Rabu, 10 September 2014

SBY Tidak Setuju Ada Penjara Teroris di Sentul


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan menolak berdirinya rumah tahanan di kawasan Sentul, Bogor Jawa Barat. Tepatnya di kawasan International Peace and Security Center (IPSC).



SBY hanya setuju IPSC dijadikan Pelatihan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai tempat kegiatan deradikalisasi teroris. Jika di sana ada penjara khusus teroris maka akan membahayakan kawasan sekitar.

"Di sini sepenuhnya kita niatkan untuk pelatihan melawan terorisme. Boleh saja ada kegiatan deradikalisasi. Kalau ada penghuninya mantan-mantan teroris, harus hati-hati masalah keamanan untuk keseluruhan kawasan," kata Presiden.


Seperti dilansir Situs Kepresidenan, SBY mengujungi IPSC, Senin (8/9). IPSC ini seluas 6,1 hektar. Rencananya, di sana juga akan didirikan rumah tahanan untuk teroris.

Ada 48 kamar yang masing-masing kamar bisa dihuni 3 orang. Tempat itu ditujukan untuk proses deradikalisasi. Kegiatan deradikalisasi akan dilakukan dengan, antara lain mengundang para pemuka agama dan pemuka masyarakat.

Hanya saja, pendirian tahanan itu harus dikaji ulang. "Saya putuskan ide itu bagus, diperlukan MoU. Mari kita pikirkan, tapi tempatnya kita pilih nanti. Mana yang paling bagus supaya tujuan tercapai tanpa ada kerawanan atau celah-celah baru yang menjadi persoalan kita nanti," jelas SBY. (JN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar