Senin, 16 Juni 2014

Indonesia-Malaysia Verifikasi Koordinat Mercusuar Tanjung Datuk


Pemerintah Indonesia dan Malaysia akan menggelar verifikasi bersama terkait lokasi mercusuar buatan Malaysia di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat, Rabu, 18 Juni 2014.

Indonesia-Malaysia Verifikasi Koordinat Mercusuar Tanjung Datuk
Tiang pancang mercusuar dicat merah putih di perairan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat
"Besok lusa akan ada tim bersama Indonesia-Malaysia memverifikasi koordinat letak mercusuar itu," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Gedung DPR, Senin 16 Juni 2014.

Menurut Marty, pertemuan dua negara itu akan diwakili oleh tim teknis. Hal itu dilakukan agar penetuan batas negara jauh dari unsur politis.

"Agar jernih dimana sebenarnya koordinat atau letak mercusuarnya itu," ungkap dia.

Sebelumnya Marty Natalegawa, memastikan, pembangunan mercusuar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat, telah dihentikan.


"Setelah bertemu 26 Mei 2014, Malaysia pun menyepakati penghentian pembangunan rambu suar. Menahan diri dari tindakan yang memperburuk keadaan dan meningkatkan koordinasi," kata Marty dalam rapat kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 3 Juni 2014.

Marty mengatakan, pembangunan mercusuar itu terjadi karena ada perbedaan pandangan mengenai batas wilayah negara. Pemerintah Indonesia-Malaysia akan melakukan verifikasi bersama atas perbedaan pandangan mengenai koordinat lokasi mercusuar.

"Karena yakin itu dibangun di wilayah Indonesia, maka kita minta dihentikan," ungkap dia.

Malaysia dilaporkan membangun mercusuar di wilayah Indonesia, tepatnya di kawasan Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, perbatasan Kalimantan Barat.

Pemerintah langsung menurunkan TNI untuk memeriksa apakah benar lokasi tersebut masuk dalam wilayah NKRI.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata wilayah itu masih masuk wilayah Indonesia. Menurut pantauan VIVAnews, Malaysia sudah membangun pancang-pancang mercusuar.

Beberapa kapal maritim Malaysia berdatangan ke tempat itu. Bahkan mereka tidak segan-segan mengusir nelayan Indonesia yang hendak mencari ikan.

“Jadi memang itu masuk wilayah kita jika dilihat dari koordinatnya. Kalau dari Tanjung Datuk itu masuk wilayah Desa Temajuk, dekat di perairan itu," kata Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Andi Ibrahim Saleh, Rabu, 21 Mei 2014. (VivaNews)

2 komentar:

  1. TindaKAN Malaysia secara tidak langsung menunjukan bahwa persenjataannya lebih Modern dari pada senjata TNI kalau tidak mana mungkin Malaysia berani berbuat. kini saatnya DPR mendorong Pembelian persenjataan TNI lebih Cangih, Kapal Selam, Pesawat Tempur dll

    BalasHapus
  2. Malaysia kere peralatan tempur yg hebat biangnya AS yg memberikan support F-22 utk jiran mata gelap berani membuat barier laut, karena Inggris sdh kedodoran ekonominya dan tinggal AS sama Australia yg masih berkibar shg jiran masih pongah. Tinggal nunggu burai jiran.....................

    BalasHapus