Selasa, 13 Januari 2015

Panglima TNI: Tidak Boleh Ada Tindakan Memalukan Antara TNI-Polri, Itu Primitif!


Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tegas meminta prajurit TNI membina hubungan baik, dan menghindari perselisihan dengan polisi. Menurutnya bertikai sesama aparat negara adalah tindakan primitif.

Tidak Boleh Ada Tindakan Memalukan Antara TNI-Polri

"Kita harus melakukan komunikasi harmonis dengan rekan-rekan di kepolisian," kata Moeldoko saat bertindak sebagai inspektur upacara pada upacara Gelar Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi TNI Tahun 2015 di Lapangan Apel Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (13/1/2015) pagi.

"Sekali lagi, antara TNI dan kepolisian. Tidak boleh lagi tindakan-tindakan memalukan. TNI dan Polri adalah satu struktur di bawah suatu komando kepresidenan. Tidak boleh antar dua lembaga terhormat ini melakukan hal-hal yang menodai organisasi. Itu tindakan primitif, saya tekankan itu berulangkali," lanjut Moeldoko tegas.


Moeldoko berbicara tegas dan lantang saat mengatakan hal itu. Upacara itu sendiri diikuti 1.052 personel TNI yang terdiri dari Mabes TNI (61), TNI AD (271), TNI AL (266), TNI AU (266), Polri (188).

Jenderal bintang 4 itu meminta prajurit TNI bekerjasama dengan baik dengan Polri. Tidak boleh lagi terjadi paradoks di instansi militer tersebut.

"Tidak boleh lagi terjadi paradoks, satu sisi banyak prajurit yang berprestasi, sisi lain sekelompok prajurit melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji yang saya kategorikan tindakan primitif. Ini tidak boleh terjadi," imbuh Moeldoko.

Dalam menjalankan Operasi Gaktib dan Yustisi 2015, Moeldoko juga meminta TNI bekerjasama dengan baik dengan Polri.

"Lakukan koordinasi dengan kepolisian sebaik-baiknya. Harmonis. Tidak ada yang tidak bisa asalakan ada komunikasi yang harmonis, yang baik. Tidak bisa PM bekerja sendirian, harus berkoordinasi dengan kepolisian agar mulus di lapangan. Saya berharap, supaya ini dijalankan sesuai dengan standar yang diperlukan," ucapnya. (Detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar