Selasa, 28 Oktober 2014

Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni


PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung masih tertutup soal insiden kebakaran pada KRI Teluk Bintuni yang terjadi tadi malam. Pantauan langsung Saibumi.com di lokasi PT DRU Lampung di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12 Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Senin 27 Oktober 2014.

Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni

"Maaf, tidak boleh masuk yah. Soalnya para pimpinan lagi keluar," langsung kata salah satu security begitu Saibumi.com parkir di depan pintu pagar utama. Waktu ditanya siapa saja para pimpinan PT DRU yang keluar, pemuda bertubuh gemuk itu terdiam sambil menghubungi seseorang via HT. "Maaf tetap nggak bisa masuk. Soalnya para pimpinannya lagi meeting!," katanya kembali memberi alasan berbeda.

Masih di areal depan pagar pintu masuk PT DRU, kembali Saibumi.com menghubungi para petinggi PT DRU lewat ponsel. Tapi hasil masih nihil. "Aduh, belum bisa omong apa-apa yah. Soalnya masih dalam investigasi secara internal dan eksternal. Jadi, tidak ada yang bisa diberi tahu. Tapi tadi perwira tinggi dari Kemenhan (Kementerian Pertahanan) sudah datang kok," kata Kepala Bagian Umum PT DRU Lampung Yahya singkat saat kebetulan bertemu di areal parkir PT DRU.


Langkahnya bergegas memasuki pintu pagar yang langsung tertutup rapat begitu kakinya menginjak halaman dalam PT DRU Lampung. Terlihat dari sisi pintu pagar, halaman depan dipenuhi oleh beragam kendaraan termasuk kendaraan Pomal.

"Bang, ijin ambil foto tampak depan yah," tanya Saibumi.com. "Aduh, jangan. Tidak boleh ambil foto yah, nanti kami yang kena marah," kata security itu lagi sambil tersenyum terpaksa.

Sebelumnya terjadi insiden kebakaran di KRI Teluk Bintuni. Informasi terbaru dari salah satu petugas pemadam disebutkan bahwa kebakaran tersebut diduga dipicu korsleting listrik. "Katanya ada instalasi listrik yang bermasalah di kapal. Lagi dibenerin. Eh, korslet jadilah kebakaran. Lokasinya diruang atas yang banyak tombol dan ada kursi besarnya. Ada empat damkar yang diturunkan. Dua mobil dari BPBP pos pusat, satu mobil dari Bumi Waras dan satu mobil lagi dari Tanjung Karang Timur. Sampai sekitar jam 9-an asap masih tebal yah," papar petugas tersebut rinci. (Saibumi)

1 komentar:

  1. Ini menunjukkan menyepelekan keamanan disemua sektor yg strategis, akibatnya klasik terjadi kotsleting listrik dan hrs ditata lagi masalah keamanan yg lebih ketat lagi

    BalasHapus