Jumat, 10 April 2015

Atase Pertahanan asing kagumi simulator alutsista Indonesia


Sebanyak 25 Atase Pertahanan dari luar negeri mengunjungi ke kawasan industri pertahanan, PT Technologi and Engineering Simulation (TES), bahkan mereka pun merasa kagum dengan simulator yang dibuat oleh orang Indonesia itu.

Atase Pertahanan asing kagumi simulator alutsista Indonesia


Kunjungan Atase Pertahanan dari 25 negara ke PT TES, pembuat simulator pesawat tempur, helikopter dan kendaraan tempur difasilitasi oleh Kementerian Pertahanan yang sedang berusaha membesarkan industri alat pertahanan dalam negeri, salah satunya PT TES yang berlokasi di Desa Mekarwangi, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis.

"Kita berpatokan pada aturan pemerintah mengutamakan produksi dalam negeri. Peluang kita lebih bagus lagi. Dari Malaysia sudah beli simulator ini. Keunggulan dari skill perorangan bagus. Kurang promosi dan pemasaran. Makanya step by step buka hubungan kunjungan," Kasubdit Athan Direktorat Kerja Sama Internasional Kemhan, Kolonel (Kav) Iskandar.


Angkatan laut RI-AS patroli udara maritim di Natuna


Pesawat udara angkatan laut Indonesia (TNI AL) bersama mitranya dari Amerika Serikat (US Navy) berpatroli udara maritim di perairan Natuna, Kepulauan Riau, dalam operasi Sea Surveillance Exercises 15 guna meningkatkan profesionalisme personel mereka.

Laksamana Muda TNI Sigit Setiyanta
Laksamana Muda TNI Sigit Setiyanta

"Ini sebuah latihan kerja sama dibidang penerbangan angkatan laut yang sudah dilaksanakan sejak 2012," kata Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Danpuspenerbal) Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta selaku direktur latihan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kamis.

Ia menimpali, "Tujuannya meningkatkan profesionalitas menghadapi tantangan tugas yang ada."

Sigit mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada 7 hingga 9 April tersebut melibatkan empat pesawat terbang, yaitu CN-235 MPA, Casa NC-212 MPA, helikopter BO-105 dari TNI AL dan P-3C Orion milik US Navy yang melibatkan 88 personel dari kedua belah pihak.


Marinir Indonesia-Amerika jelajahi hutan Banyuwangi


Pasukan khusus Marinir Amerika Serikat, US Marsoc, dan prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL yang sedang mengadakan latihan bersama menjelajahi hutan di Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Kamis.

Prajurit marinir kedua negara itu menjelajahi hutan dalam rangka latihan bertahan hidup di laut dan di hutan belantara.


Marinir Indonesia-Amerika jelajahi hutan Banyuwangi

Letda Marinir Arifin didampingi Serka Marinir Tri Purwito beserta sejumlah pelatih dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 1 Marinir lainnya menjelaskan tata cara bertahan hidup di hutan dan di laut.

Mereka memperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas, antara lain biawak dan ular.

Mereka juga memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung tanpa harus dimasak, termasuk juga tanaman yang tidak bisa dimakan karena membahayakan.


Pangdam Cenderawasih tegaskan Puncak Jaya aman


Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan wilayah pegunungan tengah Papua, khususnya di Kabupaten Puncak Jaya dan sekitarnya, kondusif dan aman.

Pangdam Cenderawasih tegaskan Puncak Jaya aman

"Secara umum Papua aman. Kami sudah mempersiapkan beberapa helipad yang akan digunakan saat kunjungan Presiden, di antaranya di Tingginambut, dan beberapa lagi yang akan ditinjau lokasinya," kata Fransen di Kota Jayapura, Papua, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk menepis sejumlah pendapat yang mengatakan Kabupaten Puncak Jaya dan sekitarnya kurang aman, sehingga rencana kunjungan Presiden Joko Widodo di daerah itu bisa dialihkan lokasinya.

"Kita selalu mengatakan Papua tanah damai. Kita, baik itu aparat, pemerintah, dan masyarakat harus mendukung pernyataan tersebut. Kita tunjukkan bahwa daerah Puncak Jaya aman," katanya.


BPPT Akan Buat Ban Pesawat Terbang Kualitas 'Super'


Ilmuan Ciptakan Pelindung Tubuh Berbahan Dasar SSaat harga karet alam dunia anjlok menyentuh ke titik terendah US$ 1,5/Kg, pemerintah menyiapkan strategi memaksimalkan pemanfaatan karet alam di dalam negeri. Di antaranya peningkatan penggunaan karet alam untuk campuran aspal hingga pembuatan ban pesawat terbang berkualitas tinggi.

BPPT Akan Buat Ban Pesawat Terbang Kualitas Super

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto menyatakan campuran aspal dengan karet akan membuat jalanan menjadi awet. Cara ini juga sudah dilakukan negara lain seperti Malaysia.

"Karet mentah untuk campuran aspal jalan termasuk lebih tahan lama. Karena pori-pori tertutup dan air hujan tidak masuk," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Kamis (9/04/2015).


Rabu, 08 April 2015

Tahun ini, Kodam XVIII Kasuari Akan Terbentuk


Dalam waktu dekat Pemerintah Pusat membentuk Komando Daerah Militer (Kodam) yang baru di Provinsi Papua Barat, terpisah dari Kodam XVII Cenderawasih Papua. Panglima Kodam XVII/ Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan pembentukan Kodam Papua Barat sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo.

Tahun ini, Kodam XVIII Kasuari Akan Terbentuk
Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjen TNI Fransen G. Siahaan didampingi Asintel Kasdam XVII Cenderawasih, Kol Inf Immanuel Ginting dalam keterangan pers di Makodam Cenderawasih, Kamis (29/1/2015) (Alfian Kartono)

Menurut Fransen, pembangunan Markas Kodam sedang dibangun dan diperkirakan selesai akhir 2015.

“Kodam Papua Barat, akan diberi nama Kasuari dan harapannya Panglima Kodam XVIII/ Kasuari nantinya berasal dari putra asli Papua. Saat ini ada 2 putra Papua yang berpangkat jenderal TNI dan seorang lagi berpangkat Kolonel,” jelas Fransen dihadapan peserta Musrembang Provinsi Papua Barat di Manokwari, Papua Barat, Selasa (7/4/2015).

Dijelaskan Fransen, setelah terbentuk Kodam XVIII/ Kasuari akan membawahi Komando Resor Militer (Korem) 171/ Praja Wira Tama yang berkedudukan di Sorong dan Korem 173/ Praja Wira Braja yang berkedudukan di Biak.


Fasilitas Produksi Kapal Selam Indonesia Mulai Dibangun


Pemenuhan Kapal Selam oleh Pemerintah Indonesia untuk pengamanan batas wilayah laut Indonesia terlaksana dengan pembelian 3 kapal selam dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan (DSME) oleh Kementerian Pertahanan RI. Pembelian kapal selam turut disertai Transfer of Technology yang melibatkan sekitar 206 personil PT PAL INDONESIA, untuk mempelajari produksi kapal selam di Korea. Hal ini sejalan dengan implementasi Undang-Undang 16 Tahun 2012 tentang Industri pertahanan, dimana PT PAL INDONESIA diberikan mandat untuk dapat secara mandiri memproduksi kapal selam bagi Indonesia.

Fasilitas Produksi Kapal Selam Indonesia Mulai Dibangun
 
Groundbreaking Pembangunan Fasilitas produksi Kapal Selam dihadiri Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Asisten Deputi Usaha Industri Agro dan Industri Strategis Kementerian BUMN, Kapusada Baranahan Kementerian Pertahanan, Tim Pelaksana KKIP, Perwakilan Daewoo Logistics, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PT PAL INDONESIA, serta para Insan PAL yang mengikuti TOT kapal selam. Pemancangan tiang pancang pertama (Groundbreaking) fasilitas produksi kapal selam ini, sebagai tanda dimulainya pekerjaan konstruksi di lokasi proyek pembangunan fasilitas kapal selam yang letaknya di area sekitar dermaga divisi Pemeliharaan dan Perbaikan (Harkan) PT PAL INDONESIA.


Di Balik Pengepungan Daeng Koro dan Ketangguhan Prajurit Kopassus


Dengan informasi yang terbatas, ijinkan saya sharing analisa pribadi mengenai Daeng Koro, yang mungkin berlawanan dengan informasi mainstream.

Diberbagai media diinfokan bahwa Daeng Koro:
1. Dipecat dari TNI karena zina
2. Tidak lulus test jasmani Kopassus (waktu itu namanya Kopassandha)
3. Setelah dari Kopassus beralih ke Yonif Linud Makassar.
4. Baik di Kopassus dan Linud ditugasi mengurusi voli, bukan di main role sebagai pasukan khusus.


Latihan pasukan TNI di Poso sekaligus mengepung pasukan Daeng Koro
Latihan pasukan TNI di Poso sekaligus mengepung pasukan Daeng Koro

Dari berita, Daeng Koro awalnya masuk TNI di Kodam IV Diponegoro Jateng. Kemudian dari Kodam IV melamar masuk Kopassus. Namun tidak semua prajurit se-Indonesia bisa ikut test masuk Kopassus. Prajurit yang mendapat rekomendasi ikut test Kopassus tentunya harus yang benar-benar unggulan dari setiap kesatuan/Kodam, karena dituntut bisa menjaga nama baik tempat asal.

Di sini timbul pertanyaan. Kalau si Daeng gagal masuk Kopassus, mengapa tidak dikembalikan saja ke kesatuan asalnya yg tentunya masih sangat membutuhkannya, daripada hanya ditugaskan sebagai pengurus voli.


Polisi Temukan Bom Mekanik Aktif di Lokasi Ledakan


Polisi sudah melakuan penyisiran di sekitar lokasi ledakan yang diduga bom di kawasan Jatibunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 8 April 2015.

Disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul, dari penyisiran ditemukan bom rakitan mekanik aktif. Ini sejenis dengan bom ikan sebesar bola tenis.


Polisi Temukan Bom Mekanik Aktif di Lokasi Ledakan

"Belum ada tersangka, empat orang masih ditetapkan sebagai korban," kata Martinus.

Selain itu, ditemukan juga alumunium foil, buku-buku, tiga keping VCD kosong, pecahan batu, lem, bubuk timah, 49 paku, narkoba dan bekas plastik narkoba.


Indonesia harus pastikan batas perairan lautnya


Pengamat hukum internasional, Wilhelmus Wetan Songa, mengatakan, Indonesia harus memastikan batas wilayah perairan lautnya dengan 10 negara tetangga sebelum memberangus kapal-kapal asing atas tuduhan mencuri ikan di perairan nusantara.

Indonesia harus pastikan batas perairan lautnya

Di Kupang, Rabu, dosen hukum laut dari Universitas Nusa Cendana Kupang, itu mengatakan, ada sejumlah batas wilayah perairan Indonesia dengan negara tetangga, sampai saat ini belum ditetapkan secara permanen.

Indonesia memiliki batas laut permanen dengan 10 negara, yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Papua Niujini, negara Timor Timur, Viet Nahm, dan Kepulauan Palau.

Ia kemudian mencontohkan batas wilayah perairan laut antara Indonesia dengan Australia dan batas wilayah perairan laut antara Indonesia dengan negara Timor Timur.


Selasa, 07 April 2015

Kunjungi RI, Wakil PM Malaysia Bahas Batas Maritim


Wakil Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, pada Selasa 7 April 2015 sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam kunjungan resmi tiga hari, pejabat tinggi yang juga merangkap sebagai Menteri Pendidikan, memiliki jadwal yang padat.

Kunjungi RI, Wakil PM Malaysia Bahas Batas Maritim

Dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, Selasa, 7 April 2015, salah satu pejabat tinggi yang akan ditemui yakni Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Kamis pagi. Dua topik yang akan dibahas dengan JK, yakni permasalahan batas laut dan kerja sama budaya serta bahasa.

Menurut Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim, Muhyiddin juga akan menggelar pertemuan dengan mitranya yakni Menteri Pendidikan dan Budaya, Anies Baswedan serta Menteri Teknologi, Penelitian dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.

Dari informasi yang diperoleh VIVA.co.id, pertemuan dengan kedua menteri itu akan dilangsungkan di Hotel Grand Hyatt pada Rabu pagi, 8 April 2015, bersamaan dengan sarapan.


Menteri Tedjo Minta Penenggelaman Kapal Tak Semena-mena


Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan kementerian dan lembaga terkait sebaiknya tidak semena-mena dalam melakukan penenggelaman kapal asing yang tertangkap karena mencuri ikan di laut Indonesia.

Menteri Tedjo Minta Penenggelaman Kapal Tak Semena-mena

Sebab, kata Menteri Tedjo, penenggelaman kapal itu harus sesuai dengan perintah pengadilan. "Jadi, kapal yang sudah masuk ke pengadilan, untuk menenggelamkan kapal harus seizin pengadilan. Itu saja," kata Tedjo, saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 7 April 2015.

Menurut dia, dalam beberapa kasus, pengadilan dalam putusannya hanya menjatuhkan denda sebesar Rp200 juta kepada pemilik kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia, dan pengadilan tidak memerintahkan untuk menenggelamkan kapal.


KSAD: Australia Bantu Timor Timur demi Cadangan Minyak


Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo, mengungkapkan motif di balik sikap Australia yang membantu Timor Timur merdeka dari Indonesia dan kemudian menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.

Australia Bantu Timor Timur demi Cadangan Minyak

Australia, kata Gatot Nurmantyo, mengincar cadangan minyak dan gas di lepas pantai Laut Timor atau dikenal dikenal dengan Celah Timor. Australia ingin menguasai cadangan minyak yang melimpah di Celah Timor.

"Itu adalah bentuk proxy war (perang dengan memanfaatkan pihak ketiga). ‎Australia saat itu membantu Timor Timur untuk lepas dari Indonesia. Itu diakui Xanana Gusmao (Perdana Menteri Timor Leste), bahwa Australia ada di balik lepasnya Timor Timur," ujar Gatot dalam acara pertemuan Forum Pimpinan ‎Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Malang, Selasa, 7 April 2015.


TNI Angkatan Udara berencana tambah alutsista


TNI Angkatan Udara berencana menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk mendukung pertahanan wilayah udara Indonesia.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan sampai akhir 2014 TNI Angkatan Udara sudah punya 16 unit pesawat Sukhoi SU-30 dan lima unit pesawat F-16.


TNI Angkatan Udara berencana tambah alutsista

"Kedepan kita punya rencana dan strategi ingin pesawat early warning (peringatan dini) yang bisa meng-cover kegiatan wilayah operasi udara," katanya usai gladi bersih persiapan peringatan ulang tahun TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.

TNI Angkatan Udara juga berencana memperbanyak radar supaya bisa mencakup seluruh wilayah, dari Sabang sampai Marauke.


Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi


Prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL bersama dengan prajurit khusus Marinir AS, US Marsoc, melakukan latihan perang kota di Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.

Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Freddy Ardianzah dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Korps Marinir di Banyuwangi, Selasa menjelaskan bahwa latihan bersandi "Lantern Iron 15-5524" melibatkan sejumlah pihak, termasuk helikopter TNI AL.


Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi
Sejumlah prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL dan US MARSOC mengikuti upacara pembukaan latihan dengan sandi Lantern Iron 15-5524 di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Kamis (19/3). Latihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir serta mempererat kerja sama dengan prajurit US MARSOC dalam bidang militer yang berlangsung hingga 10 April. | Foto : ANTARA / Sertu Mar Kuwadi

"Tujuan latihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir dalam melaksanakan perang kota," ujarnya.

Letkol Freddy Ardianzah mengatakan selain materi perang kota, Senin (6/4), prajurit Taifib Korps Marinir pada Minggu (5/4) juga melaksanakan latihan melompat ke air dari helikopter dan stabo atau diangkut dengan helikopter menggunakan tali.


Senin, 06 April 2015

Menhan Inginkan Jet Tempur SU-35 dan Kapal Selam Kilo Class


Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu telah mengonfirmasi ketertarikannya untuk membeli pesawat Rusia Su-35, demikian disampaikan Direktur Rosoboronexport Sergei Goreslavsky dalam wawancara bersama RIA Novosti, 4/4/2015.

Menhan Inginkan Jet Tempur SU-35 dan Kapal Selam Kilo Class

“Indonesia kembali menunjukan ketertarikannya untuk membeli Su-35 bagi Angkatan Udara Indonesia. Ini sekali lagi dikonfirmasi oleh menteri pertahanan Indonesia saat pameran,” kata Goreslavsky. Goreslavsky merupakan salah satu delegasi Rusia yang menghadiri pameran senjata LIMA 2015 di Langkawi, Malaysia, pada akhir Maret lalu.

Berdasarkan keterangan Goreslavsky, Indonesia juga tertarik pada helikopter Rusia, tank amfibi Be-200 dan kapal selam nonnuklir Rusia proyek 636.


Penegakan Hukum di Laut Indonesia Belum Timbulkan Efek Jera


Proses penegakan hukum di laut Indonesia selama 5 bulan terakhir dinilai hanya sedikit memberikan efek-jera. Hal itu diungkapkan oleh Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Setidaknya tampak dalam dua kasus illegal fishing teranyar, yakni putusan ringan kapal raksasa (> 4 ribu GT) pengangkut ikan berbendera Panama MV Hai Fa, dan terungkapnya praktik perbudakan di Benjina.

Penegakan Hukum di Laut Indonesia Belum Timbulkan Efek Jera

“Selain belum memberikan efek jera, proses penegakan hukum di laut Indonesia juga belum berhasil menakut-nakuti (mereka) yang belum tertangkap, seperti terjadi di Benjina. Diperparah dengan lemahnya koordinasi dan perbedaan prioritas antarlembaga,” ungkap Ketua Umum KNTI, Riza Damanik, Minggu (5/4).

Dikatakan Riza, pihaknya yakin bahwa praktik mafia perikanan sangat kuat. Karena itu, aparat penegak hukum sebaiknya memprioritaskan pengungkapan pelaku utama mafia perikanan, baik mereka yang bersembunyi di balik perusahaan nasional atau asing, birokrasi, maupun institusi penegakan hukum.


70 Tahun Merdeka, Perbatasan Laut Belum Selesai Diurus


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan, meskipun sudah hampir 70 tahun Indonesia merdeka, masalah perbatasan laut Indonesia belum selesai diurus. Baik batas laut teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), maupun landasan kontinen.

70 Tahun Merdeka, Perbatasan Laut Belum Selesai Diurus

“Tugas pertama yang harus diselesaikan dalam bidang kedaulatan, adalah batas-batas laut yang ternyata belum selesai. Sudah mau merdeka 70 tahun, tapi belum ada sertifikat. Batas laut teritorial baru selesai 44,12 persen, ZEE 54,66 persen, dan landasan kontinen baru 70,78 persen,” kata Indroyono, dalam diskusi ‘Mendorong Potensi Bidang Kemaritiman, di Menara Kadin, Senin (6/4).

Ia mengungkapkan, dengan masih belum sepenuhnya selesai berbagai jenis batas wilayah tersebut, pemerintah harus bekerja keras untuk segera menyelesaikannya. Penyelesaian masalah batas wilayah tersebut, menurut dia harus dengan niat. Niat yang dimaksud, yakni dengan menggerakkan kapal, untuk survei dan lainnya.


Indonesia Butuh Banyak Insinyur Nuklir


Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman pertimbangkan nuklir sebagai sumber energi penyokong peningkatan rasio elektrifikasi Indonesia. Dikatakan Jarman, sejauh ini sumber energi listrik terbesar masih berasal dari batubara, dengan presentase sebesar 52,80 persen. Diikuti gas 24 persen, dan BBM sebesar 11,45 persen.

Indonesia Butuh Banyak Insinyur Nuklir

Sejauh ini pemerintah menargetkan, penggunaan BBM untuk pembangkit listrik harus di bawah 2 persen, batubara 60 persen, dan gas 25 persen, pada tahun 2019 mendatang. Pantauan Jurnal Maritim, dalam jangka panjang, pemerintah membatasi penggunaan batubara hanya 60 persen. Hal itu dilakukan agar emisi (CO2) tetap terkendali, sedangkan penggunaan gas dibatasi 17 sebesar persen. Karena itu, harga gas relatif mahal, dan sisanya menggunakan energi baru terbarukan (EBT).


Diduga Teroris Mantan Kopasuss TNI AD Ditembak Mati Densus 88


Terduga teroris Daeng Koro adalah seorang desersi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Dia tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror yang diperbantukan oleh TNI, di Pegunungan Biru Poso Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Diduga Teroris Mantan Kopasuss TNI AD Ditembak Mati Densus 88
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. | Foto : Puspen TNI

Sebagai seorang desersi TNI, Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara. Mengingat, Daeng Koro sempat mengabdi di korps baret merah itu.

"Ya kalau mantan tentara memang punya keahlian," kata Jenderal Moeldoko, di Istana Negara Jakarta, Senin 6 April 2015.

Moeldoko mengakui, dari sekian banyak anggota TNI, instansinya tidak bisa mendeteksi setiap orang yang masuk, apakah ke depannya akan membela negara atau justru tidak, seperti yang terjadi pada Daeng Koro ini.


89 WNI masih tertahan di Aden


Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, prihatin karena masih ada 89 WNI yang masih tertahan di wilayah Aden dan belum bisa dievakuasi.

Dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin, dia katakan, beberapa hari lalu Tim Evakuasi WNI telah menyiapkan kapal laut untuk langkah evakuasi.


89 WNI masih tertahan di Aden

Namun, pada saat kapal untuk evakuasi itu merapat ke pelabuhan, ada perubahan situasi keamanan yang membuat para WNI di Aden tidak bisa keluar untuk menuju ke pelabuhan.

Terkait keadaan itu, Marsudi mengatakan, dia telah berkomunikasi dengan beberapa pihak, di antaranya Komite Palang Merah Internasional dan menteri pertahanan Arab Saudi, untuk bisa membantu proses evakuasi WNI di Yaman.

Selain itu, dia juga telah meminta wakil tetap Indonesia di PBB untuk mengikuti pembahasan di Dewan Keamanan PBB guna mendorong langkah konkret terwujudnya jeda kemanusiaan di Yaman.