Jumat, 26 Juni 2015

Adu Kuat Indonesia versus Malaysia di Ambalat


Sudah terhitung puluhan tahun kawasan Ambalat yang berlokasi di Selat Makassar menjadi sengketa antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia. Blok laut seluas lebih dari 15 ribu kilometer persegi yang diprediksi mengandung kekayaan minyak bumi itu hingga kini masih terus menjadi rebutan kedua negara.

Adu Kuat Indonesia versus Malaysia di Ambalat
Prajurit berada di atas KRI Sutanto-377 pada patroli rutin. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

Pemerintah Indonesia dituntut untuk terus mempertahankan eksistensinya di kawasan Ambalat agar blok laut itu tidak dicaplok oleh Malaysia. Menurut pengamat pertahanan nasional dari Universitas Indonesia Edy Prasetyono, setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan Indonesia agar Blok Ambalat tak lepas.

Pertama, kata Edy, dari kacamata diplomasi pemerintah Indonesia harus lebih tegas dalam melakukan negosiasi berdasarkan prinsip-prinsip internasional. “Jangan beri kesan kita lemah dalam berdiplomasi, dan Indonesia jangan mau mengalah,” ucap Edy kepada CNN Indonesia, Rabu (17/6).


Indonesia Jalin Kerjasama Konsultasi Keamanan dengan Rusia


Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI Tedjo Edhy Purdijanto saat ini tengah berada di Moskow, Rusia, untuk melakukan serangakain pertemuan dalam bidang pertahanan. Beberapa kesepakatan ditandatangani dalam kunjungan kerja itu.

Indonesia Jalin Kerjasama Konsultasi Keamanan dengan Rusia

Berdasarkan rilis yang diterima detikcom dari KBRI Moskow, Rabu (24/5/2015), penandatangan kerjasama Memorandum of Understanding on Bilateral Consultation on Security Matters Indonesia–Rusia itu dilakukan di kantor Dewan Keamanan Federasi Rusia di Moskow, pada Senin (22/6).

Indonesia diwakili Menkopolhukam Tedjo Edhy dan pihak Rusia diwakili Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia (DKFR) Nikolai Patrushev. Turut hadir dalam acara tersebut Dubes RI Djauhari Oratmangun, Deputi Menko Polhukam Agus Sriyono, pejabat Kemenpolhukam dan KBRI Moskow.


Jelang lebaran, Polda Metro siapkan pos ungu di terminal dan bandara


Jelang lebaran 2015, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengungkapkan pihak kepolisian akan membuat pos pengamanan di titik-titik arus mudik nanti.

"Kita akan menyiapkan pos pengamanan dalam arus mudik nanti dengan pusat-pusat titik di stasiun, bandara, pelabuhan dan terminal bus," kata Tito di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (25/6) malam.


Jelang lebaran, Polda Metro siapkan pos ungu di terminal dan bandara

Tito mengungkapkan dalam penempatan pos tersebut, dirinya akan meminta bantuan polres atau polsek setempat agar terlebih dahulu dibersihkan para preman, copet, jambret yang selalu meresahkan masyarakat.

"Setelah itu saya dirikan pos pengamanan dengan pos warna ungu yang saya minta nanti dipasang di tempat-tempat itu, agar masyarakat bisa menghubungi kami jika ada keperluan," ucapnya.


Makin positif beli Sukhoi Su-35, TNI AU mampir ke pameran di Rusia


Rencana besar TNI AU guna meminang jet tempur Su-35 milik Rusia santer terdengar. Namun dalam kerjasama lanjutan belum ada titik terang mengenai persenjataan alutsista tersebut.

Ketika disinggung mengenai isu tersebut, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menjelaskan bila hal tersebut sudah masuk tahap yang lebih serius. Kendati begitu, soal kapan kesepakatan bisa terjalin, dia sedikit menghindari dengan alasan isu tersebut bersifat internal.


Jet tempur Sukhoi su-3
Jet tempur Sukhoi su-3

"Jika ditanya sejauh mana, hal itu belum bisa diungkap ke publik, namun kerjasama seputar hal tersebut terus menuju ke arah yang postif," kata Galuzin ketika ditemui dikediamannya, Jakarta, Kamis, (25/6).

"Dalam pameran Aerospace dan Army exhibition yang dibuka 16 Juni lalu di Moskow, TNI AU diketahui turut menghadiri dan terus berkonsultasi seputar hal itu," lanjutnya.


Sering ribut di Ambalat, Malaysia tak indahkan nota protes Indonesia


Masalah batas wilayah Indonesia yang memicu tudingan militer Malaysia menerobos Ambalat, terus dinegosiasikan kedua negara. Akibat tidak jelasnya patok RI-Malaysia, sudah ada tujuh pelanggaran batas wilayah yang dilakukan Negeri Jiran, dan sudah dua nota protes dilayangkan. Namun nota protes itu tidak digubris oleh Malaysia.

Kedua nota protes itu dilayangkan pemerintah Indonesia ketika Malaysia melanggar batas di wilayah Sebatik, Kalimantan Barat. Lima pelanggaran lainnya juga dilakukan Malaysia di Sebatik, namun nota protesnya masih dalam proses.


Peta Ambalat yang jadi titik sengketa perbatasan RI-Malaysia
Peta Ambalat yang jadi titik sengketa perbatasan RI-Malaysia

"Sudah ada 7 nota protes pelanggaran wilayah, semuanya udara, sejak januari. Tapi mereka belum merespon," ujar Direktur Politik Keamanan dan Wilayah, Octavino Alimudin, dalam jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (25/6).

Batas negara Indonesia dan beberapa negara ASEAN paling banyak memang dengan Malaysia. Selain Malaysia, ada Vietnam, Thailand, Timor Leste, dan Filipina.


Kamis, 25 Juni 2015

TNI AL Siagakan Tiga Kapal Perang di Ambalat


Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supendi menuturkan, institusinya terus menggelar operasi pengamanan perairan Ambalat, di utara Kalimantan. Ade berkata, saat ini TNI AL telah menyiagakan tiga kapal perang di wilayah yang pernah menjadi sumber konflik antara Indonesia dan Malaysia tersebut.

KRI Rigel-933 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/5). Alutsista baru TNI AL buatan Perancis yang diklaim berteknologi paling canggih se-Asia dalam survei dan pemetaan bawah laut tersebut tiba di Jakarta setelah berlayar selama 50 hari dari Perancis. (ANTARA/Sigid Kurniawan)

"Unsur TNI AL selalu melakukan operasi pengamanan Ambalat. Yang sekarang stand by itu ada tiga KRI," ujar Ade di Markas Besar TNI AL, Jakarta, Rabu (24/6).

Ade memaparkan, operasi pengamanan Ambalat kali ini langsung dikomandoi Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Penggunaan alutsista pada kapal-kapal maupun pesawat TNI Angkatan Udara pada pun bergantung pada perintah langsung Moeldoko.


Punya Task Force Atasi Perompak, Indonesia Aman dari Bajak Laut


TNI AL memiliki satuan tugas khusus untuk pengamanan di sepanjang perairan Selat Malaka hingga Laut Cina Selatan. Satuan tugas itu bernama Western Fleet Quick Response (WFQR) dan berada di bawah jajaran komando armada kawasan barat (Koarmabar).

Punya Task Force Atasi Perompak, Indonesia Aman dari Bajak Laut

WFQR merupakan satuan tugas yang dikhususkan untuk menekan aksi perompakan atau bajak laut di perairan internasional itu disebut KSAL Laksamana Ade Supandi mampu menekan aksi perompakan atau bajak laut. Task force ini akan cepat tanggap jika mendapat laporan adanya hal-hal yang mencurigakan.

"Kita sudah mengefektifkan ya ada yang namanya WFQR, jadi armada barat yang terdiri dari satuan-satuan yang ada di Selat Malaka. Kalau ada misalnya laporan-laporan kecurigaan akan dirampok itu kita selalu standby di daerah itu sehingga kita bisa dihubungi dan bisa mengecek ke kapal yang dilalui itu," ungkap Ade di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jaktim, Rabu (24/6/2015).


Prajurit TNI AL Selamatkan Korban Kapal Tenggelam di Selat Malaka


Jajaran prajurit TNI AL dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai membantu evakuasi kapal tenggelam di sekitar perairan Selat Malaka. Atas bantuan dari berbagai pihak, 15 awak kapal pun berhasil diselamatkan.

ABK saat kapal hendak tenggelam

Berdasarkan informasi yang didapat dari Kadispenarmabar Letol Ariris Miftachurrahman, kapal yang tenggelam adalah KM Bunga Tenaga Bahagia yang sedang melakukan pelayaran dari Port Klang, Malaysia, dengan tujuan Dumai. Sebelum sampai tujuan, kapal tenggelam di utara Pulau Sinaboi, Selasa (23/6) kemarin.

"Lanal Dumai setelah menerima laporan dari Komandan Posal Sinaboi tentang adanya kapal yang hampir tenggelam dengan jarak 26,27 Nm dari Pulau Sinaboi," ungkap Letkol Ariris dalam keterangannya, Rabu (24/6/2015).


Jet tempur F-16 tergelincir di Lanud Iswahyudi


Jet tempur F-16 milik TNI AU mengalami kecelakaan di Lanud Iswahyudi, Madiun. Kecelakaan terjadi karena masalah teknis dan hanya mengalami lecet-lecet sehingga masih bisa digunakan.

"Hanya emergency aja. Jadi saat mau mendarat sudah normal. Sudah berhenti tapi roda masuk lagi. Itu teknis aja," ungkap Kadispenau Marsma Dwi Badarmanto saat dihubungi, Rabu (24/6/2015).


Jet tempur F-16 tergelincir di Lanud Iswahyudi

Kejadian tersebut berawal saat pilot sedang menggelar latihan rutin. Pilot berangkat saat subuh dan hendak mendarat sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah menyentuh landasan, tiba-tiba roda masuk kembali ke dalam badan pesawat.

"Itu teknis ya, diperkirakan masalah hidrolic. Karena sudah lama pesawatnya. Tapi nggak ada kerusakan berat, cuma lecet-lecet wajar ya. Masih bisa dipakai lagi," kata Dwi.


11 Heli Anti Kapal Selam Akan Hidupkan Kembali Skuadron 100 TNI AL


TNI AL segera menghidupkan kembali Skuadron udara 100 yang berisikan helikopter anti kapal selam (AKS). Skuadron yang pernah ditakuti lawan pada era 1960-an itu bisa segera berjaya kembali menyusul akan tibanya 11 unit helikopter yang akan diterima secara bertahap mulai tahun ini.

11 Heli Anti Kapal Selam Akan Hidupkan Kembali Skuadron 100 TNI AL

"Pesawatnya kan belum ada, tapi secara organisasi kita sudah kaji karena itu kan tinggal hidupkan kembali," ungkap KSAL Laksamana Ade Supandi di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jaktim, Rabu (24/6/2016).

Skuadron 100 ini dulu sempat memiliki AKS Lynx buatan Inggris, namun akhirnya dinonaktifkan pada sekitar tahun 1980-an. Akhirnya skuadron 100 sempat dilebur dengan skuadron lain karena tidak memiliki pesawat.


Kala RI Lepas dari Cap Penampung Dana Teroris


Indonesia sedikit lagi keluar dari daftar negara yang diduga menampung dan mencuci dana para teroris. Sidang pleno International Cooperation Review Group/Financial Action Task Force (ICRG/FATF) yang digelar di Brisbane, Australia, akan meresmikan keputusan tersebut.

Kala RI Lepas dari Cap Penampung Dana Teroris

Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib, menyebut hasil positif ini diperoleh melalui perjuangan yang cukup panjang. Tak main-main, Indonesia telah berupaya selama tiga tahun untuk keluar dari daftar itu.

Indonesia masuk daftar hitam itu, karena belum memiliki satu perangkat hukum untuk memberantas pendanaan terorisme. Kondisi itu dianggap tidak kooperatif dalam hal menentang aksi pencucian uang dan pendanaan terorisme.


TNI AL - Peremajaan fregat kelas Van Speijk mendesak


TNI AL memiliki enam kapal fregat kelas Van Speijk bekas pakai Angkatan Laut Kerajaan Belanda yang berasal dari dasawarsa ’70-an.

“Sudah terlalu tua dan perlu diremajakan dan kami juga fokus pada hal ini,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu malam. 


TNI AL - Peremajaan fregat kelas Van Speijk mendesak

Dia menyatakan itu menanggapi wacana dari sebagian anggota Komisi I DPR tentang perkuatan TNI AL dan TNI AU. Pemerintah seharusnya lebih menguatkan kedua matra TNI ini ketimbang TNI AD mengingat fokus pembangunan yang bervisi kemaritiman.

Jika fokus ini konsisten dilakukan, menurut sebagian anggota Komisi I DPR dalam satu diskusi, Selasa (23/6), maka anggaran pertahanan perlu ditambah dan alokasi anggaran kepada TNI AL dan TNI AU harus ditambah.


Selasa, 23 Juni 2015

Deretan pembelian Alutsista TNI yang bikin dunia cemas


Setelah ekonomi pulih dari krisis yang mendera sejak 1997, Indonesia kembali gencar memperkuat pertahanan dalam negerinya. Pembelian besar-besaran segera dilakukan, tujuannya adalah untuk mengganti peralatan tempur maupun mesin perang yang sudah usang dengan yang baru.

Deretan pembelian Alutsista TNI yang bikin dunia cemas

Sayang, upaya ini sempat terhambat akibat kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang mengembargo pembelian senjata terhadap Indonesia. Meski begitu, Indonesia tetap berupaya melakukan pembelian, salah satunya dengan Rusia demi mendatangkan Sukhoi Su-27.

Berakhirnya embargo senjata membuat Indonesia lebih gencar mencari alutsista baru dari berbagai negara. Mulai dari kapal perang, kendaraan angkut personel hingga tank masuk ke dalam daftar belanja Indonesia.


Pertengahan 2015 Lapan Luncurkan Satelit A2 Tubsat


Setelah tertunda dua tahun maka rencananya satelit mikro buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bernama Satelit A2 Tubsat akan diluncurkan pada pertengahan 2015.

“Kabar terakhir dari India rencana peluncuran bergeser ke pertengahan 2015,” kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin di Jakarta, Jumat.


Satelit A2 Lapan
Satelit A2 Lapan

Peluncuran satelit yang telah rampung dibuat sejak 2012 tersebut, menurut Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, tertunda karena India belum juga siap menluncurkan satelitnya.

“Satelit mereka yang menjadi tumpangan A2 (Tubsat) belum rampung juga, ini karena rumit penyelesaiannya mengingat orbitnya ekuator,” ujar dia.

Satelit A2 Tubsat atau yang juga disebut Satelit Lapan-A2 selain memiliki kemampuan memantau permukaan bumi melalui video survailence seperti pendulunya yakni Satelit A1 Tubsat.


Senin, 22 Juni 2015

Rencana TNI AL beli heli anti-kapal selam jadi perhatian dunia


Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) segera memperkuat pertahanan perairan dengan mendatangkan helikopter anti-kapal selam. Sebanyak 11 unit heli canggih ini akan dibeli dari perusahaan penerbangan Airbus.

Rencana pembelian ini rupanya mulai menjadi perhatian internasional. Sejumlah media menganggap pembelian ini dapat meningkatkan kemampuan militer Indonesia dari ancaman bawah laut.


Rencana TNI AL beli heli anti-kapal selam jadi perhatian dunia

"Skuadron penerbangan, bernama Skuadron Udara 100, akan dibangun untuk memberi dukungan operasional terhadap armada baru 11 heli anti-kapalselam berupa AS-565 MBe Panther," demikian ditulis thediplomat, Minggu (21/6).

Tidak ada tanggal yang pasti skuadron ini akan mulai beroperasi. Namun, sesuai keterangan dari sejumlah pihak di TNI AL, media ini memperkirakan skuadron akan dimulai saat Panther pertama diterima. Sehingga, unit ini akan terbentuk awal tahun depan.


Enam Jenderal Bintang Tiga Berpeluang Jadi KSAD


Presiden Joko Widodo telah memilih Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon orang nomor satu di TNI. Jika Gatot lolos uji kelayakan dan kepatutan di DPR dan telah dilantik menjadi panglima TNI, maka jabatan kepala staf AD pun akan lowong.

Enam Jenderal Bintang Tiga Berpeluang Jadi KSAD

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Wuryanto mengatakan, perwira tinggi TNI yang dapat menggantikan Gatot adalah perwira tinggi yang memiliki tiga bintang alias letnan jenderal di pundak mereka. Ia bertutur, saat ini terdapat enam letnan jenderal yang berpeluang mengisi kedudukan KSAD. (Baca juga: Jokowi: Saya Harap Gatot dan Sutiyoso Tak Ditolak DPR)

Wuryanto merinci, tiga dari enam letjen itu sekarang bertugas di TNI. Mereka adalah Wakil KSAD Letjen Muhammad Munir, Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Letjen Mulyono dan Komandan Komando Pembina Dokrtin, Pendidikan dan Latihan Tentara TNI AD Letjen Lodewijk Freidrich Paulus.