Senin, 06 April 2015

Menhan Inginkan Jet Tempur SU-35 dan Kapal Selam Kilo Class


Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu telah mengonfirmasi ketertarikannya untuk membeli pesawat Rusia Su-35, demikian disampaikan Direktur Rosoboronexport Sergei Goreslavsky dalam wawancara bersama RIA Novosti, 4/4/2015.

Menhan Inginkan Jet Tempur SU-35 dan Kapal Selam Kilo Class

“Indonesia kembali menunjukan ketertarikannya untuk membeli Su-35 bagi Angkatan Udara Indonesia. Ini sekali lagi dikonfirmasi oleh menteri pertahanan Indonesia saat pameran,” kata Goreslavsky. Goreslavsky merupakan salah satu delegasi Rusia yang menghadiri pameran senjata LIMA 2015 di Langkawi, Malaysia, pada akhir Maret lalu.

Berdasarkan keterangan Goreslavsky, Indonesia juga tertarik pada helikopter Rusia, tank amfibi Be-200 dan kapal selam nonnuklir Rusia proyek 636.


Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin telah menyampaikan tawaran ini kepada Ryamizard pada pertengahan Januari lalu. Tawaran tersebut sekaligus menindaklanjuti usulan serupa yang diajukan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan antara kedua pemimpin negara di KTT APEC di Beijing, Tiongkok pada November 2014.

Di lain kesempatan, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna menyampaikan Angkatan Udara Indonesia hendak mengganti pesawat tempur Amerika F-5 dengan pesawat tempur multifungsi Rusia generasi ke-4++ Su-35. Hal tersebut disampaikan Agus Supriatna kepada kantor berita Antara, Februari lalu. TNI Angkatan Udara (AU) Indonesia menilai pesawat Sukhoi Su-35 buatan Rusia memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan TNI AU.

Meski Indonesia juga melirik pesawat tempur dari negara lain, Galuzin mengingatkan bahwa untuk saat ini Su-35 merupakan pesawat tempur multifungsi terbaik di dunia. Pesawat ini didesain untuk menghancurkan target udara dan darat dalam segala cuaca dengan senjata peluru kendali maupun rudal tanpa kendali.

Pesawat tempur Su-35 dilengkapi dengan radar jarak jauh yang dapat mendeteksi musuh dengan radius hingga 400 kilometer. Selain itu, pesawat ini memiliki dalam sistem navigasi yang sangat akurat serta unggul dalam melakukan manuver. (RBTH)


5 komentar:

  1. Kalau Vietnam yang nota bene pertumbuhan ekonominya dibawah Indonesia mampu beli Alusista canggih dari Russia, kenapa Indonesia tdk mampu ? apakah sdh puas dengan belanja alusista bekas, kalau baru paling alusista kelas dua, pantas untuk memerangi OPM dan Santoso CS, TNI msh kesulitan, ingat kita menang sama GAM karena ada bencana Tsunami lo..kalau seandainya nggak ada Tsunami mungkin sampai sekarang msh bergejolak di Aceh, maka dari pengalaman itu,kalau kita ingin TNI kuat dan handal maka fasilitas tempur harus modern dan memadai peralatan alusistanya harus yang berkualitas dan kelas satu baik matra darat,laut dan udara dan kesejahteraan keluarga ( Istri dan anak ) seharusnya 100% ditanggung oleh negara, dengan harapan para prajurit tdk terbebani oleh kebutuhan keluarga sehingga para prajurit lebih konsen dan prefesional dalam tugasnya sebagai abdi negara yang siap tempur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul pak...sm vietnam kt kalah,apalagi sm myanmar.liat kcrnya myanmar,buat baru senjatanya lgsg lengkap,kcr kita ga ada senjatanya.myanmar sdh bisa bikin fregat siluman,kita baru belajar bikin.vietnam punya 36 sukhoi 30/27,kita cm punya 16.kasian pak tentara kita

      Hapus
  2. semoga rusia segera mengirimkan su 35 s ke indonesia, dan ksau membangun hanggar su 35 bm,

    BalasHapus
  3. tertarik trs pak...dr jamannya pak yusgiantoro tertarik trs,tp ga pernah kebeli.kasian tni,minta alutsista canggih dptnya kls 2 akhirnya,kualitasnya d bwh singapore,malaysia,ausie.indonesia sm myanmar dan vietnam aja klh.

    BalasHapus
  4. kita terlalu banyak pukar pikir dijumlah jambleh, dkaji di teliti study banding pesawat,akhir nya dpt pesawat yg biasa sj..paling pesawat buatan ASU lg..sdh dikatakan klw ingin pesawat yg mumpuni beli sukhoi 35 atw ke F 50 faxfak, baru seimbang..klw msh buatan ASU wlw block 60,atw 70, spek nya pasti berbeda dan di kurangi..ingat embrgo pasti akan terulang lg cpt atw lambat..wlwpun asu sekrg sdg giat2 nya mendekati kita, dgn latihan2 militer...

    BalasHapus