Sabtu, 15 Maret 2014

24 Panser Anoa Baru Akan dikirim ke Sudan


Sebanyak 24 unit Panser Anoa 6X6 dari PT Pindad diterima Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang rencananya akan digunakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-/United Nations Mission In Darfur (UNAMID), yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB selama setahun di wilayah Darfur-Sudan.

Panser produksi PT Pindad diuji coba seusai acara serah terima 24 panser Anoa dari Direktur PT Pindad kepada Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di kawasan Indonesian Peace and Security Centre (IPSC) di Bukit Santi Dharma Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jumat (14/3/2014). Kendaraan tempur ini akan digunakan untuk Satgas Batalyon Komposit TNI Kontigen Garuda (Konga) XXXV-B/UNAMID (United Nation Mission in Darfur) | Warta Kota/alex suban

Acara serah terima itu dilakukan oleh Plt Direktur Utama PT Pindad (Persero), Tri Hardjono kepada Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/3/2014).

Sebanyak 800 prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Batalyon Komposit TNI TNI Kontingen Garuda XXXV-/UNAMID rencananya akan dilengkapi 24 panser Anoa 6X6, juga 30 truk dan 34 jeep.


Partisipasi TNI itu atas permintaan PBB dalam upaya pemeliharaan perdamaian di wilayah Darfur. Rencana penempatan satgas ini, yakni di El Geneina, dan Masteri yang berbatasan dengan negara Chad.

Dalam amanatnya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, dengan perkembangan kawasan global dan regional saat ini mengharuskan TNI menambah alutsista yang ada dalam rangka menjaga pertahanan dan kedaulatan NKRI.

"Dengan perkembangan kawasan saat ini, mau tak mau negara harus memberikan respon yang cepat, terlebih TNI harus membuat strategi pertahanan. Penambahan alutsista akan meningkatkan profesionalisme prajurit," kata Moeldoko.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pindad yang memelihara kepercayaan TNI hingga saat ini.

"Kepercayaan TNI harus dijaga dan tak berpuas diri, sehingga menyebabkan standarisasinya menurun. Ke depan, PT Pindad harus meningkatkan standarisasinya karena saat ini TNI lebih mendukung untuk pengadaan alutsista dalam negeri," tuturnya.

Panglima TNI menambahkan, pengunaan panser Anoa dalam misi perdamaian PBB, selain aman dan nyaman juga memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit TNI bahwa alutsista dalam negeri bisa digunakan dalam misi perdamaian PBB di Darfur-Sudan.

"Ini akan memberikan kebanggaan bahwa alutsista dalam negeri digunakan dalam misi perdamaian PBB," kata Moeldoko.

TNI hingga kini telah membeli 226 unit Anoa dari PT Pindad, dengan rincian TNI memesan 154 unit (2008), pada 2011 sebanyak 11 unit, tahun 2012 61 unit, 2013 PT Pindad mendapat pesanan 82 unit.

Panser yang diserahterimakan merupakan panser dengan berbagai vvarian, terutama varian Armoured Personnel Carrier (APC) dan ambulance.

Sementaara itu Plt Direktur Utama PT Pindad (Persero), Tri Hardjono, mengatakan, PT Pindad terus menggembangkan kemampuan yang dimilikinya terutama untuk meningkatkan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan TNI yang semakin besar.

"Besar harapan kami, produk Pindad baik yang dihasilkan saat ini bisa digunakan terus oleh TNI dan menjadi kebanggaan Indonesia," katanya.

Dirinya menambahkan, produk pertahanan PT Pindad saat ini, antara lain, kendaraan taktis dan kendaraan tempur roda ban 4X4 Komodo dan 6X6 Anoa, senjata gengam pistol, senapan serbu, senapan mesin, pesawat mortir, dan sniper serta peralatan senjata pendukung operasi, seperti Silencer. (Tribun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar