Jumat, 07 Maret 2014

Lika-liku Tugas Paspampres mengawal orang nomor 1 dan 2 di Indonesia


Menjadi seorang pengawal presiden bukanlah pekerjaan mudah. Tak kenal lelah dan waktu bahkan keluarga pun sempat dinomorduakan karena rutinitas sehari-hari yang padat. Pertanggungjawabannya pun tak main-main, seorang Pasukan pengawal presiden (Paspampres) harus menjamin keselamatan orang nomor 1 dan 2 di Indonesia.

Lika-liku Tugas Paspampres mengawal orang nomor 1 dan 2 di Indonesia

Kisah ini diceritakan oleh Letkol Inf Novi Helmy Prasetya, yang kini sudah menjabat sebagai Komandan Grup D Paspampres. Pria kelahiran Bangkalan, Madura, November 1971 ini mulai masuk Paspampres pada tahun 2003.

Kala itu dirinya menjabat sebagai Kepala Seksie Operasi Paspampres. Sebagai garda terdepan pengamanan presiden, Novi mengaku kadangkala tugasnya keteteran. Tak jarang pimpinannya memarahi Novi karena melakukan kelalaian.


"Kalau kita dapat wejangan atau teguran dari komandan kita anggap itu vitamin, jangan dibawa ke hati. Kita harus tanggapi secara positif," ujar Novi saat diwawancara detikcom, di Mako Paspamres, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Selama mengawal Megawati menjadi Presiden RI ke 5, Novi mengaku banyak hal positif yang bisa didapatkannya. Salah satunya adalah kesiapan dalam menjalani tugas. Novi menceritakan agenda presiden yang suka dadakan dan kondisi macet Jakarta memang terkadang menyulitkan.

Bahkan bagi seorang pasukan elit berpangkat kapten seperti Novi dirinya terkadang tak sungkan-sungkan mengendarai sepeda motor bebek guna mengamankan sang presiden.

"Dulu jaman Ibu Mega banyak sekali agenda dadakan sedangkan kondisi jalanan kan macet. Makanya saya tancap gas pakai motor untuk sterilkan daerah yang akan dituju. Enggak cuma sekali, sering saya begitu macet-macetan demi tugas," terang pria beranak dua ini.

Di jaman Presiden SBY, Novi naik jabatan menjadi Wakil Komandan Detasemen Pengamanan Instalasi dan setelah itu dia menjabat sebagai kil Komandan Detasemen Pengamanan Pribadi. Menjadi pengamanan di bidang instalasi kepresidenan juga bukan tugas mudah. Novi pun harus rela mensterilkan toilet tempat acara presiden.

Bagaimana dengan urusan keluarga? Novi menjawab hal itu bukanlah masalah. Dia bisa mensiasati hal tersebut dengan memberikan pengertian kepada istri dan anak-anaknya. Di waktu senggang, jika tidak dinas, Novi memanfaatkan betul momen itu untuk bersama keluarga.

"Jadi saya selalu bilang ke anak saya, kita siap dadakan jalan. Karena saya kan memang enggak bisa janji. untungnya anak-anak dan istri mengerti tugas kita," ucapnya sambil tersenyum.

Bagi Novi, kewaspadaan selama menjadi anggota Paspamres sangat diperlukan. Meleng sedikit bisa berakibat fatal apalagi jika terjadi apa-apa dengan RI 1 dan RI 2. Tidak hanya Panglima TNI saja yang akan marah, bisa-bisa rakayat pun ikut mencemooh.

Kini Novi sudah menjadi Komandan Grup D, tugas dan tanggung jawab lebih berat. Dia sebagai pembina pasukan pengamanan mantan Presiden dan Wakil Presiden harus bisa mendidik anak buahnya supaya tetap fokus menjalankan tugasnya. Novi juga harus meyakinkan kondisi anak buahnya supaya tetap fit dalam melakukan pengamanan. (Detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar