Kamis, 27 Maret 2014

Habibie Kritik Pembelian Tank Leopard Oleh Pemerintah RI


Presiden ketiga RI Bacharudin Jusuf Habibie mengkritik pemerintah yang membeli tank Leopard buatan Eropa, Rabu 26 Maret 2014. Pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) buat TNI AD itu dinilai tidak tepat, sebab tidak cocok digunakan di wilayah Indonesia.


"Untuk apa impor tank Leopard? Itu kan digunakan di negara padang pasir, bukan negara maritim seperti Indonesia. Pakai dong otaknya," kritik Habibie dalam pidatonya dalam acara Uji Publik Capres 2014: Mencari Pemimpin Muda Berkualitas di sebuah hotel berbintang kawasan Thamrin, Jakarta.

Habibie menyindir pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dalam pembelian persenjataan perang angkatan darat tersebut. Dia berpendapat, dengan membeli Leopard itu skenario perang jadi berubah. "Sekarang pembuat tank itu mencari orang yang mau membayar besi tuanya," sindir Habibie.


Tank jenis ini memiliki berat sekitar 60 ton. Alat seberat itu, kata Habibie, tidak cocok dioperasikan di wilayah Indonesia yang pulau dan perairan. "Tank itu tentu tidak bisa lewat jembatan. Saya dengar November akan datang akan datang 120 unit Leopard. Itu nanti mau taruh di mana?" katanya.

Pihak Kementerian Pertahanan tentu sudah mengetahui mengenai kondisi-kondisi teknis itu. Namun, kenapa tetap membeli alutsista tersebut. "Itu otak dagang, mumpung murah maka dibeli. Saya tidak mau mengkritik siapapun, cuma mau peringatkan anak cucu intelektual saya."

Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan baru saja membeli 42 unit tank Leopard 2A4 dan 61 unit tank tempur utama Leopard Revolution. Bersamaan dengan itu, Kemenhan juga mendatangkan 50 unit tank tempur medium Marder asal pabrikan Jerman, Rheinmenttal.


Sumber : VivaNews

5 komentar:

  1. tank paling tercanggi di seluruh dunia di keritik, negara negara 100% seluruh gemeter takut kebirit birit indonesia memiliki tank raksasa leopard,

    BalasHapus
  2. Pak Habibie, perdebatan itu sudah lewat pak. Maklum ahli pesawat terbang bicara soal tank ya ga nyambung. Inggris, Jepang n Singapura yg negara maritim n kepulauan jg punya MBT.

    Memang ada gurun pasir ya di Jerman??

    BalasHapus
  3. Pak Habibie,inikan Tank bukan Pesawat,lagian juga Phak Kemenhan sudah meminta pada Jerman,agar Tank tersebut disetel sesuai kondisi geografis Indonesia,sudahlah pak,Orang-orang dari Kemenhan sudah sangat jeli dan tahu,apa yang terbaik untuk TNI

    wes pak mikir gawe pesawat R-80 wae.

    BalasHapus
  4. Saya akui, anda memang genius dan itu tidak dapat dipungkiri
    Segi keilmuan anda mendapat apresiasi di banyak negara, itu kita juga akui
    Tapi.... Seperti halnya beberapa komentar teman2 diatas, perlu saya sedikit menambah pendapat, anda sebaiknya beristirahat yang cukup dan konsentrasi sama mainan pesawat baru anda, prof. Untuk profil alutsista yang didatangkan pihak kemenhan, tentunya sudah dikaji secara mendalam dan dipikirkan dampak positif maupun negatifnya melalui lintas sektoral maupun departemen. Pendapat anda sebagai profesor suma cumlaude bidang aerodinamika, tidak selalu berbanding lurus dan relevan dengan strategi pertahanan dan eskalasi yg ditimbulkan oleh tetangga2 berisik kita, prof. Sekali lagi, maaf, sudah waktunya anda istirahat dan memantau saja.

    BalasHapus
  5. iya, kita memang negri maritim dan jelas Tank tsb tdk difungsikan dilaut, tp itu untuk matra darat kita yg jg luas lho... kalo daratnya gk dijaga nanti lepas lg wilayahnya... kita butuh kekuatan 3 matra yg kuat...

    BalasHapus