Selasa, 23 Desember 2014

KSAL: Kapal Perang TNI Minim Suku Cadang


Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan sejumlah kapal perang baru milik TNI AL dalam kondisi minim suku cadang. Dia mencontohkan kapal korvet Sigma Class buatan Belanda dan multirole light fregat Bung Tomo Class produksi Inggris.

Kapal TNI AL berjaga saat dilakukannya penenggelaman tiga Kapal Ikan berbendera Vietnam di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal asing tersebut sesuai dengan instruksi Presiden, Jokowi untuk menindak tegas kapal ikan asing yang mencuri ikan di Indonesia. | Foto : TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

"Bung Tomo Class itu baru datang tahun ini. Ada tiga unit, salah satunya KRI Usman Harun," kata Marsetio kepada wartawan di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 22 Desember 2014.


Kapal perang Bung Tomo Class, Marsetio melanjutkan, hanya dibekali persediaan suku cadang untuk keperluan berlayar selama tiga bulan. Bahkan bekal suku cadang itu sudah hampir habis digunakan untuk perjalanan pengiriman kapal dari Inggris ke Indonesia yang memakan waktu lebih dari dua bulan. "Kapalnya masih bisa digunakan bertugas, tapi sangat terbatas," kata Marsetio.

Menurut dia, minimnya suku cadang kapal perang TNI diakibatkan oleh keterbatasan anggaran pemerintah. Walhasil, Panglima TNI memerintahkan TNI AL untuk membeli kapal perang terlebih dulu tanpa dilengkapi suku cadang. Sebagai solusi, TNI sedang merumuskan anggaran untuk membeli suku cadang kapal-kapal perang Angkatan Laut.  (Tempo)

1 komentar:

  1. kalau suku cadang dan spart semesti sudah ada di pt pal, yang sudah bisa renofit atau buat baru kembali

    BalasHapus