Wujud tank medium Indonesia yang merujuk kepada IFV/ Tank Marder 1A3 Jerman semakin mendekati kenyataan. Pemerintah Indonesia telah mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah Jerman, agar mengirimkan 4 tank Leopard 2 dan 4 Marder 1A3, untuk ujicoba di Indonesia. Permohonan ini diajukan Indonesia pada bulan Juli 2012, ujar pihak Kementerian Pertahanan Jerman. Pemesanan 8 tank Jerman ini, merupakan bagian dari rencana Indonesia untuk membeli sekitar 100 MBT Leopard 2 dan 4 Marder 1A3.
Tank Marder 1A3 Jerman Menjadi Model Pembangunan Tank Medium Pindad |
Walau sempat memicu polemik, pembelian tank Leopard 2 dan Marder ini tampaknya akan terlaksana sebagaimana mestinya. Masalah pembelian itu telah dibahas Presiden SBY dan Kanselir Jerman Angela Merkel, awal Juli 2012 di Jakarta. Partai Hijau Jerman memang sempat menolak penjualan Tank Leopard 2 ke Indonesia terkait isu pelanggaran HAM di masa lalu. Namun Partai Hijau hanya partai minoritas di Jerman.
Perusahaan ternama Jerman, Rheinmetall sebenarnya telah mendisain Infantry fighting vehicle (IFV) Marder menjadi Tank canon 105mm dan siap menjualnya ke berbagai negara. Dengan demikian, Indonesia tidak perlu lagi riset yang rumit untuk menggabungkan IFV Marder dengan turet Canon 105mm.
Jalan cerita Tank Medium Pindad Indonesia, tampaknya mengikuti jejak panser Anoa yang sukses. Panser Anoa Indonesia merujuk kepada model panser VAB Renault Perancis. Dan Panser Anoa Indonesia, bisa dikatakan membanggakan dan mulai dimintai beberapa negara Asia dan Afrika.
Jika hendak meniru, tirulah produk yang benar benar paten. Panser Anoa sudah membuktikannya. Melihat rekam jejak itu, seharusnya proyek panser medium pindad yang merujuk kepada Marder 1A3, akan gilang gemilang, setidaknya akan membuat rakyat Indonesia tersenyum.
Panser Rimau 6x6 Malaysia |
Tidak ada negara di dunia ini yang meragukan kendaraan tempur maupun lapis baja buatan Jerman. Bahkan Amerika Serikat hingga Israel ikut mengandalkan alutsista buatan Jerman itu. Jadi, kita tunggu saja wujud tank medium Pindad nanti.
Ada perkembangan yang menarik, terkait kerjasama RI dengan Jerman.
Tiga light frigate Nakhoda Ragam Class Indonesia kini di-repowering/ di-upgrade di Lursen Jerman. Bersamaan dengan itu Indonesia sedang membuat Kapal Cepat Rudal KCR 60 di PT PAL Surabaya. Kemungkinan CMS (Combat management System) dari KCR 60 itu digarap di Jerman, dengan syarat adanya transfer of technology bagi Indonesia. Sementara sistem rudalnya, tetap merujuk ke China.
Desain Kapal Cepat Rudal (KRC) -60i PT. PAL |
Dengan demikian, dari Jerman, kita akan kedatangan 100 MBT Leopard 2, cikal bakal Tank Medium Indonesia (Marder Model) dan 3 Light Frigat Nakhoda Ragam Class yang telah di-repowering
Sumber :JKGR.
luar biasa sekali sedikit, pelan namun pasti kemandirian bangsa dalam bidang alutsista segeraterwujud dan akhirnya akan menjadikan indonesia swasembada alutsista dan tidak tergantung lagi dengan negara lain..ini penting sekali untuk menjadikan bangsa yang mandiri dan self confidence dalam menegakkan kedaulatan Republik Indonesia....
BalasHapusbetul sekali, pemerintah dan petinggi militer RI saat ini sepertinya sangat mendukung & menginginkan kemandirian teknologi militer untuk kepentingan HANKAM kini dan masa yang akan datang. semoga saja pertahanan RI dimasa yang akan datang akan semakin diperhitungkan dunia.
BalasHapusSmoga indonesia dapat segera memiliki kekuatan militer yang patut diperhitungkan dunia. Tidak ada lagi pelanggaran kedaulatan RI yang kita cintai ini.
BalasHapusayo negriku "bangkit" buatlah pabrik nuklir ,pabrik roket , pabrik pesawat , pabrik perahu, untuk mensejaterakan rakyat mu menjadi kan hidup yang layak untuk indonesia
BalasHapusSaya setuju kemandirian Indonesia dalam memproduksi tank, Indonesia sudah memiliki panser ANOA, sudah saatnya indonesia memiliki tank BADAK (aku kasih nama BADAK untuk tank indonesia dengan alasan karna Indonesia memiliki badak bercula satu) Hati-hati nanti nama tank BADAK bisa dibajak sama malaysia, wkwkw..
BalasHapus