Jumat, 17 Oktober 2014

Tank Amfibi Marinir Kena Ranjau Darat Saat Evakuasi Korban


Kendaraan tempur (ranpur) Amfibi Korps Marinir TNI AL LVT-7A1 terkena ranjau darat saat mengevakuasi korban di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.

Sebelumnya, Ranpur LVT-7A1 sedang dalam perjalanan mengevakuasi seorang prajurit Korps Marinir TNI AL yang mengalami luka tembak. Di tengah perjalanan, kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL tersebut terkena ranjau darat sehingga tidak dapat meneruskan perjalanan.


Tank Amfibi Marinir Kena Ranjau Darat Saat Evakuasi Korban
Kendaraan tempur (ranpur) Amfibi Korps Marinir TNI AL LVT-7A1 terkena ranjau darat saat mengevakuasi korban di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya. (Istimewa)

Setelah koordinasi dengan satuan atas, datanglah bantuan satu buah Heli Bell dari Pusat Penerbangan TNI AL yang membawa prajurit Taifib-1 Marinir untuk melaksanakan evakuasi korban yang berada di LVT-7A1. Dengan seutas tali, prajurit Taifib-1 Marinir berhasil membawa naik prajurit yang luka tembak dari dalam LVT-7A1 ke Heli Bell, kemudian heli terbang membawa prajurit yang luka menuju RSAL Dr. Ramelan Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.


Kejadian tersebut merupakan sebagian dari skenario evakuasi medis di medan pertempuran yang dilaksanakan prajurit Korps Marinir TNI AL pada peringatan Hari Kesehatan TNI AL tahun 2014 di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Kamis (16/10/2014).

Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Laut (Aspers Kasal) Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wahojo bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam amanatnya, Aspers Kasal mengatakan bahwa peringatan Hari Kesehatan TNI AL yang dilaksanakan secara terpusat di Surabaya tersebut pada hakikatnya merupakan momentum bagi seluruh anggota dan keluarga TNI Angkatan Laut.

Selain itu, sebagai wahana yang tepat bagi jajaran kesehatan TNI AL untuk melaksanakan introspeksi serta evaluasi dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya, terutama  tugas dalam mewujudkan anggota dan keluarga TNI AL yang sehat jasmani dan rohani melalui dukungan pelayanan kesehatan secara profesional, dengan mengutamakan pelayanan yang optimal kepada seluruh anggota beserta keluarganya.

Menurutnya, pembinaan kesehatan bukanlah menjadi tanggung jawab jajaran kesehatan TNI Angkatan Laut semata, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh personel TNI Angkatan Laut termasuk peran keluarga para prajurit dalam membina kesehatan diri sendiri.

"Sehingga, seluruh personel dan keluarga TNI Angkatan Laut tertanam dalam dirinya kebiasaan untuk berperilaku hidup sehat," kata Djoko.
(Sindo)

1 komentar:

  1. lebih lg skenario nya tank ampibi marinir hacur ringsek dengan tank sekelas tank mbt leopard dan tak bisa di selamatkan oleh helli copter serang, ini harus di pikirkan selusi nya. kedepan kekuatan nkri

    BalasHapus