom seberat 250 kilogram karya Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU akan dijatuhkan di air weapon ring (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (31/1/2013).

Pengeboman dari pesawat F16/Fighting Falcon itu bagian dari uji coba bom blast effect antipersonel. Karakter bom jenis ini saat menyentuh sasaran akan meledak dan pecahan cangkangnya menyebar mengenai sasaran.


Pesawat F16/Fighting Jatuhkan Bom 250 Kilogram Karya LITBANG TNI AU
Pesawat F16/Fighting Jatuhkan Bom 250 Kilogram Karya LITBANG TNI AU

Sedianya pesawat pengebom dari skuadron 3 Lanud Iswahjudi saat uji coba akan terbang dari Magetan menuju Lumajang atau ke arah timur.

Kadislitbangau, Marsma TNI Edy Yuwono, mengatakan uji coba ini bagian dari upaya mengurangi ketergantungan terhadap alat utama sistem persenjataan luar negeri. “Dengan ketersediaan alutsista produksi dalam negeri yang memadai maka kemampuan operasional TNI Angkatan Udara dapat terlaksana dengan baik,” jelas Edy Yowono dalam keterangan pers, Rabu (30/1).


Pesawat Super Tucano Laksanakan Operasi Latihan Terbang Malam


Dalam waktu seminggu ini langit Malang Raya diwarnai gemuruh pesawat Super Tucano yang tengah melaksanakan operasi Latihan Terbang Malam. Bagi setiap Pilot terutama Pilot Tempur, kemampuan dan keahlian terbang malam harus betul-betul dikuasai dengan baik. Hal ini terkait dengan keberadaan Penerbang Tempur yang harus siaga setiap saat menerima tugas Pimpinan Atas untuk mengamankan wilayah NKRI.

Pesawat Super Tucano Laksanakan Operasi Latihan Terbang Malam
Pesawat Super Tucano Laksanakan Operasi Latihan Terbang Malam
(img: MPI)

Perintah Komando Atas ini tidak selalu diberikan pada siang hari, akan tetapi bila tengah malam perintah itu diturunkan, maka para Penerbang yang bertugas mengawal wilayah Dirgantara Nasional tersebut harus siap melaksanakan tugasnya. Oleh karenanya operasi Latihan Terbang Malam ini menjadi penting dan harus dilaksanakan dengan serius tanpa mengabaikan safety factor.


Pasukan Khusus TNI AU Harus Kuasai Teknik Penerjunan


SEBAGAI pasukan khusus yang bertugas mengendalikan keamanan Pangkalan, Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara dituntut tidak hanya mampu, bahkan harus mahir dalam melaksanakan penerjunan baik secara statik maupun free fall. Oleh karenanya, latihan rutin maupun penyegaran harus dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga kemampuan terjun dengan tingkat ahli benar-benar dimiliki oleh setiap personil Pasukan Khas TNI AU.

Pasukan Khusus TNI AU Harus Kuasai Teknik Penerjunan

Untuk memenuhi tuntutan tersebut, anggota Batalyon 464 Paskhas, Rabu (30/1) pukul 07.30 WIB, melaksanakan terjun penyegaran free fall dan terjun statik di sepanjang landasan Lanud Abd Saleh, Malang. Penerjun menggunakan pesawat Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh Malang dari ketinggian 8.500 feet dengan pilot, Mayor Pnb Subhan dan Copilot, Lettu Aries.


Batalyon Armed 2/1 Kostrad Akan Mengunakan MLRS Astors II Brazil


Tahun ini, Resimen Armed 2/1 Kostrad rencananya akan mengganti alat utama sistem persenjataan (Alutsista) jadul dengan persenjataan yang lebih canggih. Salah satunya, Alutsista yang ada di lingkungan Batalyon Armed Pasopati 9 Purwakarta.

Batalyon Armed 2/1 Kostrad Akan Mengunakan MLRS Astors II Brazil
Multiple Launch Rocket System (MLRS) Astros-II Buatan Brazil

Pasalnya, artileri yang ada terutama yang terdapat di tiga Batalyon Armed dinilai sudah usang dan harus segera disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Bila tak ada aral melintang, dalam waktu dekat Batalyon ini akan mendapatkan Alutsista berbentuk roket yang diimpor dari Brazil.

Komandan Resimen Armed 2/1Kostrad, Kolonel Arm Mohamad Naudi Nurdika mengaku, saat ini Alutsista yang dimiliki tiga Batalyon dibawah struktur Resimen Armed 2/1 Kostrad, masing-masing Yon Armed 9 Pasopati, Yon Armed 10 Brajamusti, dan Yon Armed 13 Nanggala, adalah berjenis meriam 105 mm-M101A1 buatan Amerika tahun 1942, dan meriam 76/GN buatan Yugoslavia dengan tahun pembuatan 1949.


Rabu, 30 Januari 2013

TNI AL Ingin AS Tingkatkan Transfer Teknologi


TNI Angkatan Laut berharap kerjasama keamanan maritim dengan Amerika Serikat bisa ditingkatkan. Namun lingkup kerjasamanya tidak sekadar dialog, pelatihan, dan saling kunjung, melainkan juga transfer teknologi dan dukungan "analisis perangkat intelijen."

TNI AL Ingin AS Tingkatkan Transfer Teknologi

Harapan itu disampaikan Kepala Pusat Olah Yudha (War Game Center) dari Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut, Kolonel Laut Judijanto. Dalam suatu diskusi di Jakarta hari ini, Judijanto menyampaikan pemaparan mengenai kerjasama maritim Indonesia-Amerika Serikat bersama dengan Atase Angkatan Laut Kedutaan Besar AS, Kolonel Laut Adrian Jansen, dan diplomat veteran Amerika yang kini memimpin lembaga persahabatan Usindo, David Merrill.

Judijanto mengungkapkan kerjasama keamanan maritim Indonesia - AS beberapa tahun belakangan kian erat sejak dibentuk Kemitraan Strategis kedua negara sejak November 2010. Tujuan dari kemitraan itu adalah menciptakan kerangka kerjasama maritim bilateral yang koheren dalam mendukung pemanfaatan laut yang berkelanjutan.


Menhan: Inpres 2/2013 Tidak Terkait RUU Kamnas


Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, mengatakan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) No 2/2013 tentang tentang Peningkatan Efektivitas Penanganan Gangguan Keamanan di Seluruh Tanah Air tidak ada kaitannya dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas). Inpres tersebut sifatnya menangani gangguan sehingga jangan diterjemahkan sebagai penanganan ancaman.

Menhan: Inpres 2/2013 Tidak Terkait RUU Kamnas


"Tidak ada kaitannya dengan RUU Kamnas. Ini suatu gangguan yang terjadi pada keadaan tertib sipil. Beda sekali dengan Kamnas, yaitu pada tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, dan pada keadaan perang," kata Menhan di Kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1).

Menurut Menhan, Inpres ini untuk gangguan keamanan, bukan ancaman. Jadi, tingkatnya masih gangguan keamanan, bukan ancaman dalam rangka tertib sipil. Kalau ancaman, tingkatnya sudah eskalasi tinggi. Prinsipnya, sekarang tidak bisa menunggu lagi kalau ada gangguan keamanan.


Kontribusi TNI dalam Tanggap Bencana Sesuai Amanat UU


KONTRIBUSI prajurit TNI dalam membantu menanggulangi akibat banjir selain merupakan amanat dari Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, juga merupakan bentuk solidaritas dan rasa kemanusiaan yang tinggi dari TNI akan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional, yang senantiasa melindungi, menjaga, dan mengedepankan kepentingan masyarakat, negara, dan bangsa.

Kontribusi TNI dalam Tanggap Bencana Sesuai Amanat UU
Sejumlah personel TNI dari Yon Zipur 10 Kostrad, Yonkav 8 Narasinga Wiratama, dan Kodim 0819 Pasuruan kerja bhakti mempertbaiki tanggul Sungai Kedunglarangan yang kebol diterjang banjir di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (19/1).
foto : antara

Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati saat memimpin kegiatan Apel Khusus dihadapan seluruh personel Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal), Senin (28/1) lalu, di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.

Kegiatan Apel Khusus merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan jajaran Mabesal pada setiap Senin yang diikuti oleh seluruh personel Mabesal baik Militer maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI AL.


2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target


Upaya membangun kekuatan dasar minimum atau yang biasa disebut minimum esential force (MEF) terkait revitalisasi alat utama sistem senjata (alutsista) baru akan tercapai 38% pada 2014 atau saat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II berakhir.
2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target

Demikian ditegaskan oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dalam keterangan persnya pada acara Rapim TNI Tahun 2013 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (29/1).

Menurut Agus, target pencapaian 38% dari seluruh rencana strategis modernisasi alutsista sangat realistis dan bisa dicapai pada 2014. "Sampai 2012 kan kita berhasil mencapai 30% MEF. Diperkirakan sampai 2014, bisa tercapai 38%. Ini optimistis bisa kami capai," jelas Agus.

Ia menjelaskan, Rapim TNI yang kali ini secara khusus mengambil tema soal mengenai komitmen dan semangat revitalisasi alutsista TNI guna memantapkan profesionalisme dan eksistensi peran strategis TNI di bidang pertahanan.


Izin Lintas Pesawat Asing Akan Diringkas


Dalam upaya memformulasikan kesepakatan atau kesatuan dengan mengeluarkan kebijakan tentang pengawasan wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di udara, pemerintah memiliki empat hal pokok yang dibahas.

Izin Lintas Pesawat Asing Akan Diringkas


Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Politik (Menko Polhukam), Djoko Suyanto dalam Rapat Pimpinan Tingkat Menteri (RPTM)  yang membahas Penanganan Penerbangan Pesawat Asing tidak Terjadwal di wilayah NKRI, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis 29 Maret 2012.

"Ada empat hal pokok yang dibahas dalam memformulasikan suatu kebijakan dalam pengawasan wilayah NKRI di udara," kata Djoko, Kamis 29 Maret 2012.

Empat hal itu, yakni tentang mekanisme perizinan pesawat asing, sistem informasi izin penerbangan, pengaturan lalu lintas di udara di dalam alur laut Indonesia, dan bagaimana mekanisme penyampaian protes-protes bila terjadi pelanggaran.


Posisi Strategis Maritim RI Bagi Banyak Negara di Dunia


Indonesia dipandang memiliki posisi maritim yang strategis bagi lalu lintas perdagangan dan pelayaran global. Itulah sebabnya sejumlah negara maju, termasuk AS, berkepentingan menjalin kerjasama maritim dengan Indonesia.

Posisi Strategis Maritim RI Bagi Banyak Negara di Dunia


Demikian menurut perwira angkatan laut, baik dari Indonesia dan Amerika Serikat, serta seorang diplomat senior AS dalam suatu diskusi di Jakarta, Selasa, 29 Januari 2013. Diskusi terbatas itu memaparkan upaya memperluas dan memperkuat Kemitraan Keamanan AS dan Indonesia, terutama dalam Kerjasama Maritim.


Selasa, 29 Januari 2013

Industri Militer Dalam Negeri Berlomba Memberikan Produk Yang Terbaik


Perkembangan produsen alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri tumbuh subur. Ibarat jamur tumbuh di musim hujan, para produsen berlomba untuk menguasai pangsa pasar militer.

Panser Taktis 4x4 Produksi Pindad
Panser Taktis 4x4 Produksi Pindad
(img : merdeka)
 
Sebut saja Pindad, sudah tak terhitung lagi jumlah alutsista yang diproduksi. Mulai dari peluru, bom peledak, hingga kendaraan berat perang.

"Ini BTN (Bom Tajam Nasional) 250, standar rusia untuk Sukhoi. Dan ini BT (Bom Tajam) 250 standar Nato biasa digunakan untuk F16,F5," kata staf Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PT Pindad Bambang S saat static show alat peralatan pertahanan (Alpalhan) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Selain bom, Pindad juga memamerkan panser produksinya. Seperti Panser anoa 6x6 Command Type. Ada juga Rantis 4x44 MG Pindad Type APC Pendobrak yang cocok digunakan untuk pertempuran ringan, dan Tactical Vehicle 4x4 HD-V1 command Type.


TNI habiskan Rp 53,2 triliun Untuk Belanja Alutsista di Tahun 2012


Sepanjang 2012, TNI telah menghabiskan dana sebesar Rp 53,2 triliun untuk menunjang tugas pokok TNI, yaitu menjaga kedaulatan dan kesatuan NKRI. Uang triliunan itu untuk membeli alutsista.

TNI habiskan Rp 53,2 triliun Untuk Belanja Alutsista di Tahun 2012

"Dari total anggaran TNI yang telah ditetapkan sebesar Rp 53.536.392.350.000, telah dapat terserap sebesar Rp 53.265.355.119.000, atau terserap 99,49 persen," kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono saat konferensi pers Rapat Pimpinan TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1).

Menurut Agus, dengan anggaran yang telah digunakan, TNI berhasil melaksanakan pembangunan kekuatan dan kemampuan sesuai dengan rancangan dalam program minimum essential force (MEF).


Tiga Tahun Kedepan Alutsista TNI Akan Semakin Membaik


Rapim TNI 2013 dimaksudkan sebagai sarana komunikasi bertukar informasi para pimpinan agar tercapai satu tujuan, tindakan serta evaluasi program kerja kinerja organisasi TNI.

Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro optimis penyehatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Indonesia akan membaik paling lambat dalam jangka waktu tiga tahun kedepan. Penyehatan alutsista dilakukan berdasarkan Undang-undang (UU) Industri Pertahanan Negara.


Tiga Tahun Kedepan Alutsista TNI Akan Semakin Membaik

"Penyehatan akan dilakukan berdasarkan Industri pertahanan dan akan kita lakukan dalam waktu tiga tahun. Saya optimis semua itu akan bisa kita lakukan," kata Purnomo Yusgiantoro, sesaat setelah menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2013 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1).

Untuk mencapai semua itu, Purnomo berharap adanya kesatuan persepsi dari seluruh pimpinan TNI dalam pelaksanaan tugas 2013. Dengan demikian, penguatan alutsista dapat berjalan sesuai dengan arah kebijakan dan mendapat hasil yang optimal.


TNI Cermati Perkembangan Kawasan


TNI menetapkan garisan strateginya ke depan dengan mencermati perkembangan di kawasan untuk melindungi kepentingan nasional. Secara umum, hal itu diterjemahkan berupa ancaman simetris dan asimetris.

img : republika.co.id

"Ancaman asimetris tidak bisa dibatasi pada bentuk organisasi aktor pelaku namun juga meliputi persenjataan, kekuatan, dan moral aktor pelakunya," kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, saat membuka Rapat Pimpinan TNI 2013, di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa pagi.

Rapat pimpinan diikuti 165 peserta, termasuk Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Marsetio, Wakil Kepala Staf TNI AD, Letnan Jenderal TNI Budiman, dan Kepala TNI AU, Marsekal Madya TNI I Putu Dunia. Seluruh komandan utama dan badan pelaksana pusat TNI serta matra TNI juga hadir.


Indonesia Menyongsong Industri Peluru Kendali Nasional


Indonesia akhirnya bergerak maju untuk menyongsong industri peluru kendali dalam negeri. Kerjasama pembuatan Rudal C-705 dengan China, sempat  membuat kepala para petinggi Dephan pening, karena tuntutan China cukup tinggi, jika Indonesia ingin memperoleh ToT-nya (transfer of technology). Namun persoalan ini akhirnya terselesaikan, walau persyaratannya cukup berat.

Rudal China C-705 segera dikembangkan dan di produksi di Indonesia
Rudal China C-705 segera dikembangkan dan di produksi di IndonesiaAll image JKGR


Sebagai langkah awal TNI Angkatan Laut akan menggunakan rudal C-705 asal Cina pada kapal cepat rudal (KCR) buatan dalam negeri.Rencananya, sebanyak 16 kapal perang KCR-40 buatan pabrik kapal di Batam, PT Palindo Marine, bakal dilengkapi dengan peluru kendali tersebut.

“Kontrak sudah diteken, rudal diperkirakan tiba pada tahun 2014,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama, Untung Suropati, kepada Tempo, Senin, 28 Januari 2013.


Seluruh KCR 40 Indonesia Akan dilengkapi Rudal C-705


Dewan Perwakilan Rakyat memastikan adanya pengembangan rudal C-705 asal Cina di Indonesia. Peluru kendali yang akan dipasang di kapal cepat rudal tipe 40 produksi lokal itu diharapkan bisa diproduksi dalam negeri secepatnya.

Kapal Cepat Rudal 40 - KRI Clurit 641 TNI-AL
Kapal Cepat Rudal 40 - KRI Clurit 641 TNI-AL foto (palindo)

"Untuk tahap pertama kita akan beli dulu dari Cina," kata Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanudin kepada Tempo, Senin, 28 Januari 2013. Setelah membeli beberapa unit peluru kendali, Cina dan Indonesia akan melakukan produksi bersama rudal tersebut.

Kontrak pembelian misil asal Cina ini, kata Hasanudin, sudah ditandatangani dan disetujui oleh DPR. "Tapi saya lupa kapan dan berapa nilainya," ujar dia.

Dalam daftar pinjaman luar negeri khusus alat utama sistem persenjataan utama, pengadaan rudal C-705 dianggarkan sebesar US$ 7,5 juta untuk enam unit hingga 2014. "Seluruhnya akan dipasang di KCR 40, nanti yang memasang peluncur rudalnya PT. Penataran Angkatan Laut," kata Hasanudin.


Kekuatan TNI Masih Bertumpu di Pulau Jawa


HASIL evaluasi Rapat Pimpinan (Rapim) tahun 2012 yang menonjol diantaranya belum terlengkapinya alat utama sistem persenjataan (Alutsista) pengganti dari sebagian Alutsista lama, penggelaran kekuatan TNI relatif masih bertumpu di Pulau Jawa, dan keterbatasan dukungan anggaran yang belum mencukupi dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum TNI (minimum essential force).

Kekuatan TNI Masih Bertumpu di Pulau Jawa

Hal tersebut tertuang dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, Selasa (29/1) yang diterima Jurnal Nasional di sela-sela Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Rapat Pimpinan TNI tahun 2013 berlangsung mulai tanggal 28 - 30 Januari 2013. Hari pertama, diawali dengan pengarahan Presiden RI kepada seluruh peserta Rapim TNI dan Rapim Polri serta gubernur, bupati/ wali kota di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.


Senin, 28 Januari 2013

Agenda Geopolitik Presiden Ke-7 RI


Oleh Christianto Wibisono (Pendiri Institute Kepresidenan Indonesia)
 
Belajar dari pengalaman kita memiliki 6 presiden dalam 69 tahun bernegara modern Republik Indonesia, kita tentu tidak ingin mengulangi kesalahan dan kekeliruan masa lalu. Marilah kita melakukan pilihan eklektik, dengan sadar menilai baik-buruk, positif-negatif, kinerja maupun blunder dari presiden pertama hingga keenam. Agar presiden ketujuh dapat bercermin dan belajar arif, bijak dan cerdas untuk mengambil putusan yang positif, proaktif dan kreatif serta bermanfaat bagi bangsa dan Negara ini.

Agenda Geopolitik Presiden Ke-7 RI

Target utamanya tentu harus mengembalikan harkat dan martabat bangsa ini agar berkualitas nomor 4 sedunia secara substansial. Bukan hanya sekedar nomor 4 secara kuantitas numerik.  Karena penyakit dan kekeliruan masa lalu, barangkali target itu memerlukan satu generasi, tiga dasawarsa atau tiga orang presiden yang berkualitas dan sanggup bertahan 2 termin hingga 2044. Sehingga tepat usia seabad dibawah presiden ke-10, Indonesia akan menjadi adidaya nomor 4 sesuai kuantitas penduduknya. Tentu saja semua itu mengisyaratkan presiden ke-7, ke-8 dan ke-9 harus berkualitas prima, berkelas negarawan global yang canggih, cermat dan piawai menakhodai kapal induk RI, menjelajah transformasi geopolitik abad 21 yang secara kualitatif berbeda dari abad 20.
 


Roket Indonesia Ini Mulai Bikin Cemas Negara Tetangga


Teknologi Roket Indonesia yang mulai di kuatirkan oleh negara Tetangga. Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ….!

Roket Indonesia Ini Mulai Bikin Cemas Negara Tetangga
Roket LAPAN - RX 420

 "Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia"

Meski sudah berlangsung, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang cerita politik, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang belakangan ini suka menganggap remeh Indonesia.

Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun.
 


Minggu, 27 Januari 2013

Kelompok Sparatis OPM Sandera Sembilan Pekerja Konstruksi


Aksi penyanderaan oleh kelompok separatis OPM terhadap sembilan karyawan perusahaan Kontraktor pembangunan jalan, terjadi di Kampung Ukawo Distrik Siriwo Kabupaten Paniai, Jumat pekan lalu sekitar pukul 11.00 WIT.

Mereka meminta tebusan, dan lima jam kemudian setelah dipenuhi, akhirnya para sandera dilepas. Juru Bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya saat dikonfirmasi Minggu, 27 Januari membenarkan aksi penyanderaan tersebut.


Kelompok Sparatis OPM Sandera Sembilan Pekerja Konstruksi

"Benar, telah terjadi aksi penyanderaan oleh kelompok bersenjata pimpinan LY, terhadap 9 karyawan perusahaan kontraktor. Aksi itu berlangsung selama 5 jam. Mereka melepas para sandera setelah diberikan uang tebusan," kata Sumerta.

Aksi penyanderaan itu terjadi secara spontan. Kelompok bersenjata berjumlah 12 orang dengan menggunakan lima senjata api, yakni dua laras panjang dan tiga laras pendek mendatangi kamp para karyawan.


Empat Pesawat Hercules Bekas AU Australila Masih Sangat Layak Untuk dioperasikan


EMPAT pesawat C-130H bekas pakai milik Angkatan Udara Australia (RAAF) yang ditawarkan kepada Indonesia masih sangat layak untuk dioperasionalkan. Kondisi pisiknya bagus. Bahkan sudah semi glass cockpit artinya sudah separuh sistem digital dan separuhnya masih analog (manual).

Empat Pesawat Hercules Bekas AU Australila Masih Sangat Layak Untuk dioperasikan
Pesawat Hercules C-130H bekas pakai Angkatan Udara Australia (RAAF) yang ditawarkan kepada Indonesia masih sangat layak untuk dioperasionalkan (pelitaonline)

Empat pesawat tersebut dipensiunkan dari Skadron ke-37 RAAF tahun 2008-2009 masing-masing bernomor seri A97-001, A97-003, A97-010 dan A97-012. Kini tersimpan di pangkalan udara Richmond New South Wales Australia.

Kelayakan pesawat tersebut diutarakan tim tehnis Indonesia yang dikirim ke Australia yang  memang ahli di bidangnya masing-masing.

Untuk bidang mesin (engine) Letkol Tek Semri Bija dari Depohar (Depo Pemeliharaan) 30 Lanud Abdulrachman Saleh, bidang structure (air frame/rangka) Letkol Ferly Irnando yang merupakan supervisor air frame dari Depohar 10 lanud Husein Sastranegara.


TNI AU Terlibat dalam Misi Modifikasi Cuaca di wilayah Jakarta dan Sekitarnya


HARI ini (27/12013) diperkirakan akan muncul pasang surut air laut dan curah hujan tinggi yang berpotensi banjir di Jakarta.

Untuk mengurangi resiko itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan TNI Angkatan Udara melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan Hercules C-130 dan Skadron Udara 31.


BNPB dan TNI AU Lakukan Misi Teknologi  Modifikasi Cuaca di wilayah Jakarta dan Sekitarnya
Dan Lanud Halim, Marsma TNI A. Asep Adang Supriyadi, didampingi Kadisops Lanud Halim saksikan loading 4 ton garam ke pesawat Hercules di axy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma.  (pelitaonline)

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC ini bertujuan mengurangi hujan sehingga banjir dapat diredam.

“Ada dua upaya yang dilakukankan yaitu menghambat pertumbuhan awan, dan menjatuhkkan hujan di luar daerah rawan banjir,” ujar Ketua pelaksana rekayasa cuaca Dr Tri Handoko Seto,