Selasa, 04 November 2014

Menlu China Tawari RI Bangun Lagi Jalur Sutera Maritim


Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menawarkan pembangunan jalur sutera maritim di abad ke-21 kepada Pemerintah Indonesia. Tawaran itu disampaikan Wang ketika bertemu dengan Menlu Retno LP Marsudi di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat pada Senin, 3 November 2014.
 
Menlu China Tawari RI Bangun Lagi Jalur Sutera Maritim
Presiden Jokowi bersalaman dengan Menlu China, Wang Yi di Istana Negara
"Kami ingin berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia sesuai dengan kebijakan Pemerintah RI. China menganggap RI sebagai mitra penting dalam pembangunan jalur itu," kata dia. 

Presiden Xi Jinping meluncurkan inisiatif mengenai Jalur Sutera Maritim Abad ke-21 di Indonesia. Saat itu, Xi menjelaskan inisiatif itu di Gedung DPD pada Oktober 2013. 

Namun, Negeri Panda itu menyadari inisiatif yang dilontarkan itu masih butuh pengkajian mendalam untuk mencapai kesepakatan saling menguntungkan. 
 
"Jalur Sutera Maritim masih merupakan konsep dasar yang memerlukan dukungan dan masukan dari negara-negara sahabat untuk pengembangannya,” ujar Direktur Jenderal Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China, Qin Yucai. 

Dia menambahkan jalur sutera maritim merupakan keinginan pihak China untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara-negara di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Salah satu bidang utama kerjasama dalam kerangka Jalur Sutera Maritim adalah infrastruktur. 

Menurut informasi dari laman resmi Kemenlu, inisiatif itu disambut baik oleh Indonesia. Dalam pertemuan dengan Duta Besar M. Wahid Supriyadi pada Februari lalu menyebut Indonesia akan dengan gembira menerima informasi rinci serta bersedia membahas bersama inisiatif tersebut. 

Pemerintah China memaparkan sejatinya Jalur Sutera Maritim sudah menjadi bagian penting dari perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN serta negara lainnya. Jalur itu meliputi perjalanan darat panjang dari Xi'an hingga Konstantinopel, melintasi Gurun Taklamakan dan daratan Eurasia. 

Laksamana Cheng Ho sudah pernah membuktikan jalur itu bisa digunakan untuk membina perdamaian dan pertemanan. (VivaNews)

2 komentar:

  1. bener bpk presiden kita juga harus menekan mata uang asing supaya tidak melabung dan menurunkan harga BBM , PEngusaha indonesia sedang Giat nya usaha kerja membangun NKRI jalur mobilitas dan motoristik.

    BalasHapus